In the Morning

949 114 16
                                    

Pagi ini di kota Alexandria, terlihat ramai orang orang berlalu lalang kesana-kemari saling bercengkrama satu dengan lainnya dengan riang. Lain halnya dengan seorang gadis cantik yang sibuk menyiram tanaman bunganya di depan rumahnya. Gadis itu terlihat senang dengan kegiatannya, sambil bersenandung kecil. Hingga matanya melihat salah satu tanaman bunganya yang layu dan terlihat beberapa kelopak bunga itu mulai gugur dari tangkainya. Seketika senyum gadis itu lenyap digantikan dengan tatapan sendu.

"Lea, kenapa kau terlihat murung?" Tanya seorang wanita paruh baya pada Azalea

"Bibi, lihat salah satu tanam bunga ku layu" katanya sambil menunjuk tanaman nya yang layu

"Kau kan bisa menghidupkan kembali Lea!" Ucap bibi itu menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekanak-kanakan Azalea

"Ahh.. iya aku lupa heheh" cengir Lea lucu

Setelah bibi itu pergi Azalea mulai mengumandangkan mantra sihir tak lama muncullah cahaya hijau dari tangannya menuju tanaman itu. Cahaya itu semakin menyala terang sejalan dengan mantra yang keluar dari mulut Azalea lama kelamaan cahaya itu memudar dan secara ajaib tanam yang awalnya layu sekarang tumbuh segar dengan beberapa kuncup bunga yang siap mekar.

Senyum Azalea mengembang melihat tanamannya kembali tumbuh dengan subur. Setelah menyelesaikan pekerjaan, ia masuk kedalam rumah untuk membersihkan rumahnya itu, lalu ia memasak untuk dirinya sendiri. Perlu kalian ketahui Azalea sangat suka memasak. Setelah selesai makan ia mengambil sebuah keranjang rotan, mulai memasukkan beberapa roti, air minum serta beberapa ramuan herbal untuk berjaga-jaga saat ada di dalam hutan nanti. Ia berencana untuk mencari jamur langka dan tanaman herbal di dalam hutan terlarang

Di dalam perjalanan menuju hutan terlarang Azalea harus melewati danau disana banyak anak kecil maupun remaja yang sedang bermain ada yang belajar mantra sihir dan lainnya. Terlihatlah jalan setapak menuju tengah hutan, Azalea tanpa takut menyusui jalan setapak itu, Ia sudah terbiasa akan suasana hutan terlarang yang sangat gelap dan dingin membuat orang tak berani masuk kedalamnya

Tengah hari Sampailah Azalea di tengah hutan, keringat mengalir di pelipisnya menandakan ia sudah jauh berjalan. Azalea memutuskan untuk beristirahat sejenak untuk sekedar meminum air, setelah merasa cukup ia kembali menyusuri hutan untuk mencari jamur dan tanaman herbal yang ia butuhkan

Matanya kucingnya berbinar melihat banyak tanaman herbal di depannya,segera mungkin ia memetik tanaman itu secukupnya agar tanaman itu tak punah merasa cukup ia bangkit untuk mencari jamur langka di sekitar sana. Biasanya jamur itu tumbuh di tanah bekas batang pohon yang sudah lapuk, sedikit sulit untuk mencari jamur itu karena warnanya yang menyerupai warna tanah

 Biasanya jamur itu tumbuh di tanah bekas batang pohon yang sudah lapuk, sedikit sulit untuk mencari jamur itu karena warnanya yang menyerupai warna tanah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah sekian lama berkeliling mencari jamur langka itu tapi Azalea tak kunjung menemukan jamur itu. Tubuhnya sudah terasa lelah bajunya sedikit basah oleh keringat dengan lesu ia berjalan untuk pulang kerumahnya tanpa membawa jamur langka.

Tanpa Azalea sadari. Sedari ia memasuki hutan terlarang ada sepasang mata merah ruby yang mengawasi setiap gerak geriknya. Orang itu mengikuti setiap langkah Azalea yang mulai berkeliling untuk mencari apa yang sedang ia butuhkan. Orang itu tak pernah mengalihkan pandangannya dari Azalea, sampai gadis itu berjalan menuju bagian luar hutan terlarang sehingga menghilang dari pandangannya. Orang itu langsung menatap tangannya yang menggenggam beberapa jamur langka yang dicari oleh gadis itu

Senyum tipis menghiasi wajah orang itu sebelum orang itu menghilang seiring hembusan angin yang berhembus lembut.

Azalea yang baru sampai di rumahnya meletakkan keranjang rotan itu, di atas meja ruang tamunya. Gadis itu bergegas membersikan tubuhnya yang terasa lengket. Setelah selesai membersihkan diri, Azalea mulai memanaskan tungku untuk merebus tanaman herbal yang ia cari di hutan tadi. Mulai memasukkan tanaman itu satu persatu dan merapalkan beberapa mantra sihir agar ramuan yang ia buat bisa bekerja dengan sempurna

Ia membuat ramuan itu untuk membantu para penduduk yang terkena penyakit dan membantu beberapa orang yang sudah tak sanggup lagi menggunakan sihir. Iya, semenjak keluarganya dibunuh ia berjanji akan membantu penduduk disini untuk mendapatkan kesembuhan

Azalea dengan senang hati membantu penduduk di kota Alexandria tanpa meminta imbalan karena baginya semua orang di kota ini adalah keluarganya. Hanya itu yang ia punya, tak ada lagi keluarga yang ia miliki.

Di sebuah kerajaan yang bernama Hyancint yang di pimpin oleh seorang lord yang sangat tampan berwajah dingin memiliki sikap arogan dan sombong di balik ketampanannya itu hanya ada sosok yang kesepian yang menunggu kehadiran sang belahan jiwa yang telah lama ia tunggu. Orang itu bernama Edward De Elago sang penguasa dunia bawah, tak ada yang berani menyebut namanya secara sembarang jika tidak mau mati dengan mengenaskan.

Saat ini ia masih menunggu sang belahan jiwa yang belum juga ia temukan. Sang peramal mengatakan sang belahan jiwa ada di dunia immortal menurut ramalan itu ia akan bertemu mate'nya di sebuah tempat dimana tak ada cahaya dan tak ada kehidupan di dalamnya hanya terdapat ilusi dan sesuatu yang belum pernah diketahui sebelumnya

Sampai akhirnya penantian itu berakhir saat ia sedang berada di hutan terlarang untuk mencari penyihir jahat yang membuat kekacauan di wilayahnya. Ia melihat seorang gadis cantik bermata kucing dengan warna coklat madu memasuki hutan sambil membawa sebuah keranjang rotan disalah satu tangannya

Aroma lavender menusuk kuat indera penciumannya dadanya terasa sesak, jantung berdetak kencang saat aroma itu semakin menusuk hidung nya. Edward melihat apa yang dilakukan oleh gadis itu, semuanya tak luput dari pandangannya ketika mata gadis itu berbinar melihat apa yang sedang ia cari dan meredup saat apa yang ia cari tak ia temukan. Sampai gadis itu meninggalkan hutan tatapan itu tak pernah lepas dari gadis itu. Semakin jauh gadis itu berjalan aroma lavender pun semakin menipis hanya meninggalkan jejak harus sang gadis

 Semakin jauh gadis itu berjalan aroma lavender pun semakin menipis hanya meninggalkan jejak harus sang gadis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Jennie as. Azalea Eather

TBC.....

Vote and comment

Happy reading

The Witch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang