Evil plan

427 80 2
                                    

Setelah kejadian kemarin, tak membuat Azalea takut untuk keluar dari kamar. Ia akan menemui Elody untuk menanyakan siapa sebenarnya gadis yang menamparnya kemarin sore Azalea sangat penasaran dengan gadis itu, gadis itu sepertinya memiliki kekuasaan di kerajaan ini dilihat dari penampilannya yang terlihat sangat mewah seperti bangsawan pada umumnya

Azalea berjalan dengan riang menyusuri lorong-lorong istana untuk mencari Elody sudah hampir sepuluh menit ia berkeliling tapi Elody tidak kunjung ia temukan untuk bertanya kepada maid atau prajurit Azalea sedikit takut dengan wajah yang sudah tertekuk ia berjalan menuju tangga dan duduk di anak tangga pertama binar dimatanya hilang saat tidak menemukan keberadaan Elody. Binar dimatanya kembali saat mata kucingnya melihat punggung seorang gadis yang ia kenali dengan tergesa ia berdiri berlari mengejar gadis itu

"Elody!" Teriaknya, membuat sang pemilik nama menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah belakang matanya membulat melihat nona nya berlari menghampiri nya

"Nona jangan berlari nanti kau jatuh" peringatan Elody khawatir dengan sang nona

"Huh... Elody aku mencari sedari tadi?" Kata Azalea yang masih berusaha mengatur nafasnya yang sedikit memburu

"Maafkan nona, aku ada sedikit pekerjaan" sesal Elody merasa tidak enak pada nona nya

Sekarang keduanya sedang ada di taman mereka duduk di sebuah gazebo dengan cangkir teh dan beberapa cemilan yang menemani mereka mengobrol. "Lody, aku mau bertanya sesuatu" ucap Azalea sedikit ragu untuk bertanya

"Apa yang ingin nona tau, kau bisa menanyakan pada diri ku" ujar Elody dengan senyumnya

"Aku ingin bertanya siapa wanita itu?" Tanya Azalea penasaran

Elody mengernyitkan dahinya tidak paham dengan apa yang ditanyakan Azalea, wanita?.. ah ia ingat." Dia Amara salah satu anak petinggi di kerajaan ini. Nona harus berhati-hati dengannya dan nona harus mengawasi lord Edward" kata Elody menggantung

"Berhati-hati?, Apa dia berbahaya dan kenapa aku harus mengawasi Edward?" Tanya Azalea bingung

"Nona kau harus melakukan itu, karena nenek sihir itu menyukai lord Edward" kata Elody membuat Azalea termenung

"Tenang nona, lord Edward hanya mencintai mu dia tak akan sudi bersama nenek sihir itu" ucap Elody menyadari sang nona termenung setelah mendengar perkataan nya

Hari sudah mulai sore Elody dan Azalea memutuskan untuk kembali ke istana karena sebentar lagi jam makan malam akan dimulai. Dengan setia Elody menemani Azalea ke kamar gadis itu dengan sedikit berbincang

"Nona, apa kau tau di pasar akan diadakan sebuah festival yang sangat besar, akan ada banyak makanan khas kerajaan ini disana" kata Elody bercerita dengan semangat

"Apa kau akan pergi kesana?" Tanya Elody dengan senyumnya

"Iya, aku akan pergi dengan Arsen. Setiap ada festival kami akan pergi kesana" jawabnya dengan semangat

"Andai aku bisa ikut" lirih Azalea menunduk

"Tentu kau bisa ikut nona tapi__ kau harus meminta ijin pada lord Edward" bisik Elody membuat Azalea langsung menoleh

"Apa kau yakin Edward akan mengijinkan aku pergi?" Tanya Azalea

"Tentu nona"

******

Sedangkan di tempat lain seorang gadis dengan gaun merah ketatnya sedang sibuk mengaduk sesuatu di tungku besar dihadapannya asap hitam keluar dari tungku itu. Mulut gadis itu merapal sebuah mantra yang sulit dipahami terakhir ia memasukkan sebuah black roses langka kedalam tungku hingga warna ramuan yang awalnya berwarna putih berubah menjadi hitam pekat dengan hati-hati dipindahkan ramuan itu ke dalam botol kaca kecil yang dia bawa

Gadis itu kembali merapalkan sebuah mantra seketika ramuan dalam genggaman itu lenyap

"Sebentar lagi kau akan tiada, dan Edward akan menjadi milik ku" monolog gadis itu dengan tersenyum miring membayangkan wajah korbannya yang akan memucat dan boomm napasnya akan berhenti untuk selama-lamanya

"Sebentar lagi, tak akan ada yang bisa menghalangi kita bersama Edward, kita akan segera bersama!"

Suara gadis itu menggema di ruangan itu, dengan cara apapun ia harus bisa mendapatkan Edward. Ia akan berkuasa di dunia bawah ini membayangkan itu saja sudah membuat gadis itu senang. Ia sangat yakin bahwa rencananya akan berhasil, rencana ini tak boleh gagal jika ia gagal maka ialah yang akan mati dengan mengenaskan

Gadis itu mengambil jubah hitamnya mengenakan tudung itu di kepalanya matanya menyorot benci terhadap seseorang dengan seringai licik yang menghiasi bibir merah itu tiba-tiba dengan sekejap cahaya ia menghilang dari ruangan itu meninggalkan jejak asap hitam yang perlahan menghilang terkena tiupan angin

***

"Kenapa perasaan ku tiba-tiba menjadi gusar" batin seseorang

Ia menengadah keatas menatap bulan yang bersinar terang dari jendela besar yang beda di kamar itu, memejamkan matanya mencoba untuk menghilangkan kegelisahan yang sedang menimpa dirinya, rasa ini sama saat sebelum dirinya diculik oleh Avery

Ia berharap ini hanya perasaan biasa dan tak akan terjadi apa-apa pada dirinya. Ia berharap moon goddess tak akan memberikan dirinya cobaan yang begitu berat jujur ia tak sanggup terlebih saat dimana dia di culik membuat kekuatan sihirnya lenyap entah sementara atau untuk selamanya

TBC.....

Happy reading guys

The Witch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang