[M] (NOT) STRAIGHT

🌙17

°°°

Sepasang kaki yang menapak telanjang, berjalan di rerumputan — mengelilingi sebuah hutan. Perempuan bergaun putih menikmati keceriaannya berlari di hutan. Senyum dan tawa di wajahnya menggambarkan betapa senangnya ia ada di tempat ini.

Perempuan bergaun putih itu adalah Yoona.

Walau ia sendirian di hutan, Yoona tetap berlari.

Sampai ia tak sadar sebuah lubang besar menantinya.

Yoona tersandung akar pohon, akhirnya ia jatuh ke dalam lubang tersebut.

Dan lubang itu tidaklah dangkal, Yoona terjun  ke bawah tanah yang dalam. Bersama dengan banyak memori yang dilaluinya. Tentang jati dirinya yang dulu menyukai pria seperti seharusnya — mendapati pelecehan hingga ia dendam dan memilih menjadi penyuka sesama jenis.

Kemudian setelah terjatuh di dasar tanah, dalam keadaan gelap — lentera seperti menerang. "Kau sampai juga di sini, Lim Yoona." Cahaya itu memang berasal dari lentera yang dibawa Seohyun.

Seohyun muncul dengan pakaian serba hitam di hadapan Yoona. "Kudengar kau mengandung anak dari laki-laki bernama Oh Sehun." Tidak seperti biasanya, Seohyun terlihat dingin dengan tatapan yang menusuk di mata Yoona.

"Ooh... perutmu sudah besar..."

Ia mendekati Yoona dan mengelus perut buncit Yoona yang sudah hamil tua. "Katanya kau tidak akan hamil. Katanya kita akan bersama dan menikah. Dan katanya aku yang harusnya hamil — bukan kau."

Seohyun mengeluarkan sebilah belati, memegang belati itu dengan segenggam dendam besar. Tatapan Seohyun tidak bohong akan kemarahannya. "Kau benar-benar membuatku marah, Yoona."

"Aku tak mau dikhianati seperti ini..."

"Mari... ucapkan selamat tinggal pada bayi ini!"

"Akkhhhhh..."

Pisau itu menusuk perut Yoona.

Dan Yoona terbangun dari mimpinya sambil berteriak. "Aaaaa...." Keringatnya bercucuran ketika mimpinya berakhir. Nafasnya pun ikut tersenggal.

Sehun yang tertidur di kursi samping ranjang tidurnya ikut terbangun setelah mendengar teriakan Yoona. "Ada apa?" Ia langsung khawatir terjadi sesuatu padanya. Yoona pun terheran, sejak kapan Sehun tidur di kamarnya seperti sekarang.

"K-kau tidur di situ semalaman?"

Celingak-celinguk Sehun yang ketiduran di tempat itu baru menyadari kalau ia tak sengaja tidur di kursi tempat ia menjaga Yoona. "Oh maaf, sepertinya aku tertidur di sini sebelum pindah ke kamarku sendiri." Sehun menggisik matanya, mencoba menghilangkan kantuknya sendiri.