"Ya aku menerimanya"
Senyum Junkyu merekah.
Tangan kiri yang kini telah terlingkari Jam baru kiriman Jihoon dia angkat tinggi-tinggi.
"Terimakasih, kau yang terbaik Jihoonie .... much 😘"
Dari seberang sambungan sana , Junkyu yakin sepupunya itu pasti tengah tersenyum.
"Sama_sama , adikku yang manis"
Dan tebakan Junkyu tak pernah meleset. Jihoon memang tengah tersenyum.
"Jadi...kau akan pulang Minggu ini? Hyunsuk pasti akan senang mendengarnya"
Junkyu berbicara, sembari menuruni tangga .
Sampai di meja makan, seorang pelayan wanita langsung menarikkannya sebuah kursi.
"Jangan beritahu dia, aku ingin memberinya sebuah kejutan"
Junkyu terkekeh, kepalanya mengangguk kecil ketika salah satu pelayan menyiapkan sarapan pagi dan menatanya di piring emas kesayangannya.
"Ok..tidak akan ku beri tau, tapi...
Berjanjilah untuk memberikan ku sesuatu yang ku sukai"
Dapat Junkyu dengar dengan jelas, Jihoon mendumel di seberang sana.
Hehe...
"Baiklah-baiklah , apapun untuk adik kesayanganku"
"Yeyyyyyy..... Sayang Jihoonieeee much 😘"
Sambungan terputus, setelah tak ada lagi hal yang perlu di perbincangkan.
Junkyu kini fokus menghabiskan sarapannya.
Ini masih terlalu pagi, jadi Junkyu tidak perlu khawatir dia akan terlambat menghadiri kelas.
Toh kelas pertamanya di mulai pukul 11 siang nanti."Tuan muda"
Di tengah kegiatannya, salah satu pelayan disana bersuara pelan. Penuh rasa hormat.
Junkyu mendongak, mengambil sapu tangan yang memang sudah tersedia di atas meja.
Junkyu dengan anggun mengelap mulutnya.
"Ya?"
"Nyonya besar menitipkan sebuah pesan"
Dengan agak takut, pelayan itu bersuara. Kepalanya menunduk dalam.
Junkyu mendatarkan ekspresi wajahnya.
Senyum yang semula merekah menghias wajah berserinya sirnah . Begitu sang pelayan itu menyinggung tentang "Nyonya besar"Ck!
Benar-benar!!!
Membuat Moodnya hancur seketika.
"Katakan! Apa lagi yang 'Dia' inginkan dariku kali ini"
"Beliau berpesan, agar malam ini Tuan Muda datang ke Mansion utama. Akan ada jamuan makan malam keluarga. Dan beliau meminta agar Tuan Muda juga serta hadir"
"Apa aku bisa menolak?"
Junkyu bertanya dengan nada sinis. Yang hanya di balas kebungkaman beserta tundukan kepala dalam dari para pelayannya.
Junkyu mendesah.
"Ck! Seenaknya saja , jika saja bukan karna Papa yang sangat mencintai mu , mana mau aku membiarkanmu menikah dengan Papa dan menggantikan posisi Mama"Dumelnya.