Bisma
Ito
^__^
"Bisma belum nikah, Mas?"
Entah untuk yang keberapa kalinya Bisma mendapat pertanyaan itu. Entah di acara keluarga, kondangan, atau ketemu kenalan ortu. Kali ini yang bertanya adalah Jeng Sari, tetangga yang terkenal banget seantero komplek perumahan. Penampilannya sebelas dua belas dengan selebgram. Pakaiannya selalu modis dan warna-warni. Jeng Sari juga rajin perawatan sehingga nggak kentara kalau dirinya sudah berusia lima puluh tahun lebih.
Setidaknya tiap tiga bulan sekali Jeng Sari menyewa jasa Bisma sebagai fotografer. Kadang bikin foto cetak 10R sekalian frame buat dipajang di dinding rumah, katanya. Kadang juga bikin buat kalender duduk dan dibagi-bagikan ke warga awal tahun baru, entah buat apa. Keluarga Bisma sebenarnya juga kebagian kalender bercetak Jeng Sari, tapi keburu dibakar Hesti sang bunda duluan sebelum mencapai akhir tahun. Gimana Hesti nggak murka? Foto Jeng Sari yang berpose bahenol dipajang menutupi foto Hesti di bufet ruang tamu.
Jeng Sari juga terlalu ramah, saking ramahnya beliau kalau pesan foto selalu ke rumah Bisma, bukan ke studio. Alasannya lebih dekat. Lalu dia berlama-lama mengobrol dengan Prasetyo, ayah Bisma yang memang suka nongkrong di teras rumah. Padahal fotografernya Bisma.
"Bis! Tante Sari tanya tuh kenapa kamu belum nikah," ulang Prasetyo.
"Kan Tante Sari nanyanya ke Bapak." Bisma berkilah sambil nyengir.
"Kan yang ditanya tentang kamu."
"Belum ada yang cocok, Tante," jawab Bisma singkat.
Prasetyo menggeleng-geleng. "Anak zaman sekarang susah. Mereka bersikeras tidak mau nikah sebelum dapet yang pas. Lha, gimana tau mana yang pas kalau nggak pernah dijalanin. Ya, kan?"
Jeng Sari tersenyum. "Kalau ada yang cocok langsung dinikahkan saja, Mas. Nggak usah nunggu."
Prasetyo tersenyum, mengangguk-angguk setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Proposal (END-isi lengkap)
RomanceBisma, seorang wedding fotografer, tidak ingin menikah karena belum menemukan cinta. Sisy, seorang wedding organizer yang skeptis, tidak ingin menikah karena telah tersakiti oleh cinta itu sendiri. Mereka bertemu dan terpaksa bekerjasama meski kedua...