Hari pertunangan yang direncanakan sejak 4 bulan lalu akhirnya terlaksana hari ini.
Acaranya meriah namun tertutup. Karena faktor Jimin yang bekerja sebagai model lebih baik tidak mengumbar pertunangan ini secara gegabah.
Rosie setuju saja dengan ide itu namun tidak dengan Jimin. Malah Jimin yang kekeh sendiri ingin menulis berita pertunangannya sendiri.
'Aku kan ingin memamerkan bahwa aku bertunangan dengan Rosie' begitu kata Jimin saat merengek pada ibunya.
"Tersenyum Jimin dan berdiri dengan benar" kata ibunya, Jimin yang awalnya ingin duduk bersantai sebentar saja di acara pertunangannya ini akhirnya hanya menghela nafas.
Bibirnya terasa akan kram jika harus tersenyum selama berjam-jam.
Rosie yang disampingnya juga tidak berada dalam keadaan yang lebih baik.
"Kamu lelah Chae?" bisik Jimin pada Rosie yang berdiri disampingnya.
"Tidak usah ditanya" balasnya.
Jimin dan Rosie hanya membalas seperlunya ketika orang-orang memberi mereka selamat. Dari sekian banyak tamu undangan yang datang Jimin hanya mengenal 2 temannya. Taehyung dan Jungkook. Ah dan tentu saja hyung tercinta, Yoongi.
Sedangkan Rosie bahkan tidak mengenal tamu undangan satu pun. Mereka semua hanya lah kenalan bisnis keluarganya.
Pertunangan ini terlihat seperti pertemuan bisnis.
Jimin dan Rosie sudah berdiri selama hampir 3 jam lebih. Gaun dan high heels sialan ini benar-benar membuat Rosie tidak nyaman.
Tapi beruntung karena Jimin selalu mengajak Rosie berbicara sehingga bisa mengalihkan rasa tidak nyaman Rosie.
Pertunangan dimulai tepat pukul 8 malam dan pukul 2 dini hari Jimin dan Rosie baru bisa beristirahat. Awalnya mereka akan menginap dirumah orang tua Jimin namun mendengar keluarga besar Jimin akan menginap juga membuat Jimin dan Rosie spontan memilih pulang ke apartement.
Seperti biasanya Jimin langsung merebahkan diri di sofa diikuti Rosie yang duduk diseberang depan.
Keduanya terlihat lelah. Tentu saja, namun bahagia.
Rosie memandang cincin yang melingkar pada jarinya. Sejak dulu Rosie tidak pernah berpikir akan menggunakan cincin seperti ini, Rosie kira dia akan sendirian seumur hidup.
Meskipun awalnya hanyalah perjodohan kolot namun Rosie bersyukur saat itu Jimin langsung setuju dan mencoba mendekatinya. Rosie bersyukur saat itu Rosie tidak keras kepala menolak.
Jimin yang melihat Rosie tersenyum sendiri beranjak dari tempatnya dan langsung menjatuhkan diri ke pelukan Rosie, "Kamu sangat senang bisa bertunangan denganku?" goda Jimin.
"Biasa saja"
"Lalu kenapa tersenyum melihat cincinnya?"
"Karena cincinnya mahal, bisa aku jual"
Jimin cemberut namun mengerat pelukannya pada Rosie, "Jimin bangun dan mandi"
"Sebentar saja, memangnya kamu tidak lelah?"
Rosie hanya diam.
Keadaan sunyi selama 15 menit dan saat Jimin mendongak ternyata Rosie sudah jatuh tertidur duluan.
Jimin tersenyum lalu mengangkat Rosie dan membaringkannya di kamar Jimin.
Jimin diam sebentar lalu menyeringai nakal.
"Chae sudah tidur, jadi tidak akan ada yang memarahiku jika aku tidak mandi" kata Jimin pelan dan bergabung dengan Rosie untuk menjemput mimpinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiance
RomanceJimin dan Rosie itu bagaikan air dan minyak. Sangat tidak mungkin untuk disatukan. Tapi karena perjanjian kolot keluarga membuat mereka harus berada di satu atap yang sama.