Jimin
Jimin kembali berganti baju yang kesekian kalinya. Tinggal 3 baju lagi dan pemotretan selesai. Hari ini dia full berganti banyak baju untuk satu merk terkenal.
Rasanya sangat lelah karena ini hampir pukul 1 dini hari. Rencana awal pemotretan akan selesai pukul 10 malam tapi karena terjadi kecelakan set dan fotographer yang datang terlambat. Menyebalkan, tapi sudah menjadi resiko.
Akhirnya Jimin selesai.
"Hyung" panggil Daren, asistennya.
"Apa?"
"Kamu berkencan dengan seorang aktris?"
"Tidak"
Daren menunjukan handphonenya. Jimin menerimanya.
Ternyata sebuah berita tentang dirinya yang berkencan dengan aktris. Tapi siapa ini?
Di foto itu ada Jimin dengan seorang perempuan, Jimin juga terlihat akrab dengan perempuan itu. Tapi kenapa Jimin tidak tau? Lupakah?
"Apa berita ini sudah menyebar?" tanya Jimin.
Daren membuka buku yang selalu dibawanya untuk mencatat hal penting.
"Belum hyung, berita itu muncul 2 hari yang lalu"
"Baiklah kamu urus saja"
"Tapi hyung.."
Jimin yang hendak berdiri mengurungkan niatnya dan kembali duduk, "Apa?"
"Perusahaan berita ini adalah cabang dari perusahaan gosip terbesar dikota. Menurutku sebentar lagi gosip kencan hyung akan tersebar luas"
"Kenapa mereka mengincarku? Aku bahkan sudah hidup dengan tenang dan diam"
"Karena hyung terkenal" cicit Daren.
Jimin mengehela nafas kasar. Ayolah sudah seminggu ini jadwal pemotretannya sangat padat, belum lagi dia sedang menjadi model MV. Jimin bahkan lupa terakhir kali tidur selama 5 jam.
"Apa kita harus menyogoknya?" tanya Jimin pada Daren.
"Itu tidak cukup hyung. Perusahaan yang sudah memiliki nama besar dan berpengaruh pasti susah ditaklukan"
"Kamu benar, jika mengambil jalur hukum hanya akan memperumit masalah. Kalau begitu atur janji dengan perusahaan berita itu. Aku akan bertemu dengan pihaknya langsung"
Jimin pergi tanpa mengucapkan sepatah kata lagi. Dia benar-benar ingin pulang dan tidur.
"Kamu belum tidur?" tanya Jimin yang melihat Rosie masih sibuk dengan laptopnya di ruang tengah.
"Belum, kamu lapar?"
"Biasa saja, tapi jika kamu sudah memesan sesuatu aku akan memakannya"
Rosie tersenyum, "Aku sudah memesan makanan untukmu, ayo makan dulu"
Jimin dan Rosie berakhir makan bersama. Lebih tepatnya Rosie menemani Jimin makan.
"Kenapa belum tidur?" Rosie adalah tipe yang tidur awal dan ini sudah hampir pukul 3 pagi.
"Hanya tidak bisa tidur saja"
Rosie memperhatikan Jimin makan. Dari pandangan Rosie terlihat jelas sekali jika Jimin ini sudah sangat lelah. Kantung matanya tebal, wajahnya sedikit kusam, dan pipinya sedikit tirus. Apa selama sebulan ini Rosie terlalu mengabaikan Jimin? Rosie merasa bersalah karena tidak merawat Jimin dengan benar.
Memang sih dari awal Jimin mengatakan jika Rosie bisa hidup sesuka hatinya disini, tapi Rosie itu perempuan yang mungkin jika terjadi akan menjadi istri Jimin lalu bagaimana mungkin baru sebulan tinggal bersama tapi Jimin malah menjadi kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiance
RomanceJimin dan Rosie itu bagaikan air dan minyak. Sangat tidak mungkin untuk disatukan. Tapi karena perjanjian kolot keluarga membuat mereka harus berada di satu atap yang sama.