Setelah resmi menjadi sepasang kekasih.
Junkyu dan Haruto tidak pernah apsen untuk bertemu, atau untuk menyempatkan diri untuk saling berbicara satu sama lain.
Bertukar kabar, cerita tentang apa saja yang telah mereka lalui ketika mereka sedang tidak bersama.-akibat disibukkan dengan pekerjaan masing-masing.
Seperti sekarang ini.
Haruto baru saja selesai dengan acara syutingnya, dan pria itu dengan segera melakukan panggilan video Dengan Junkyu. Untuk bertanya apakah kekasih manisnya itu baik-baik saja?
Sudah makan siang atau belum?
Manis sekali bukan?
Junkyu itu Type orang yang... apabila sudah terfokus atau sedang menekuni sesuatu, maka dia akan melupakan segalangnya dan tenggelam kedalam sesuatu yang dia kerjakan.
Bahkan untuk sekedar mengisi perut barang se-detikpun, pria manis itu enggan.Hal tersebut lah yang membuat Haruto harus extra sabar dalam memperingati kekasihnya.
Ia harus hati-hati dalam merangkai kata, Kim Junkyu Sangat sensitive.
Dan sangat galak.
Jeongwoo memberi tahunya, kalau saat ini Junkyu sedang menangani masalah peluncuran game terbarunya yang mengalami sedikit masalah di saat-saat terakhir.
Tidak besar memang, namun sebagian pemilik saham utama. Junkyu merasa bertanggung jawab, dan ia harus terjun langsung untuk mengatasi semua masalahnya.
Walau.. sebenarnya hal tersebut masih sanggup di tangani oleh sahabatnya , Seperti Jihoon atau tidak Mashiho.
Emang dasarnya Kim Junkyu sangat keras kepala!
Dia ingin menyelesaikan masalahnya sendiri, dan kalau sudah seperti itu. Mana bisa Mashiho ataupun Jihoon membantahnya.
Haruto mendengus kesal diseberang sambungan sana.
Kenapa?
Pasalnya kini Junkyu tengah mengacuhkan dirinya dan malah sibuk menatapi Laptop.
Padahal kan ya.. Haruto tuh tidak memiliki banyak waktu lagi, sehabis syuting . Setelahnya Haruto harus melakukan pemotretan untuk brand pakaian.
Haruto ingin, disisa Waktu luang yang dia miliki ini . Bisa dia gunakan untuk berbincang hangat dengan kekasih manisnya. Kim Junkyu.
Tetapi...
Sepertinya Junkyu benar-benar sedang sangat sibuk ya?
Sampai-sampai melirik ke arahnya saja tidak.
:(
Tetapi, bukan Watanabe Haruto namanya!
Kalau begitu saja ia sudah menyerah.Lihat dan perhatikan, bagaimana seorang Watanabe Haruto Membuat Kim Junkyu meninggalkan perkejaannya dan berbicara kepadanya.
🤫
"Oh..ayolah baby! Hentikan itu! Kenapa kau mengabaikan ku eoh?
Apakah laptopmu itu jauh lebih penting dan tampan dari pada kekasihmu ini eoh- eoh?"Ujarnya dengan nada merajuk.
Tapi itu tak berhasil, sepertinya Kim Junkyu memang benar-benar lagi tidak bisa di ganggu.
Dengan setengah kesal dan seperempat kecewa. Dan sisanya marah(?)
Haruto pun memilih untuk mematikan sambungan telponnya.
"Kenapa lagi?" Yoonbin bertanya sembari memberikan Haruto es kopi yang Haruto tadi sempat pesan.
Dengan wajah yang tertekuk masam dan bibir yang mengerut, Haruto menjawab.
"Kim Junkyu itu.. Masak dia mengabaikan ku sih? 🥺" Sautnya lemas.
Yoonbin terkekeh.
"Mungkin Kim Junkyu memang benar-benar sedang sibuk dan sedang tidak bisa diganggu. Ruto...
Lo tau kan? Peluncuran game terbarunya sedang mengalami sedikit masalah?"Haruto menghela nafas lelah, kepalanya tertunduk.
Menatap ujung sepatunya dengan tatapan sendu."Kenapa gue merasa.. kalau gue gak akan berhasil membuat dia jatuh cinta sama gue, Bin?"
Gumam Haruto lirih, Yoonbin yang duduk disampingnya mendengarkan semuanya dalam diam.
Yoonbin sempat terdiam, dan melamun lama.
Beberapa saat kemudian, Yoonbin nampak sedikit tersentak.
Lalu ia menoleh kearah Haruto yang masih saja menundukkan kepalanya.Yoonbin menghebuskan nafasnya lirih, lalu ia menepuk pundak Haruto dan berujar.
"Jangan berbicara begitu, ini bahkan baru seminggu Lo koar-koar sama gue penuh percaya diri.
Lo bakalan bisa naklukin Junkyu dan ngebuat Junkyu juga jatuh cinta ke Lo. Ngebales perasaan Lo. Mana kepercayaan diri Lo sekarang hah?!!
Mau menyerah?"Haruto mendongak, ia menatap ke arah Yoonbin dan terdiam.
Tatapan matanya menajam.
Membuat Yoonbin menjadi sedikit gugup.
"A-apa?"
"Ben.. Ngomong jujur sama gue! Apa Lo suka sama Junkyu?"
"Hahaha!! P-pertanyaan macam apa itu , Ruto?!!!!!"
Yoonbin tertawa dengan kaku. Tatapannya ia alihkan ke arah lain. Menghindari tatapan mata Haruto yang menatapnya dengan intens.
Penuh intimidasi.
" Sungguh! Tak sedikit pun? . Lo pernah gak punya rasa ke Junkyu? . Yoonbin Hyung?"
Menghebuskan nafasnya, dan mencoba setenang mungkin.
Yoonbin Akhirnya menoleh kembali menatap ke arah Haruto. Ekspresi wajahnya Datar nan dingin.
"Tidak! Aku tidak pernah menyukainya. Jadi mari hentikan ini sampai Disini!. Kita berangkat ke studio sekarang! Kau ada pemotretan"
Nada suaranya tenang nan dingin.
Bahasa yang di gunakannya juga bukan bahasa yang santai.Mengartikan kalau Yoonbin sedang kesal.
Yoonbin beranjak berdiri, kemudian meninggalkan Haruto. Yang sedang menatapi punggung Yoonbin dengan tatapan yang sangat sulit di artikan.
Haruto menghebuskan nafas berat.
"Sampai kapan kau akan merahasiakan perasaanmu itu, Hyung...kau pikir aku tidak tau?
Kau pikir aku sebodoh itu?Aku ini adikmu, tentu aku tau perasaanmu seperti apa- kau sedang berbohong.lagi.
Sekali saja, Hyung . Sekali saja kau beritahu aku tentang perasaanmu itu.
Maka Aku- aku pasti akan melepaskannya untukmu,
Walaupun itu akan sangat sulit untukku, tapi...
Untukmu- karna aku sangat mencintainya.
Dan aku tau , kebahagiaan dia hanya ada padamu..
Maka aku akan melepaskannya untukmu, jika sekali saja kau berterus terang kepada ku. Yoonbin Hyung..."👉👈