Seminggu berlalu.
Jimin memegang pinggangnya pegal.
"Benda-benda apa ini Chae? Sangat aneh tapi berat"
"Itu namanya kotak kosmetik dan aksesoris Jim, kamu kan model tidak mungkin tidak tau"
"Memang tidak, aku biasa tidur jika sedang di make up"
Rosie hanya tersenyum, mencoba memaklumi.
"Baiklah Jimin, dimana kamarku?" Rosie menarik kopernya.
Jimin hanya tersenyum tidak jelas.
"Jangan bilang kita sekamar Jim"
"Memang kenapa kalau kita sekamar?"
"Kamu waras?"
Jimin mencibir respon Rosie.
"Memang kamu tidak ingin sekamar denganku, Chae?"
"Tidak"
Jleb!
Dimana hati nurani seorang Rosie Angelina?
Jimin cemberut.
"Apa yang kamu lakukan? Ayo angkat koperku dan tunjukan dimana kamarku"
Jimin ogah-ogahan menyeret koper Rosie.
"Astaga, angkat Jimin angkat" Rosie berdiri memperhatikan Jimin.
Jimin ikut memperhatikan Rosie dengan tanganya dipinggang "Lalu apa yang kamu lakukan nona?"
"Memperhatikanmu"
"Aku tidak butuh itu, ayo bantu aku"
Rosie cemberut, jari tangannya saling bertaut "Tapi Chae sedang lelah, Jimin kan laki-laki pasti bisa tanpa Chae membantu"
Jimin membuka mulutnya tidak percaya.
Jimin tiba-tiba melompat ringan dan memukul-mukul udara dengan tangannya.
"Baiklah karena kamu sangat imut jadi aku melepaskanmu"
Rosie lalu membentuk love sign dengan tangannya.
Dan respon Jimin "Enyahlah"
Hehee
Malam ini adalah malam pertama Rosie tinggal dirumah Jimin.
Sekarang Rosie sedang duduk diruang tengah dengan pandangan yang melihat setiap sudut apartement Jimin. Jimin sendiri sedang ada pemotretan dari tadi sore hingga sekarang.
Jam sudah menunjukan pukul 11 malam tapi Jimin belum kembali.
10 menit kemudian pintu apartement dibuka menampilkan lelaki dengan jaket kulit hitam yang melekat ditubuhnya.
Rosie sedikit terpaku dengan penampilan Jimin.
"Kenapa melihatku? Tampan?"
"Iya"
Seperti senjata makan tuan, Jimin berniat menggoda Rosie malah sekarang Jimin yang tersipu sendiri dengan jawaban Rosie.
Jimin tersenyum malu.
Hal itu tidak luput dari penglihatan Rosie "Jimin kamu itu sangat tampan, aku juga sangat menyukai eyes smile mu"
Jimin berdehem untuk merespon, dia benar-benar malu sekarang.
"Dilihat dari postur tubuhmu sepertinya abs mu juga keras kan Jimin?"
"Tanganmu juga berurat, itu seksi sekali"
Jimin ingin tenggelam ke dasar lautan sekali.
"Tapi-"Jimin menoleh dengan ucapan menggantung Rosie.
"Tapi apa aku akan terlihat lebih tinggi darimu jika aku menggunakan high heels?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiance
RomanceJimin dan Rosie itu bagaikan air dan minyak. Sangat tidak mungkin untuk disatukan. Tapi karena perjanjian kolot keluarga membuat mereka harus berada di satu atap yang sama.