Sweet but Psycho

394 78 5
                                    

Pagi ini benar-benar berbeda dari Azalea biasanya, jika biasanya ia akan bangun sendirian dengan wajah malas dan mengantuk, maka hari ini ia terbangun dengan Edward yang memeluknya erat dalam dekapan hangatnya. Semenjak ia sadar dari komanya Edward sedikit berubah walau masih ada Edward yang dingin, misterius dan susah di tebak.

Hari ini Azalea terlihat lebih bersemangat dari biasanya, senyumnya sedari tadi tidak luntur dari bibir mungilnya. Ia sangat menyukai sikap sang lord yang sedikit berubah menjadi hangat dan tidak ada lagi tatapan tajam di matanya. Sekarang manik merah ruby itu menatapnya dengan tatapan teduh saat sesekali mata mereka bertatapan hal itu sukses membuat jantung Azalea berdetak kencang dengan gejolak rasa yang mampu membuat Pipinya bersemu merah.

Azalea menatap pantulan dirinya di cermin. Hari ini ia membiarkan rambutnya tergerai bebas dengan gaun peach yang membalut tubuh ramping membuat penampilannya hari ini sungguh menawan. Azalea berjalan keluar kamar untuk menghampiri Edward yang menunggu nya di ruang tengah kamar. Pria itu dengan Surai hitamnya yang rapi dengan kemeja berwarna sama dengan gaun Azalea lengkap dengan dua kancing yang terbuka membuat Azalea mengalihkan pandangannya dari Edward

"Kita pergi?"

Azalea menatap bingung Edward. Kenapa ia tidak mengajak dirinya keluar bukankah dia sudah berjanji akan mengajaknya pergi?

Azalea mengangguk ragu. Ia masih bingung kenapa Edward membawanya ke sebuah jendela besar di balkon yang terbuka lebar dengan tirai yang sudah terikat di setiap sisinya. Azalea melihat kebawah betapa terkejutnya dirinya saat melihat betapa tingginya kamar mereka. Azalea sedikit takut ia merapatkan tubuhnya kepada Edward memegang erat kedua tangan Kokok sang lord.

"Edward, jangan-jangan kau-akh..."

Perkataan Azalea terpotong begitu ia berteriak saat merasakan tubuhnya diangkat oleh Edward membuat Azalea mengencangkan cengkramannya

"Bersiaplah" Edward tersenyum miring mengeratkan pegangannya tangannya yang menggendong Azalea ala bridal style.

Tiba-tiba Edward melompat dari balkon dengan santainya. Membuat Azalea yang berada digendongannya memekik ketakutan. Azalea yang memejamkan matanya merasakan angin kencang yang menerpa wajahnya dengan perlahan ini mulai membuka matanya betapa terkejutnya ia sekarang sedang terbang diketinggian bersama Edward yang sedang menggendongnya. Terdapat sayap hitam yang kokoh dari balik tubuh tegap Edward. Azalea tidak dapat menyembunyikan kekaguman pada Edward yang membawa terbang melintasi orang-orang yang berlalu lalang di istana.

Hingga sampailah mereka disebut hutan yang tidak terlalu rindang. Edward mendarat dengan perlahan dan menurunkan Azalea dari gendongannya lalu sedikit merapikan rambut Azalea yang sedikit berantakan terkena hembusan angin.

Azalea terdiam menatap jalan setapak yang ditumbuhi rumput hijau dan bunga-bunga liar disekitar. Ini pertama kalinya Azalea berada di luar istana ternyata diluar begitu indah. Setelah cukup lama mereka berjalan melewati hutan tibalah mereka di sebuah pasar yang tidak terlalu ramai. Terdapat banyak bangunan dan toko-toko pedagang serta banyak orang yang berlalu lalang dari toko satu ke toko lainnya.

Azalea menoleh saat merasakan tangannya di genggaman oleh tangan Edward yang terasa hangat dan nyaman. Menuntun Azalea untuk memasuki pasar tersebut. Tiba-tiba Azalea menghentikan langkahnya membuat pria disamping juga refleks menghentikan langkahnya. Senyum yang sedari tadi menghiasi wajah mungil Azalea kini telah sirna digantikan dengan wajah yang murung. Membuat Edward yang disampingnya menatap gadis disampaikan dengan kening mengernyit bingung.

"Azalea".

"Ya?" Jawab Azalea mendongak untuk melihat wajah Edward

"Apa yang membuat senyum di wajah mu itu menghilang hm?"

The Witch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang