"WATANABE HARUTO!!!"
Keningnya mengerut heran , mengapa bisa pemuda di hadapannya ini dapat mengenalinya?.
Haruto meraba wajahnya , Haruto pikir dia mungkin lupa memakai maskernya . Makanya pemuda di hadapannya ini- Kim Junkyu teman? Ah tidak !!
Musuh (?) Tidak juga sih!. Haruto jadi bingung sendiri untuk menamai hubungannya dengan sosok pemuda di hadapannya ini. Kim Junkyu pemuda yang sering sekali dia ganggu dulu se-waktu mereka masih anak-anak.Banyak banget kejahilan dan kenakalan yang Haruto perbuat kepada Kim Junkyu.
Yang Kini menatapnya dengan tatapan kesal. Lucu sekali. Haruto mengulum senyum di balik masker.
"Lo penggemar nomor satu gue ya?, makanya Lo tau kalau ini tuh gue ? . Padahal kan ya gue pakai masker" Haruto menyeringai. Dan itu terlihat sangat mengesalkan di kedua bola mata bulat Junkyu.
Anak itu mendecih.
"Apa? Apa? Gue? penggemar nomor satu Lo? !!.
Iyuhhhhh Yang bener aja?!!, Itu hanya akan ada di dalam mimpi Lo!!. Watanabe Haruto BANGSAT!!!"Haruto tersenyum miring, mendengar nada biacara Junkyu yang sinis seperti ini kepadanya. Itu sudah biasa.
Kim Junkyu benar-benar membenci sosok Haruto, Dan Haruto pun juga tau akan hal itu.
Itu terjadi juga karna salahnya sendiri. Yang selalu saja mencari perkara dengan Junkyu sendari dulu, hingga berakhirlah hubungan keduanya berubah menjadi sebuah kebecian-kebencian yang menyenangkan. Bagi Haruto yang seperti kecanduan terhadap wajah kesal yang selalu Junkyu tunjukan. Ketika marah akan nampak begitu lucu dengan mata berkaca-kaca, bibir kecil mengerucut. Kedua pipi tembemnya akan mengembung dengan rona merah jambu menghiasi sekelilingnya.
Ah sungguh pemandangan yang menyenangkan, Dan Haruto merindukan saat-saat seperti itu .
Dia menatap mata bulat Junkyu yang saat ini tengah menatapnya dengan tajam, Haruto dengan seringai menyebalkannya membalas tatapan tajam Junkyu dengan tatapan intens dan dalamnya.
Hingga membuat Junkyu sedikit menjadi salah tingkah, namun masih dengan mengangkat dagunya tinggi-tinggi.
Lucu sekali.
"Jadi.... Kenapa lo ada disini, jika tidak untuk menyambut kedatangan gue?" Tanyanya dengan nada rendah. Haruto mengambil langkah mendekat satu langkah. Hingga kini jarak antara dirinya dengan Junkyu hanya berjarak 2 langkah kaki pendek.
Haruto melipat tangannya di depan dada. Dan tersenyum manis.
"Bilang aja deh Kyuu, gak usah malu-malu gitu-" Haruto terkekeh" Lo datang buat nyambut kedatangan gue kan? HUWAHHHH!!! Gue tersentuh lohh , di sambut oleh seorang CEO! "
Dapat di lihatnya dengan sangat jelas , Junkyu mendecih tak suka dengan omong kosongnya.
Junkyu juga ikutan mengikis jarak, sambil memasang senyum di wajahnya.
Dan Haruto menantinya dengan penuh rasa penasaran. Mencoba menebak kiranya balasan apakah yang akan Junkyu berikan untuk membalas Omong kosongnya tadi.
"Iya nih Haruu, gue emang dateng buat nyambut Lo!!, Ada hadiah yang mau gue kasih nih ke Lo"Senyumnya teramat manis. Haruto mengerutkan keningnya.
"Ap- "
Dukgh!
"AAHHHH YAK!!!!!!"
Dan berteriak keras, ketika dengan tidak berperi ke Haruto- an . Junkyu menendang masa depan Haruto mengunakan lututnya dengan keras.
Haruto membungkukkan badannya, kedua tangannya replex menangkup kebanggaannya yang kini terasa berdenyut nyeri.
"Raskaan itu!!! bleekk. Mampus!! Gak bisa nyolo Lo hahaha!!!!"Junkyu berlari sambil menjulurkan lidahnya mengejek Haruto yang masih meringis di belakangnya.
"AWAS LO KIM JUNKYU!!! Anjing!!! Ngilu banget Otong gue!!!"
Haruto mendesis, setelahnya tersenyum.
Mengabaikan rasa nyeri di kejantanannya , Haruto menegakkan punggunya dan menatap punggung Junkyu yang sudah semakin menyempit.
"Kim Junkyu, sifat bar-bar Lo itu masih aja ya? gak pernah berubah. Tapi....
Kok Lo makin cantik saja sih? Montok lagi"
Haruto menjilat bibir bawahnya sekilas.
Setelahnya merogoh saku celananya. Mengambil ponsel.
"Haloo , Ben? Dimana?''
Tbc
Next?
