Jaehyun sedang memakan makanan yang aku bawa tadi. Aku tidak ikut makan, aku bermain ponsel, sesekali meliriknya. Jaehyun, dia sangat tampan, dia putih, dia wangi, dia tinggi dan dia juga mempunyai dimple di pipinya. Menurutku dia baik, hanya saja sikapnya berubah-ubah kadang dia suka cuek.
Rasanya ingin sekali aku mengucapkan kalau aku menyukainya. Tapi nanti apa reaksi dia? Kaget? atau jangan-jangan malah ilfiel?. Kalau iya dia akan ilfiel saat aku mengungkapkan perasaanku mending tidak usah, yang ada aku semakin malu.
Tapi hari ini aku ingin jujur. Aku tidak mau menyembunyikan perasaanku seperti ini secara terus-menerus. Nanti yang ada aku sendiri yang tersiksa.
Jaehyun sudah selesai makan, dia sedang bermain ponsel di sebelahku. Oke ini saatnya aku ngomong sama dia.
"Jaehyun" Panggilku pelan
"Kenapa" jawabnya yang masih menatap ponselnya itu.
"Aku mau ngomong sama kamu"
"Ngomong aja"
"umm, sebenernya--" Ragu, aku sangat ragu. Sungguh.
"Aku terima perjodohan ini, karena sebenernya, aku suka sama kamu" Ucapku sambil memalingkan wajah.
"Wh--what??!"
"Hm, Apa?" Tuturku masih dengan posisi yang sama, memalingkan wajah.
"Lo suka sama gue? Gak salah denger?"
"Iya, bener aku engga bohong"
"oh, oke" katanya
Tidak salah dengar aku? Dia hanya merespon seperti itu? "oh, oke" hanya itu?. Menyebalkan sekali, aku sudah deg-degan seperti ini dia merespon itu? Manusia atau bukan dia ini.
"Gitu doang Jae?" Kataku dan mulai memberanikan diri menatap laki-laki itu.
"Terus gue harus apa?" Sahutnya. Kali ini dia memang menyebalkan.
"Kalau kamu?" Tanyaku
"Gue apa?"
"Ya itu"
"Apa? Suka sama lo?"
Aku mengangguk sambil mengulum senyum.
"Enggak" jawabnya.
Sakit, sakit sekali. Engga salah kalau dia jujur, tapi kenapa ucapan yang keluar dari mulut Jaehyun benar-benar membuat aku sakit hati?. Enggak, dia ngga salah aku yang salah, aku udah berani-beraninya menyukai dia, sedangkan aku tau kalau dia nggak akan suka sama aku.
"Jaehyun aku pamit pulang ya" Ucapku berdiri di depannya untuk berpamitan.
"Enggak nunggu Papah sama Mamah dulu?"
"Enggak usah Jae, aku ada kerjaan dirumah" Tentu saja aku berbohong padanya, aku pulang karena aku malu di dekat dia.
"Gue anter yuk" Ajaknya lalu mengambil kunci mobilnya. Aku menggeleng.
"Enggak usah, aku sendiri aja"
"Enggak lo gue anter, gak usah nolak" Ajaknya sambil menarik ku keluar. Tentu saja aku menurut apalagi memang yang harus aku lakukan.
Selama di mobil aku hanya diam, hanya melihat jalan.
"Sejak kapan lo suka gue?" Ucapan Jaehyun memecah hening, aku terkejut lalu menatapnya dan mengerutkan kening.
"Mana aku tau" Jawabku.
"Gimana sih"
"Udah enggak usah tanya itu, fokus nyetir nya"
"Makasih" -Jaehyun.
"Makasih? untuk?" tanyaku
"Ya makasih lo udah suka gue" Katanya, aku semakin bingung dengan tingkah laku dia.
Aku diam, tidak menjawab ucapan Jaehyun. Aku tidak tau harus menjawab apa.
Suasana antara kita kembali hening. Aku mengeluarkan Headset dan mendengarkan musik, setidaknya tidak terlalu sepi untukku.
Aku menoleh saat dia melepas headset yang ada di telingaku.
"Eh, kenapa Jae?" Tanyaku
"Engga usah pake headset, gue pengen tau musik yang lo denger" Jelasnya.
Dan aku melepaskan headset yang tertancap di handphone ku. Aku membiarkan Jaehyun mendengarkan lagu itu.
Aku lihat dia mendengarkan lagu itu sambil tertawa dan sedikit berjoget, Astaga kenapa dia lucu sekali. Aku melihatnya sambil tersenyum geli, berusaha untuk tidak tertawa terbahak-bahak.
"Lo ketawain gue ya Na?" Ucapnya menoleh kearahku. Dan dengan cepat aku merubah ekspresi ku menjadi biasa saja. Jujur itu susah, aku membayangkan nya selalu ingin tertawa.
"Enggak, bukan" Jawabku. Dia diam saja sambil melanjutkan berjoget kecil. Dia mood sekali.
Aku udah sampai di rumah.
"Aku masuk dulu Jae" Ucapku sembari lari kecil.
Tidak lama kemudian Jaehyun meninggalkan pelataran rumahku.
.
.
.
.
.
To be continued~
![](https://img.wattpad.com/cover/270093141-288-k201061.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE STORY | Jung Jaehyun
Подростковая литератураGimana perasaan kalian kalau dijodohin sama orang yang sama sekali belum kita kenal? Awalnya menolak tapi pada akhirnya kita menerima karena mulai tumbuh rasa. . . . Apakah harus sesusah ini mencintai orang yang sama sekali tidak menyukai kita? HAP...