BAGIAN 3 : BROWN SWEATER

1.1K 73 3
                                    

"Deona Sesy Atmaja"

"Jangan lupa nomor ujiannya"

🕊️🕊️🕊️

Terik matahari menyengat kulit Deona,berjalan menggunakan teknik jalan cepat membuat Deona lega karena dia telah sampai di tempat ia memarkirkan motornya.

Ia bergegas ingin pulang karena dia ingin cepat belajar untuk ujian kelulusannya besok.

Ketika ia sampai gerbang keluar sekolah terlihat seseorang yang familiar baginya.
"Saya nggak tau rumahmu, tapi saya dengar kamu bersekolah disini"

Sedikit tak percaya dengan apa yang ia lihat,ternyata seseorang itu adalah seseorang yang baru dia temui kemarin.

"Dokter Egar???!!"

"Sweater kamu kena cat air anak saya ya?maaf ya De,ini saya belikan tapi warna coklatnya nggak sama" Kata Dokter Egar meminta maaf dan menyodorkan sebuah tas kantong berisi sweater baru berwarna coklat muda.

"Eh Dokter enggak perlu seperti ini,ini juga salah saya karena menggoda Diego saat dia gambar Dok" Ucapan Deona tak enak hati.

"Tolong diterima ya,susah lho cari sweater yang hampir mirip,apalagi warna coklat,lagian kenapa sih kamu suka warna coklat?" Egar penasaran.

"Dokter tau darimana saya suka warna coklat?"Deona tambah penasaran.

Langit yang tadinya sangat terik menyengat,sekarang berubah mendung gelap.

Deona mengarahkan matanya ke spion motor melihat bahwa Egar masih di belakang mengantarnya pulang dengan mengendarai motor sendiri sendiri.

Rintik air hujan turun membasahi tangan yang sedang menyetir, mereka tetap melanjutkan perjalanan.

Semakin lama rintik air hujan semakin banyak, spion mulai berembun dan rintik air mulai membasahi sekujur tubuh.

"Kita neduh dulu ya"

Mereka berbelok ke teras suatu toko bersama banyak orang berteduh lainnya.

semua mata tertuju pada Egar dan Deona,entah apa yang dipikiran mereka,Deona merasa canggung,ia hanya tertunduk tak berbicara.

Egar mencoba memecahkan suasana senyap antara dirinya dan Deona.

"Seandainya saya membawa mobil, kamu sudah sampai di rumah" Celetuk Egar yang berhasil mencari topik pembicaraan.

"Saya bawa motor buat hindari macet,takut kamu udah pulang dari sekolah,jadi beban pikiran buat saya jika belum ketemu kamu" Sambung Egar

"Seharusnya Dokter tak perlu seperti itu"

~~~

Aku Milikmu Namun TertundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang