Gimana perasaan kalian kalau dijodohin sama orang yang sama sekali belum kita kenal? Awalnya menolak tapi pada akhirnya kita menerima karena mulai tumbuh rasa.
.
.
.
Apakah harus sesusah ini mencintai orang yang sama sekali tidak menyukai kita?
HAP...
Sesampai dirumah, Karina masuk kedalam kamar lalu duduk bersila di atas kasur. Jaehyun mengambil handuk, baju hitam polos dan celana santai untuk mandi. Sebelum masuk ke dalam kamar mandi, Jaehyun mengamati Karina yang sedang terlihat sedikit bahagia dari sebelumnya. Jaehyun ikut senang jika mood Karina sudah membaik.
Jaehyun menghampiri Karina lalu menoel kecil pipinya. "Engga mau bersihin badan dulu? Kan dari luar" Ucap Jaehyun. Karina menepuk dahinya kecil "Iya lupa, yaudah yang mandi aku dulu ya?" Ucap Karina kelabakan, dia berlari mengambil baju tidur dan handuknya. Jaehyun yang melihat hanya bisa menggeleng.
Sudah 15 menit Jaehyun menunggu, Karina belum juga keluar kamar mandi. Suara air shower masih terdengar jelas di telinga Jaehyun.
Setelah beberapa menit lagi, akhirnya Karina keluar sambil menggunakan piyama pink bergambar hello kitty. Jaehyun mengerutkan kening sebal. "Kamu itu mandi lama banget sih" Ucap Jaehyun dan di jawab senyum canggung oleh Karina. "Iya maaf, tadi aku luluran dulu, abis itu make masker wajah, jadi ya lama" Jawab Karina jujur.
Jaehyun mendengus kesal lalu berlari menuju kamar mandi. Karina mengulum senyum dan berjalan ke arah kasurnya. Dia duduk di atas kasur sambil mengecek ponsel. Terdapat pesan masuk dari nomor tidak di kenal. Karina mengerutkan kening saat tau isi dari pesan tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karina memutuskan untuk tidak membalas pesan itu. Mungkin hanya orang iseng, pikirnya.
Setelah beberapa menit Jaehyun di dalam kamar mandi, akhirnya ia keluar. Ia duduk di samping Karina sambil bermain ponsel. Sekarang keduanya sibuk dengan ponselnya masing-masing. Karina mendorong tubuh Jaehyun, membuat Jaehyun hampir terjatuh ke lantai. "His, geser sanaaaaa" Ucap Karina sebal. Padahal masih banyak tempat disampingnya.
Jaehyun mendengus pasrah "Iya, nih udah" Ucap Jaehyun, lalu Karina tersenyum tipis dan melanjutkan aktifitasnya yaitu bermain ponsel.
Karina berdecak "Nanti ya, ngga bisa tidur" Jawab Karina malas-malasan. Jaehyun menggeleng heran. Ada-ada saja kelakuan istrinya ini.
"Tidur, udah malem. Hpnya taro" Lanjut Jaehyun. Lalu mau tidak mau, Karina menurut dengan Jaehyun, ia meletakkan ponselnya di atas nakas sambil mendengus kesal.
Jaehyun juga meletakkan ponselnya di atas nakas, ia meraih selimut lalu menutup setengah badannya. Karina menghadap Jaehyun sebal lalu memeluk guling dan menutup mata, sebenarnya dia belum ngantuk, tapi Jaehyun memaksanya untuk tidur.
Melihat Karina tertidur, Jaehyun menatap istrinya lekat. Ia benar-benar belum menyangka jika ia bisa menatap wajah Karina sedekat ini dan tidur satu ranjang. Berawal dari perjodohan lalu menikah karena sudah saling cinta. Jaehyun tidak pernah kepikiran jika perjodohan ini bisa membuat ia menemukan cinta sejatinya.
Cup
Jaehyun mencium kening Karina lembut. Lalu ia mengusap pucuk kepala Karina dan membenarkan anak rambut Karina yang sedikit berantakan. Karina terlihat sangat polos saat tidur, pikirnya.
•••••
Alarm sudah berbunyi, sontak membuat Jaehyun terbangun. Ia mengucek mata dan menyugarkan rambutnya. Jaehyun yang melihat Karina masih terlelap, ia menepuk kecil pundak Karina. Tidak ada jawaban dari Karina, bergerak saja tidak. Astaga...
"Karina, bangun..." Ucap Jaehyun sambil menggoyang-goyangkan badan Karina, membuat gadis itu terganggu lalu mendengus kesal "5 menit lagi" Ucapnya khas orang yang baru bangun tidur.
Jaehyun berdecak dan bersikeras untuk membangunkan istrinya, ia tidak mau Karina terlambat nanti "Karina ayo bangun, udah setengah enam. Buruan" Ucap Jaehyun sekali lagi.
"Iya 5 menit lagi" Jawab Karina. Jaehyun sudah merasa kesal. Ia menarik kaki Karina membuat Karina kaget lalu meremat ujung sprei sekuat tenaga. Ish Jaehyun!
"Bangun! Buruan, nanti telat!" Ucap Jaehyun, Karina masih berteriak-teriak. Nyawanya belum terkumpul dan dia harus menahan dirinya agar tidak terjatuh ke lantai, Jaehyun nyebelin!
"Iya! jangan di tarik dong, lepas ngga!" Teriak Karina. Jaehyun lalu melepaskan tarikannya.
"Kamu tu nyebelin ya!" Ucap Karina sambil memukul-mukul dada bidang Jaehyun.
Jaehyun hanya terdiam lalu menarik tangan Karina untuk menyuruhnya mandi. "Ih, iya bentar mau ambil seragam dulu. Nyebelin banget, minggir!" Ucap Karina menyenggol pundak Jaehyun dan berlalu mengambil seragam.
Setelah mengambil seragam, ia masuk ke kamar mandi dan menatap Jaehyun kesal.
**** Suara ricuh terdengar jelas didalam kelas Karina. Karina yang baru saja masuk langsung mendapati Rania dan Lana bergelut. Hadeh, tidak heran bukan? hm.
Anak laki-laki semuanya berkumpul di belakang. Tidak tau apa yang sedang mereka bicarakan, apakah ngerumpi?
Tetapi ada satu laki-laki yang tidak ikut berkumpul di belakang. Na Jaemin. Laki-laki itu memilih untuk membaca buku dan sesekali menutup telinganya karena kebisingan.
Karina duduk di bangkunya sambil menggeleng keheranan. Sudah menjadi kebiasaan anak-anak dikelas Karina ricuh.
Tidak lama kemudian, bel masuk kelas berbunyi. Seluruh murid-murid yang sedang ricuh berubah menjadi duduk dengan tenang. Lana mengembalikan sapu yang ia pegang untuk alat perang dengan Rania.
Jam pelajaran berlangsung tenang. Tidak ada yang mengeluarkan sepatah kata pun di kelas.
•••••••
Hari ini guru-guru ada rapat mendadak di sekolah lain. Terpaksa anak-anak murid pulang lebih awal. Karina duduk di depan pos satpam bersama Lana. Jaehyun belum menjemput, sepertinya akan terlambat.
Lana duduk di samping Karina sambil menyeruput es yang ada ditangannya dengan santai. Sepertinya dia haus gara-gara berantem sama Rania tadi.
"Eh, nikah muda itu enak ngga sih, Na?" Tanya Lana. Orang yang ditanya hanya mengangkat bahunya lalu menggeleng
"Enak ngga enak sih" Jawab Karina.
Lana yang mendengar hanya bisa mengangguk paham. "Lo mau punya anak berapa nanti?" Ucapan Lana membuat Karina melotot lalu memukul pundak Lana kecil. "Gue engga kepikiran sampai situ, Lan" Jawab Karina.