Getting close

510 92 10
                                    

Setelah menyelesaikan makan malam bersama Elody dan Arsen ,Ia langsung menuju kamarnya di lantai sembilan. Seorang diri di lantai ini hanya ada dirinya,tidak ada penjaga atau maid yang bebas berkeliaran  katanya di lantai ini khusus untuk keluarga lord Edward dan satu ruangan khusus Edward.

Azalea sedang melamun memikirkan kemana Edward, kenapa saat makan malam ia tak melihat Edward, apa Edward sudah makan? Itulah yang ada dalam pikiran Lea saat ini

Sampai didalam kamar ia langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya setelah itu ia memakai gaun tidur yang nyaman menurut nya. Setelah memastikan semua jendela dan pintu terkunci ia langsung merebahkan tubuh mungilnya di ranjang yang empuk, memejamkan matanya saat tubuhnya merasakan sensasi lembut dari selimut yang menutupi tubuhnya

Azalea tidak langsung terlelap ia masih memikirkan dimana Edward, pikirannya kembali ke kejadian kemarin sore ditanam saat dirinya berada dalam pelukan hangat Edward yang terasa nyaman. Memikirkan itu membuat wajahnya memanas Azalea menutupi wajah dengan selimut agar tidak terlihat walaupun tidak akan ada yang bisa melihatnya

Mata kucingnya mengerjap lucu, untuk tetap terjaga namun rasa kantuk mengalahkan nya membuat mata cantik itu perlahan mulai tertutup sempurna. Tak lama terdengar napas yang teratur dari Azalea yang berarti ia sudah tertidur pulas

Tiba-tiba jendela yang sudah terkunci terbuka dengan perlahan tanpa menimbulkan suara dan kembali tertutup saat sepasang kaki menginjak karpet berbulu di dalam kamar itu. Langkah kaki nya begitu ringan mendekati ranjang

Orang itu mulai merebahkan tubuhnya disamping tubuh Azalea yang sudah terlelap. Menarik tubuh Azalea kedalam dekapannya, membuat Azalea bergerak mencari kenyamanan dalam pelukan itu

Pria itu yang tak lain adalah Edward tidak langsung terlelap, ia memandangi wajah cantik mate'nya itu. Katakanlah jika dia sudah jatuh terlalu dalam pada pesona gadis didepannya itu. Pikirkan Edward melayang mengingat beberapa Minggu kedepan blue moon akan segera terjadi. Dimana ia harus menandai mate'nya dengan cara menggigit leher Azalea agar darah mereka terikat

Tak mau memikirkan apa yang akan ia lakukan ia lebih memilih untuk memejamkan matanya menyusul Azalea kedalam mimpi. Sebelum itu ia sempat mengecup bibir ranum Azalea.

*****

Azalea mengerjap membuka matanya saat sinar mentari menyorot masuk menembus kelambu, Azalea terkejut mendapati lengan kekar yang menjadi bantalan kepalanya dan pundaknya terasa hangat karena deru napas seseorang Azalea sedikit menoleh kebelakang yang ia lihat surai hitam legam di belakangnya yang membuatnya penasaran.

Azalea bergerak sepelan mungkin agar tak membangunkan orang yang tidur dengannya, saat ia berhasil berbalik matanya membulat lucu teryata yang tidur dengannya tak lain adalah Edwar. Saat Azalea masih sibuk memandangi wajah tampan didepannya itu alis yang tebal, hidung mancung dan mata tajam yang masih terpejam. Tangan Azalea terangkat untuk menyusuri pahatan wajah tampan Edward dan berhenti tepat di atas kepala pria itu memberikan usapan lembut.

Sedangkan Edward yang sedari tadi sudah bangun memilih memejamkan matanya menunggu apa yang akan dilakukan mate'nya, saat merasakan tangan mungil Azalea mengelus wajahnya lembut membuat Edward semakin enggan untuk membuka matanya, saat Azalea menjauhkan tangannya dari wajahnya, Edward merasa kehilangan. Ia langsung menahan tangan Azalea dan menaruhnya di atas kepalanya membuat gadis itu terdiam mematung

"Kenapa berhenti?" ucap Edward

Azalea mengernyit bingung dengan pertanyaan pria didepannya itu

"Usap'' kata Edward sambil menggerakkan tangan gadisnya

Azalea paham dan langsung mengusap-usap lembut kepala Edward, sedangkan tangan Edward bergerak melingkari di pinggang ramping mate'nya. Menarik tubuh itu mendekat kearah tubuhnya mengusap lembut punggung Azalea menghantarkan rasa nyaman pada tubuh Azalea

Lama dalam posisi itu membuat jantung keduanya berdetak kencang seiring mengerat nya pelukan itu. "Lea apa kau mendengar detak jantung ku?" tanya Edward tiba-tiba

"I-iya" jawab Azalea gugup karena jantungnya pun berdetak kencang dan bias dipastikan bahwa Edward mendengar detak jantungnya itu

"Tentu kau sudah paham bukan dengan artinya?. Aku berharap kau dapat menerima diriku seperti aku menerima dirimu mate" kata Edward menatap tepat pada manik biru mate'nya yang sebentar lagi akan berubah menjadi ruby seperti dirinya

Azalea terpaku pada tatapan dingin khas pria dihadapannya ini. Ia hanya mengangguk pelan saat mendengar apa yang Edward katakana pada dirinya seakan ia sudah tenggelam dalam tatap itu membuat dirinya seolah menyelam kedalam manik ruby itu

Lama tenggelam dalam tatapan keduanya Edward memiringkan kepalanya mencium bibir merah alami mate'nya. Azalea yang merasakan bibir panas itu menyentuh bibirnya langsung memejamkan matanya terhanyut dalam ciuman panas Edward

"Edwarsss" ucap Azalea sambil menahan desahan

"hmmm" ucap Edward berpindah mencium leher Azalea. membuat tanda kepemilikan disana membuat satu desahan lolos dari bibir sang mate

Sebelum Edward hilang kendali ia segera menyudahi kegiatannya walau ia merasa tak rela melepaskan ciuman yang memabukkan itu. Edward harus menahan napsu nya yang besar karena ini belum waktunya melakukan penyatuan. Sebelum blue moon datang ia tak akan menyentuh Azalea lebih jauh terlebih jika mereka melalukan penyatuan sebelum blue moon segel yang berada dalam tubuh Azalea bias terbuka dan itu akan mengakibatkan Azalea tak akan sanggup untuk menahan kekuatannya yang begitu besar.

Dengan lembut Edward mengusap bibir Azalea yang sedikit bengkak memberikan satu kecupan sebagai akhir ciuman mereka

TBC.....

Votemen!

Happy reading guys

The Witch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang