16. Come to my house.

18 3 0
                                    

Setengah jam kita berdua menonton film horor. Aku masih menutup mata. Jaehyun menepuk-nepuk kecil pundakku. Aku menoleh kearahnya. "Apa?" kataku. Jaehyun tersenyum kecil "Besok-besok kalo takut jangan nonton horor" Ucapnya. Aku langsung membuka mata. Menatapnya dengan kening yang mengerut "Jaehyun, kalo tadi ngga ada jumpscare nya, aku berani tau!" Elakku.

Jaehyun menggeleng heran, lalu ia mengambil jaket dan kunci motor. Tentu saja ia mau pulang, apa lagi.

"Aku anter kedepan" Kataku lalu mengikutinya dari belakang.

"Hati-hati" Ucapku setelah mengantarkan dia ke depan pintu. Tapi Jaehyun masih berdiri didepan ku sambil menatapku, risih sekali.

"A-apa?"

Dia mendekatkan wajahnya ke arahku, menatapku seperti singa yang sedang mengincar mangsanya. Mau apa dia?

Dia belum melepas pandang, aku yang juga sedang menatapnya, mundur beberapa langkah. Menatapnya panik. Dia semakin dekat, dekat, dan dekat. Aku refleks menampar pipinya sampai ia menoleh kesamping. Dia memegang pipinya yang merah karena sudah aku tampar cukup keras. Ya Tuhan, harus apa aku sekarang?

"Ngapain lo tampar gue sih?!" Gertak Jaehyun

"Ma-maaf, lagian kamu kenapa deket-deket hah?! Jangan mentang-mentang orang tua aku ngga dirumah kamu mau macem-macem ya!"

"Gue mau balik" Ucapnya lalu meninggalkan aku sendiri. Aku masih tetap di tempat sampai melihat bahwa Jaehyun sudah benar-benar meninggalkan pelataran rumahku.

****

Ini sudah pukul delapan malam. Aku menyiapkan baju tidur lalu mandi. Pasti kalian sudah tau berapa lama aku mandi. selesai aku mandi, aku duduk di kasur. Mengecek handphone.

Ngescroll tiktok✅
Ngescroll IG✅
Buka Wa tapi engga ada yang chat✅

Begini nasib jomblo. Tapi tidak apa, aku bisa chat Jaehyun, hehe. Tapi di balas atau engga kira-kira? Mari kita lihat.

 Tapi di balas atau engga kira-kira? Mari kita lihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jujur, dia narsis kan? Tapi dia emang ganteng sih. Oke lupakan.

Padahal aku sudah benar-benar khawatir dengannya! Tapi dia bilang itu bercanda? Ga lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Padahal aku sudah benar-benar khawatir dengannya! Tapi dia bilang itu bercanda? Ga lucu. Aku bukan marah, aku hanya--sudahlah.

 Aku bukan marah, aku hanya--sudahlah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Oke! Aku pikir Jaehyun hanya bercanda dan ga akan datang kesini, tapi nyatanya? Aku mengintip dari jendela kamar, motor bersama pemiliknya sudah ada di bawah. Jaehyun, dia tidak main-main! Astaga....

Aku segera turun untuk menemuinya. Dia duduk di meja teras menungguku sambil melipat kedua tangannya ke dada.

"Kamu ngapain kesini sih?! Ini itu udah malam" Tegurku.

"Nih makan dulu! Engga usah nolak, gue udah disini! ngerti?!" Balasnya. Ah aku memang belum makan, tapi aku tidak lapar.

Aku berdecak sambil membuka makanan itu, dan memakannya. Apa lagi?.

Aku makan sambil bermalas-malasan, aku tidak mood untuk makan, sungguh. Jaehyun menatapku tajam sekarang.

"Lo itu niat makan atau engga?" Ketusnya sambil merebut sendok yang aku bawa. "Aaaa" katanya sambil membuka mulutnya, dia menyuruhku membuka mulutku. Tapi kenapa harus diperagakan sih? Aku ingin tertawa tapi, Jangan! Bahaya...

Aku terpaksa makan. Sepertinya dia akan menyuapiku. Oke! tidak apa aku bersikap bermalas-malasan seperti ini lebih lama, agar Jaehyun tetap menyuapiku. Berkah dia datang kesini....

"Lo itu harus makan yang banyak! Kalo lo sakit, gue yang repot! ngerti?" Katanya sambil menyuapiku lagi

"Tapi kan aku ngga laper"

"Lo pernah bilang kan sama gue, laper ngga laper harus tetap makan. Sekarang gue yang nyuruh lo!" Skakmat..

Aku terdiam. Aku melihat ekspresi Jaehyun saat menyuapiku, dia mengerutkan kening, seperti orang tua memaksa anaknya yang sedang susah makan. Dia lucu sekaaaaliii.

"Udah, aku kenyang" Kataku

"Yaudah, nih minum" Katanya sambil menyodorkan air mineral ke arahku. Aku mengambilnya, tapi aku berakting susah membuka tutup botolnya, seperti di sinetron-sinetron gituuu...

"Bawa sini! Lemot banget" Katanya. Tidak apa dibilang lemot, asalkan Jaehyun yang bilang. Ah, kenapa aku jadi seperti ini sih!

Jaehyun sudah membukakan tutup botol untukku lalu memberikannya padaku. Aku mengulum senyum "Makasihhh" Kataku.

Jaehyun membersihkan sisa kotoran yang ada di meja. Dari membuang bungkus makanan, menyapu remah-remah makanan yang jatuh ke lantai, Merapikan taplak meja. Dia seperti petugas kebersihan. Tapi aku salut dengannya, dia rajin atau bagaimana?

Selesai membereskan semuanya, Jaehyun duduk kembali. "Makasih Jae" Kataku sembari tersenyum manis kepadanya. Ia menoleh, lalu mengangguk.

"Gue balik dulu" Pamitnya.

"Kamu kesini cuma mau nyuruh aku untuk makan?" Tanyaku

"Iya"

Aku mengerutkan kening, lalu menghampirinya, dan ia berhenti. "Kenapa lagi? nyuruh gue buat balik nanti? Ga bisa" Ketusnya.

Aku mengibaskan kedua tangan. "Bukan kok, aku mau terima kasih lagi sama kamu" Kataku

"Hm, balik dulu"

Aku mengangguk dan mengulum senyum. Melambaikan tangan kearahnya.

Aku menunggu Jaehyun pergi dari pelataran rumahku. Setelah Jaehyun pergi, aku masuk ke rumah. Duduk di sofa sebentar untuk bermain ponsel.

Setelah merasa sangat mengantuk, aku masuk ke dalam kamar. Tiduran, lalu terlelap

Selamat malam Jaehyun.















Sorry for typo!😁🙏

MY LOVE STORY | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang