"Bisakah kamu memberiku 1 bukti saja bahwa kamu dan dia hanya berteman?"
Jimin langsung menelfon temannya saat Rosie mengatakan itu.
"Halo?"
"Halo Dyana, siapa nama wanitaku?" tanya Jimin tanpa basa-basi.
"Rosie Angeline? Seorang penulis bukan?"
"Baiklah terimakasih"
Jimin langsung mematikan telfonnya. "Apa ini cukup?"
Jimin menatap Rosie dengan gugup. Rosie masih diam. Rosie tidak akan meninggalkannya bukan?
Lalu tiba-tiba Rosie menutup wajahnya dan menangis. Menangis dengan lirih, tidak terisak pilu seperti tadi malam.
Jimin langsung bangkit dan memeluk Rosie dari samping, "Hei apa aku salah? Maafkan aku". Jimin mendekap hangat Rosie, membiarkan wanita itu menangis lagi.
"Aku sangat lega karena kamu berkata jujur padaku" ucap Rosie di sela tangisnya.
"Aku takut kamu benar-benar memilih wanita lain yang berarti kamu akan meninggalkanku sendirian"
Jimin diam-diam mengulas senyum lega pula, "Tidak akan Chae, kamu wanitaku. Dan aku mencintaimu dengan segala yang aku punya"
Entah apa yang Jimin katakan malah membuat Rosie semakin menangis. Bagaimana ini?
Rosie berhenti menangis setelah 15 menit lamanya.
Jimin memberikan tissu pada Rosie, "Aigoo, kenapa kamu menangis lagi saat kamu mengatakan sudah lega?" Jimin ikut mengelap air mata Rosie dengan jarinya.
"Diamlah"
Jimin diam membiarkan Rosie menenangkan dirinya.
"Apa aku keterlaluan karena marah denganmu Jimin?"
Jimin menggeleng, "Tentu tidak, jika kamu tidak marah malah itu membuatku meragukanmu"
Jimin membasahi bibirnya lalu dengan pelan-pelan bertanya dengan Rosie, "Chae, apa kesulitanmu? Apa kamu mau berbagi denganku?"
"Lalu bagaimana denganmu? Apa kamu juga akan mulai lebih terbuka denganku?" tanya balik Rosie.
"Jimin aku tau kamu lelaki baik dan merasa dalam hubungan ini kamu bertanggungjawab lebih besar. Tapi jika kamu memilih diam maka hubungan kita akan benar-benar menjadi sebatas kesepatakan perjodohan"
"Aku selalu terbuka padamu karena aku merasa bahwa hubungan kita adalah untuk saling melengkapi satu sama lain. Jika kamu tetap menutup diri maka aku juga tidak akan mau lagi ketika kamu melengkapiku secara sepihak"
Jimin membenarkan perkataan Rosie. Selama ini Jimin memang lebih banyak menyimpan masalahnya sendiri karena ia berpikir bisa menyelesaikannya tanpa bantuan orang lain. Tapi setelah melihat dan mendengar pendapat Rosie tentangnya membuat Jimin mengubah sudut pandangnya.
Pasti sangat tidak nyaman menjadi pihak yang selalu membutuhkan dan tidak tau apa-apa. Jimin egois. Jimin akui itu sekarang.
"Aku minta maaf Chaeyoung, aku akan memperbaiki diri"
Rosie yang melihat Jimin menunduk merasa bersalah, "Tidak semua salahmu Jimin, kamu sendiri tau bahwa kepribadian kita sangat bertolak belakang. Jadi daripada kamu merasa bersalah sendirian lebih baik ayo belajar saling memahami satu sama lain"
Jimin benar-benar kagum dengan wanita didepannya. Sangat dewasa. Rosie akan marah dalam satu waktu tapi setelah itu Rosie akan bisa berpikir dengan dingin.
Setelah ini Jimin akan mencium kedua orangtuanya karena menjodohkannya dengan wanita sehebat Rosie.
Jimin lalu dengan gemas memeluk Rosie, "Kenapa kamu sangat dewasa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiance
RomanceJimin dan Rosie itu bagaikan air dan minyak. Sangat tidak mungkin untuk disatukan. Tapi karena perjanjian kolot keluarga membuat mereka harus berada di satu atap yang sama.