BAGIAN 7 : TERAS RUMAH

776 56 3
                                    

Ketukan pintu terdengar,jeda setelah ketukan terdengar pula ucapan salam dengan suara yang khas.
"Assalamualaikum"

"Waalaikumsallam"

🕊️🕊️🕊️

"Sudah saya cucikan,terima kasih banyak ya"
"Sama sama Dokter"

"Kopi buatanmu enak" Gumam Egar untuk mengode Deona.

"Dokter mau kopi?5 menit" Deona langsung bergegas kedapur dengan raut wajah tersenyum mendengar kode dari Egar.

"Silakan Dokter"

Sedikit canggung Deona menemani Egar duduk berdua di teras rumahnya.

"Maaf ya dok selalu di teras,soalnya kalau di dalem sedang nggak ada orang"
"Mama papa kemana De?"

"Kerumah nenek saya dok,surabaya hehe"

"Oalahh,ngomong ngomong kopimu bener bener enak loh"
Deona langsung terlihat bahagia dengan pujian Egar.

Egar adalah pria kedua yang pernah Deona buatkan kopi setelah papanya.

"Saya terbiasa membuatkan untuk Papa dok"
"Berarti selera Dokter Egar sama seperti papa saya"Sambung Deona.

"Seriusan ini enak banget,boleh gak saya mampir kesini cuma mau minta dibuatkan kopi doang?"Tanya Egar dengan sedikit menggoda.

"Saya bikin banner sekalian ya Dok biar rame"
"Dih bisa nglawak kamu"Egar sedikit terkejut dan tertawa terbahak bahak

"Kenapa si dok,kan nggak lucu lucu amat" Deona kebingungan melihat Egar yang terbahak bahak.

"Lucu banget tuh,nggak nyangka juga kalau kamu orangnya asik"Ucap Egar sambil menyeruput kopi nya.

"Belum tau keadaan gw pas di sekolah nih bapak bapak"batin Deona dalam hatinya.

"Mau temani saya makan?"

~~~

Aku Milikmu Namun TertundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang