Di kamar Utama kastil itu sekumpulan orang-orang berbaju putih tengah berkumpul, melakukan ritual penyembuhan dengan menggunakan lingkaran sihir suci untuk melakukan healing sihir level tinggi
mereka semua merapal mantra, berbagai macam dan level untuk mempercepat proses penyembuhan, namun sang gadis masih terpejam. Proses penyembuhan padanya sangat lambat, padahal dengan adanya bantuan healer dan para white witch seharusnya proses penyembuhan itu bias dilakukan dengan cepat.
Edward menunduk memegangi sebelah tangan sang mate, menjaga agar tangan mungil itu tetap hangat dalam genggamannya. Di sampingnya ada Arsen dan Elody yang menatap rajanya tak tega
"Sebenarnya apa hubungan mu dengan black witch itu mate? Suara serak itu terdengar di keheningan yang menyelimuti ruangan ini
"Bahkan aku belum tau siapa nama mu" batin Edward menatap Lea. Pria itu mengalihkan tatapannya pada Arsen dan Elody "jaga mate ku dengan baik!, Kabari apa pun yang terjadi!" Titah Edward tak terbantahkan.
Elody dengan setia menemani Azalea sesuai perintah lord Edward.
Tangan Azalea bergerak!
Perlahan, mata kucing dengan bulu mata lentik itu mengerjap kecil menyesuaikan cahaya yang masuk ke netra birunya. Hingga kesadaran sepenuhnya telah pulih tapi wajahnya masih sangat pucat
"N-nona.." Elody terbata-bata, menutup mulutnya dengan tangan nya
Azalea menoleh pada gadis yang sedang berdiri disampingnya itu, ia mengernyitkan dahinya bingung. Tiba-tiba gadis itu terbatuk-batuk kesakitan memegangi dadanya. Elody yang panik langsung berteriak memanggil para healer dan white witch. Elody dengan sigap membantu Azalea untuk duduk bersandar di kepala ranjang
Azalea masih terbatuk-batuk memukul dadanya, tapi batuknya semakin parah Lea menutup mulutnya dengan tangannya setelah batuknya mereda ia menarik tangannya terdapat bercak darah disana. Sampai akhirnya para healer dan white witch datang untuk memeriksa keadaannya
Brak...
Suara pintu terbuka dengan kasar. Di sana, di depan pintu Azalea melihat seorang pria tinggi tegap dengan pakaian mahal khas kerajaan yang sangat mewah dengan jubah yang menjuntai dari kedua bahunya. Pria itu terdiam berdiri disana dengan tatapan manik merah ruby'nya yang sulit diartikan
Azalea tersentak, ia bingung kenapa saat ia menatap wajah pria itu tiba-tiba jantung berdebar dan berdesir saat matanya bertatapan dengan manik dingin dan tajam pria itu
Bruk.
Azalea tersentak, mematung ketika pria itu tiba-tiba merengkuh tubuh lemahnya kedalam dekapan yang hangat melingkupi tubuh mungilnya. Dekapan yang begitu erat namun membawa rasa nyaman dan aman pada Lea, entah kenapa
Gadis itu terdiam, pelukan ini sungguh membuatnya nyaman dan erat hingga ia bisa merasakan nafas hangat pria itu di ceruk lehernya. Azalea menyenderkan kepalanya pada bahu lebar pria itu, membiarkan saja pria yang tak ia kenal itu memeluknya dan menenggelamkan wajahnya dilehernya
Azalea tak mengerti, tubuhnya tidak bisa menolak sentuhan pria itu pada tubuhnya yang semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh mungilnya mencium aroma lekat-lekat. Ia tidak tau, ia sangat nyaman dalam dekapannya pria itu tangannya terangkat untuk membalas pelukan pria itu mengusap pelan punggung pria itu
"Kau siapa.....?" Tanya gadis itu lirih tetap menyender di bahu lebar pria itu. Tak mengerti pada pria itu yang tiba-tiba datang dan memeluknya, Azalea ingat bahwa pria yang sedang memeluknya adalah pria yang menolongnya dari jeratan Avery
"Aku, Edward De Elago. Aku mate mu!" Bisik pria itu pelan ditelinga Azalea membuat perasaan hangat dan membuncah yang mengalir deras dalam hatinya, entah mengapa
Tanpa sepengetahuan Azalea, Edward merapalkan mantra pengikat jiwa pada dirinya. Mantra dimana seseorang yang sudah diikat oleh mantra pengikat jiwa itu tak akan bisa pergi jauh dari sang pengikat. Mantra itu dimiliki turun temurun dari garis keturunan De Elago
"Tidurlah...." Ucap Edward pelan
"A-aku Azalea Eather" kata Azalea lirih sebelum kehilangan kesadarannya
Edward tersenyum tipis melihat mate'nya tertidur dalam dekapannya. Ia membaringkan tubuh mungil Lea membenarkan posisinya agar terasa nyaman sebelum bergabung untuk tidur disebelah gadis itu
"Azalea Eather, nama yang sangat cantik" gumam Edward memperhatikan pahatan wajah Azalea yang terlelap disampingnya
Sedangkan diluar kamar Arsen dan Elody menunggu Edwar yang tak kunjung keluar dari dalam. Ia sungguh khawatir pada gadis yang sedang bersama lord Edward. Mereka juga sangat penasaran dengan gadis itu, siapa kah gadis itu yang datang dalam gendongan sang lord. Membuat para penghuni kerajaan heboh saat melihat sang lord menggendong seorang gadis yang penuh dengan luka tapi tak dapat menutupi kecantikan wajahnya
"Arsen, aku ingin masuk" kata Elody menatap pintu didepannya itu
"Ck, kita tidak bisa masuk, lebih baik kita kembali besok kau bisa menemui gadis itu" kata Arsen menarik tangan Elody menjauhi kamar utama sang lord. Dengan pasrah Elody mengikuti Arsen
Sebenarnya Elody adalah mate Arsen seorang gadis cantik dengan mata abu-abu yang mampu membuat Arsen langsung bertekuk lutut di hadapannya, walau Arsen sempat menolak kehadiran mate yang ia anggap sebagai pembawa sial sebelum ia bertemu dengan Elody di sebuah hutan dekat perbatasan sejak itu ia langsung jatuh cinta pada Elody.
Lisa manoban, a.s Elody Lottie
TBC.....
Vote and comment!
Siders musnahlahHappy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
The Witch
Fantasía⚠️17+ Crass...Cras.... Hiks... Hiks... To-tolong....... Come here l'll give you magic if you have read this story please give a vote and comment on my story. Please appreciate the author's work Vote komennya jangan lupa ya