Halo semuanyaaa!
Siapa nih yang udah ga sabar baca kisah Aletta selanjutnya? Yuk kita lanjut!
.
Happy reading 💕
***
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak beberapa saat yang lalu. Aletta yang baru saja menyelesaikan piket kelasnya pun segera menuju perpustakaan untuk menemui Jihan yang katanya ingin bertemu dengan seseorang disana. Aletta tidak tahu siapa, yang pasti Jihan memintanya untuk datang begitu piketnya sudah selesai.
Sesampainya di perpustakaan Aletta langsung membuka pintu dengan perlahan.
"Han, lo jadi ketemuan sama-" Kalimat Aletta seketika terhenti saat melihat Jihan yang sedang berbicara dengan seorang pria yang duduk di sebelahnya.
Jihan menoleh.
"Al, sini!" panggil Jihan riang. Aletta terdiam sebentar, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Udah gak usah mikir, sini! Arkan orangnya baik kok!" ucap Jihan lagi. Akhirnya dengan keraguan Aletta menurut.
"Al, dia adalah orang yang ingin gue kenalin ke lo. Dia sahabat gue sejak kecil, namanya Arkan, anak IPA 3. Lo belum pernah ketemu dia kan?"
Aletta langsung mengalihkan pandangannya, tak berani menatap mata Arkan yang kini menatapnya lama. Aletta tak bisa di tatap seperti itu, lihatlah keringat dingin mulai membasahi pelipisnya, rasa pusing mulai menguasai kepalanya.
"O-oke, kalau gitu gue balik duluan aja ya Han."
"Ngapain buru-buru? Lo gak suka gue ada disini?" tanya Arkan tiba-tiba.
"Tadi pas datang ekspresi lo keliatannya senang banget, tapi pas liat gue muka lo berubah," lanjut Arkan sinis.
"Gak gitu... gue emang lagi buru-buru aja," jawab Aletta berusaha untuk tenang.
"Lo gak dengar ya? Jihan nyuruh lo duduk tadi," ucap laki-laki itu lagi.
Aletta menoleh pada Jihan, menatap lama gadis itu, memberi tatapan seolah memohon. Sungguh Aletta sangat tidak ingin duduk di sana sekarang.
"A-ah itu, tadi gue kira Aletta gak ada urusan, makanya gue suruh duduk. Kayaknya Aletta lagi sibuk, Al lo kalau mau balik gak apa-apa kok," ucap Jihan yang seakan mengerti tatapan Aletta.
Aletta tersenyum.
"Gue duluan ya," pamit Aletta girang dan langsung berbalik pergi.
"Ternyata gosip yang bilang kalau lo sok jual mahal itu benar ya."
Langkah Aletta terhenti saat suara Arkan terdengar lantang di telinganya.
"Selama ini gue pikir mereka cuma sembarang mengambil kesimpulan, tapi setelah gue lihat-lihat lo memang sok jual mahal ya. Kenapa? Karena lo cantik dan lo adalah artis? Jadi lo bisa bersikap semaunya, gitu?"
Jihan yang mendengar itupun terkejut. Pertama kalinya ia melihat Arkan berbicara sedingin dan sekasar itu pada seorang perempuan, secara Arkan terkenal cukup lembut apalagi pada wanita yang ia sukai. Jihan langsung memukul lengan Arkan agar pria itu diam. Namun Aletta sudah terlanjur mendengarnya.
"Jangan mentang-mentang lo cantik, lo seorang artis dan dikenal banyak orang lo jadi menganggap semua orang itu rendah dimata lo."
"H-hei sudah, lo udah gila ya?" tegur Jihan dengan suara pelan. Jihan tahu betul seperti apa keadaan Aletta. Karena ia sudah mengenal Aletta sejak dulu. Jihan takut Aletta terpancing emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETTA
Teen Fiction"Lo pikir gue juga mau dekat-dekat sama lo?! Ngaca! Cewe brengsek dan sombong kaya lo ga pantes dapat perhatian gue!" *** Menjadi seorang aktris muda dan selebriti tentu saja adalah hal yang sangat menyenangkan yang di impikan semua orang, tetapi it...