Smooth like butter

325 68 7
                                    

Hari ini, entah kenapa dengan Edward yang tiba-tiba berubah menjadi lembut dan mm sedikit manja pada Azalea contohnya pagi ini. Matahari sudah nampak tinggi tapi Edward masih enggan beranjak dari tempat tidurnya sebenarnya bukan itu masalahnya, masalahnya adalah Azalea yang sudah kebosanan dalam kamar itu padahal pagi ini ia sudah berjanji pada Elody untuk minum teh bersama tapi sekarang rencananya gagal karena pria di sampingnya itu yang memeluknya erat.

satu jam sudah berlalu sekarang Azalea sudah benar-benar bosan. Dengan perlahan gadis itu mulai menyingkirkan tangan kekar yang sedari tadi memeluknya erat, dan berhasil.

"Akh..tubuh ku rasanya pegal sekali" batin Azalea

Azalea, sedikit menoleh untuk melihat sang mate yang masih memejamkan matanya, senyum kecil terbit di bibir mungil gadis itu. Dengan perlahan ia mulai turun dari ranjang sebisa mungkin untuk tidak menimbulkan suara.

"Mate, kau mau kemana?"

Deg..

Tubuh Azalea sedikit memegang, saat mendengar suara serak dan err seksi dari belakang tubuhnya. Tubuhnya kembali menegang saat ia merasakan sebuah tangan kekar yang melingkar di pinggang rampingnya

"Edward, lepas"

"Hmmm"

Pria itu hanya bergumam tidak jelas, bukannya melepaskan pelukan itu Edward malah berpindah menjadikan paha Azalea sebagai bantalan nya dan semakin memeluknya erat.

"Edward, kau kenapa?, Tidak biasanya kau seperti ini?" Tanya Azalea sambil memainkan surai hitam Edward yang berantakan

Pria itu hanya diam tanpa menjawab pertanyaan sang mate ia masih tetap memejamkan matanya menikmati usapan lembut di kepala nya

"Bukankah kau harus bekerja?, Kenapa kau masih bermalas-malasan seperti ini?" Tanya sang mate

Tiba-tiba Edward bangun dari tidurnya menatap sang mate yang terkejut dengan karena dirinya bangun secara tiba-tiba.

"Kau terlalu banyak berbicara hari ini mate"

Chup..

Mata Azalea terbelalak mendapatkan ciuman tiba-tiba dari pria didepannya itu. Ia masih berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. Sedangkan si pelaku hanya diam dengan sudut bibir berkedut menahan senyum melihat wajah lucu sang mate yang memerah

"Kau tenang saja, aku sudah memerintahkan Arsen untuk menangani semua pekerjaan ku hari ini" kata Edward dengan santainya tanpa tau bahwa Arsen yang sedang menggerutu sambil memilah-milah berkas yang sedang ia baca dengan sedikit kasar

"Seharusnya aku tidak mengerjakan pekerjaan ini, dan seharusnya aku menghabiskan waktu bersama Elody" gerutu Arsen dalam hati

Arsen sendiri tidak berani menolak atau pun mengumpati perintah Edward bisa-bisa kepalanya akan terpisah dari lehernya, membayangkan itu saja membuat Dave bergidik ngeri.

Kembali lagi pada dua pasangan yang masih berbaring diatas peraduan dengan sang pria yang memeluk erat pinggang ramping gadisnya itu. Sedangkan si gadis hanya pasrah dengan wajah tertekuk di dalam hatinya ia terus mengucapkan doa agar pria yang sedang memelukku yang tak lain adalah sang mate Edward melepaskan pelukannya itu.

Seakan mendengar apa yang hati sang mate katakan akhirnya Edward melepaskan pelukannya ahh maksudnya melonggarkan pelukannya lalu mendongak untuk menatap manik jernih milik sang mate.

"Mate, apa kau merasa tidak nyaman dengan aku yang memeluk mu?" Tanya Edward dengan nada yang lembut dan tatapan mata yang penuh kasih sayang

Perkataan dan tatapan Edward membuat Azalea tertegun untuk beberapa saat, bagaimana bisa untuk pertama kalinya ia melihat manik merah ruby yang biasanya menatap dirinya dingin kini berubah menjadi tatapan penuh kasih sayang ditambah suara lembut yang keluar dari mulut sang lord.

Edward yang melihat sang mate melamun mengangkat sebelah tangannya,mengelus pipi tembam itu dengan perlahan seakan pipi itu sebuah pas kaca mahal yang akan pecah jika di sentuh dengan sedikit kasar

Azalea tersentak merasakan usapan lembut di pipinya, Jantungnya  berdegup kencang menghantarkan perasaan asing yang menjalar di relung hati nya. Belum hilang dari keterkejutan nya Edward kembali membuat perasaan itu muncul di relung hati Azalea tapi perasaan ini lebih menggebu di bandingkan yang tadi

"Mate please stay with me..."

Chup..

Edward menjatuhkan kecupan-kecupan ringan di bibir mungil sang mate yang kelama-laman berubah menjadi ciuman panas yang menuntut. Seketika ruangan yang tadinya hangat berubah menjadi panas akibat dari ciuman mereka

"Ed..."

TBC...
Hallo guys aku kembali lagi..maaf ya aku lama gak up... Aku bakal jelasin kenapa aku gak up selama ini jadi dari bulan Juli sampai Agustus aku sibuk banget sama urusan kampus aku. Dan aku baru selesai ospek sekitar 3 hari yang lalu jadi maaf ya aku gak pernah update

Dan maaf kalau cerita ini pendek.. kalau ada typo komen ya

Votemen jangan lupa

See u next chapter

Happy reading



The Witch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang