"EKHEM!"
"Kenapa To? Batuk?
Di Komix aja"Hyunsuk mati-matian menahan tawanya, ketika melihat tingkah aneh sang Sahabat -yang sendari tadi seperti hendak ingin bertanya namun satupun suara tak ada yang berhasil keluar dari mulutnya yang sudah mangap-mangap beberapa kali.
"I-itu_ eum..."
"Ya apa?"
Hyunsuk yang jengah , akhirnya menutup buku bacaannya, ia melirik ke arah Jam Dinding.
Terhitung sudah hampir satu Jam Haruto bertamu ke Kamar asramanya. Tak melakukan apapun hanya duduk , bengong aha- ehe- ekhem tidak jelas.
Apa sih sebenarnya yang dia inginkan?
Kenapa tidak mengatakannya langsung?
"Itu-"
"Iya ! -Itu - apa? Astaga Haruto!! Ada apa sih?"
"Denger dulu dong Sukk!!! Jangan di potong! Gak tau apa ?
Kalau aku lagi berusaha mengumpulkan keberanian dan menyiapkan mental?
Kau malah mengacaukannya lagi"Eiii, apa-apaan itu?!!
Haruto sedang memasang wajah cemberut?
Ia merajuk?
Huwahhhh yang benar saja?!!!
"Ok! Kau mau bertanya? Atau apa?
Aku akan mendengarkannya dengan baik?"Hyunsuk berujar menyakinkan, membuat Haruto kembali mencoba mengumpulkan keberaniannya.
Untuk menanyakan pada Hyunsuk tentang itu....Tarik nafas , hembusan.
Ok! Haruto sudah siap.
Kau bisa!!!
"Minta nomor ponselnya Junkyu dong"
.....
Terlewat 2 Minggu lebih, paska kejadian di UKS.
Semejak hari itu , hari-hari Junkyu ia lewati dengan sesekali berkumpul bersama dengan Kakak tingkatnya. Hyunsuk, Asahi , EKHEM!..
Kak Haruto.Dan Jihoon tentunya.
List daftar nama pertemanannya bertambah, dan itu tidak buruk.
Menurut Junkyu menyenangkan saja, Mereka berbicara banyak hal.
Selama itu, Junkyu jadi dapat mengenal lebih dalam seperti apa kepribadian, dan sifat masing-masing dari mereka.
Seperti Hamada Asahi ini, pemuda yang di sukai oleh sepupunya itu- Jaehyuk.
Asahi anak yang pintar dia pandai bermain musik, suaranya juga Bagus.
Sangat berisik dan sangat cerewet, terkadang juga sangat usil.Walaupun sifatnya itu agak Tidak di sukai oleh Junkyu... tetapi tanpa kehadiran Asahi rasanya tidak akan lengkap.
Tidak akan ada seseorang yang selucu, se absrud Asahi yang akan menghidupkan suasana dengan gelak tawa dan sifat jahilnya itu.
Iya... memang sepenting itu keberadaan Asahi dalam lingkaran pertemanan mereka.
Junkyu bersyukur dapat berada di tengah mereka, yang berhasil membuatnya sembuh dari rasa terpukulnya akibat keluarganya yang pecah.