15. Memories.

18 3 0
                                    

Sesampai di tempat, Jaehyun memarkirkan motornya. Aku melihat di sekeliling tempat itu. Aku benar-benar tidak asing sama tempatnya. Kita berada di pantai.

Aku berjalan menuju pondok kayu tidak jauh dari pantai itu. Aku duduk sambil mengingat memori-memori saat aku berada disana bersama keluargaku. Pantai ini salah satu tempat yang paling aku sukai dari kecil.

Papah dan Mamah sering mengajakku ke sini. Tapi semenjak aku SMP, Papah dan Mamah tidak pernah mengajakku ke sini lagi, karena pasti mereka sangat sibuk.

"Kenapa diem aja?" Kata Jaehyun dan menatap ke arahku. Aku menoleh ke arahnya dengan raut wajah yang bingung. "Kamu tau darimana tempat ini?" Tanyaku.

"Rahasia"

Aku hanya mengangguk sambil menikmati angin sepoi-sepoi di pantai ini. Sepertinya sebentar lagi aku dan Jaehyun akan menikmati Sunset. Aku berjalan ke arah bibir pantai. Duduk dibawah sambil memutar-mutar kan telunjuk ku ke pasir.

Sudah lama sekali aku tidak ke pantai. Makasih Jaehyun, sudah mengajakku ke sini.

"Kamu suka pantai?" Tanyaku kepada Jaehyun.

"Suka" Dan aku jawab dengan anggukan sambil mengulum senyum.

"Suka sunset?" Tanyaku lagi

"Suka" Aku mengangguk lagi. Matahari sudah terlihat akan tenggelam. Dengan segera aku berdiri lalu diikuti juga oleh Jaehyun.

Aku diam-diam memfoto Jaehyun yang sedari tadi senyum lebar disana. Dia sepertinya happy sekali. Dia berlari-lari kecil.

Aku juga senang bisa menikmati sunset di pantai hari ini, setelah sekian lama, tidak.

"KARINA! JANGAN LIHATIN GUE MULU, SINI!" Teriaknya dari jauh, aku berlari mendekati dia. Dia menarik tanganku lalu mengajakku untuk terkena air sedikit.

Aku mendorong Jaehyun hingga hampir terjatuh. Untung saja tangannya langsung aku tarik. Jatuhnya jadi tertunda. Aku tertawa cengegesan melihat ekspresi Jaehyun yang sangat kaget. Dia lucu sekali ..

Kita berdua menghabiskan waktu disana. Dari bercanda, bercerita, dan lain-lain. Rasanya senang sekali aku bisa menjadi lebih dekat seperti ini dengannya. Ternyata dari sikap dingin dan angkuhnya dia, itu terdapat sikap yang periang, bahkan sangat periang. Tapi entah kenapa, sikap dinginnya yang selalu mengambil peran.

"Pulang yuk, udah mau gelap" Ajakku, lalu berdiri dan menjulurkan tangan ke arahnya. Lalu dia menyambut juluran tanganku.

"Ayo!" Jawabnya.

Kita berjalan ke arah parkiran. Setelah itu, aku naik ke motornya dan kita segera pulang ke rumah.

***

Sesampai dirumah, Jaehyun duduk di bangku teras. Aku masuk kedalam sebentar untuk mengembalikan ransel ku. "Jaehyun, tunggu sini dulu ya, aku mau balikin tas dulu" Kataku. Jaehyun tersenyum

Tidak lama kok, hanya sebentar. Setelah mengembalikkan Ranselku, aku membuatkan minum untuk Jaehyun, kasihan pasti dia haus.

Aku keluar membawakan dua gelas jus jeruk. Satu untukku satu untuk Jaehyun.

"Nih, minum dulu" Ucapku. Jaehyun menerima sembari tersenyum, hingga memperlihatkan dimple di pipinya.

"Makasih ya." Ucapku

"Untuk?"

"Kamu udah ajak aku ke pantai itu tadi"

"Hm, sama-sama"

Sudah, sampai situ aja topik pembicaraan kita. Aku bukan ahli dalam mencari topik pembicaraan.

Rumahku sepi. Papah dan Mamah ada kerjaan di luar kota selama 1 minggu. Sebenarnya aku tidak takut sendirian dirumah, tapi aku kesepian.

"Gue balik dulu, udah malem" Pamitnya. Dia sudah berdiri, meraih jaket dan kunci motornya. Tapi aku mencegahnya untuk pulang. Bukan apa-apa, aku hanya ingin dia menemaniku sebentar lagi.

"Tunggu, jangan pulang dulu ya" Ucapku memohon.

"Kenapa?"

"Aku dirumah sendirian, Papah sama Mamah lagi di luar kota"

"Gue dah tau" Jawabnya

"Temenin aku sebentar aja, sebentar doang kok. Ya, Pliss" Mohonku lagi

Jaehyun membuang nafas berat. "Yaudah, gue temenin lo sebentar"

Untung saja Jaehyun mau. Kalau enggak aku benar-benar kesepian nanti.

"Mau nonton film aja?" Tawarku.

"Terserah lo"

"Yaudah, duduk dulu di sofa"

Jaehyun duduk di sofa sambil mengamati ku yang sedang sibuk memilih film yang harus kita tonton. Sebenarnya ingin horor tapi aku juga ingin romance.

"Mau nonton apa kamu?" Tanyaku pada Jaehyun

"Gue pengen horor"

"Horor? Tap-"

"Takut?" Remehnya. Ishh enak saja dia bilang aku takut. Tidak! aku tidak takut. Okey fine! Horor!.

"Bukan takut" Ucapku sambil memencet film horor yang akan aku dan Jaehyun tonton kali ini.

Oke pertama nonton memang tidak ada adegan yang sangat menakutkan, jadi aku biasa saja. Tapi waktu pertengahan film, ada adegan yang benar-benar mengagetkan. Jumpscare!

Aku sangat terkejut dan dengan refleks aku sembunyi di belakang Jaehyun. Maaf Jaehyun, tapi ini benar-benar menakutkan!

"Heh, aduh ngapain sih lo, kalo takut engga usah nonton deh!" Ucapnya sambil menarik kepalaku keluar. Aku masih menutup wajahku dengan kedua tangan.

"Aku bukan takut Jae, aku kaget" Elakku

"Bohong," Katanya menatapku dan tersenyum miring.

Aku mendorong-dorong lengan Jaehyun untuk tidak terus-menerus melihatku, aku malu. "Udah lanjut nonton aja!"

Aku masih stay menutup mata dengan kedua tanganku. Sesekali mengintip dari selah-selah jari. Berjaga-jaga..

Aku melirik Jaehyun yang terlihat biasa saja. Iya iya dia berani.

.
.
.
.
.
To be continued 💖

Sorry for typo 😁🙏

MY LOVE STORY | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang