delapan belas

499 58 4
                                    

kelulusan akhirnya tiba....

semua siswa merayakan hari yang paling bersejarah bagi mereka setelah 3 tahun menuntut ilmu dengan saling memberikan hadiah dan berkumpul di lapangan untuk sekedar mengambil foto serta mengabadikan momen-momen mereka di sekolah, namun terlihat ada seorang siswa yang rupanya tidak terlalu gembira saat berada ditengah teman-temannya yang sedang sibuk berpose tersebut 

"yuk..yuk cepet cepet" ucap yeri sambil lari mengahmpiri mereka setelah memencet tombol timer pada kameranya

"say cheeseeeee!"

"ehh gimana hasilnya liat-liat" tanya seulgi tergesa-gesa ingin melihat hasilnya

"yah aku keliatan gendut" seulgi merasa posenya tidak pas dan tubuhnya mekar seperti balon

"emang gendut kali" timpal hanbin dan geng tersebut saling melempar candaan menghibur satu sama lain kecuali...

"mau kemana lis?" tanya seulgi yang melihat lisa meninggalkan mereka tanpa mengatakan sepatah kata sejak tadi

"haus mau ke kantin"

"cepet balik yaa nanti foto lagi!"

lisa meninggalkan lapangan dan menuju kantin dengan raut wajah yang sangat suntuk seperti tidak ada semangat, sesekali diteguknya botol mineral ia pun berjalan ketempat dimana dia biasanya menenangkan diri, ya dibelakang gedung perpustakaan.

ROSÉ POV

aku sangat senang karena bisa lulus dan semakin dekat untuk menjemput impianku sebagai seorang penyanyi ayah telah menyiapkan segala keperluan yang aku butuhkan mulai dari beberapa saran perkuliahan musik yang ada di korea maupun di luar nege,ri jujur aku sangat senang akhirnya dia bisa mendukung cita-citaku. Hari ini aku merayakan kelulusan bersama joy dan teman-teman sekelasku di lapangan menyanyi lagu perpisahan bersama, saling mengambil gambar satu sama lain dan bersenang-senang menikmati suasana kelulusan. namun ada satu hal yang membuatku gelisah sedaritadi aku mencari lisa untuk foto bersama tetapi aku tidak melihatnya

"hanbin.."

"ehh iya rosie ada apa?"

"kau tau lisa tidak? aku lihat-lihat dia kok tidak bersamamu apakah dia masuk hari ini?"

"oh lisa masuk dia sedang membeli minuman di kantin..hmm tapi lama sekali dia tidak kembali juga" jawab hanbin sambil menoleh di segala arah mencari keberadaan lisa

"oke makasih bin aku duluan ya"

"iya ya sama-samma"

aku mulai bingung karena setelah mencarinya di kantin tak kunjung membuahkan hasil, sedikit kesal karena hari dimana aku dan dia bisa merayakan hari kelulusan kita harus terhalang karena dia sekarang menghilang entah kemana. tiba-tiba aku ingat lisa pernah berkata kepadaku dimana dia selalu ketempat itu kalau merasa sedang tidak baik-baik saja tidak menunggu waktu lama aku segera ketempat tersebut dah ternyata tebakanku benar dia sedang duduk di sofa bekas yang ada disana menatap langit sambil meneguk botol mineralnya, aku lansung menemui dan duduk disampingnya.

"rupanya kau disini" 

"kenapa kau kesini? tidak merayakan kelulusan bersama teman-temanmu?" tanyanya dengan posisi yang sama menengadah langit tanpa melihatku 

"justru pertanyaan itu untukmu"

"aku malas saja tidak ada semangat"

"kau peringkat pertama pararel disekolah ini dengan nilai terbaik lis bukannya senang malah malas-malasan tidak bersyukur sekali" dibalas tawa kecil sambil meletakkan botol mineral di tanah dan mulai menatapku

"apakah dengan nilai-nilai itu bisa menjamin khidupku dan ibu? sekarang kau bilang aku tidak bersyukur apa yang harus kusyukuri dengan hidup serba kekurangan? asal kau tau paman lee menutup bengkelnya dan tinggal bersama anaknya di china, aku sudah tidak punya pekerjaan sekarang ditambah ibu mulai sakit-sakitan aku juga harus merawatnya"

"meskipun begitu kau juga tidak boleh menyalahkan dirimu sendiri lis, bersyukur yang kau pikir terlalu sempit bukan karena materi ta-" belum melanjutkan perkataannya lisa sudah memotongnya

"karna kau sudah punya segalanya iya kan? masa depanmu terjamin sedangkan aku? kau tak tau bagaimana posisiku sekarang"

"jangan berfikir disini kau harus berjuang sendiri dan melupakanku katakan apa yang kau butuhkan aku bisa membantu semaksimal mungkin"

"aku tidak ingin menjadi beban untukmu"

"sejak kapan aku melihatmu sebagai beban? kita sudah berteman sejak lama lis aku tau betul kau seperti apa"

aku tidak tau tiba-tiba lisa menangis jujur ini kali pertamaku melihatnya seperti ini karena yang kutau dia adalah seorang anak yang sangat kuat fisik maupun mental, tidak pikir panjang aku merangkul tubuhnya dan menyenderkan kepalanya dibahuku

"menangislah tidak ada yang melarangmu"

ternyata lisa yang kulihat sangat kuat melebihi baja sekalipun pada akhirnya rapuh juga, benar katanya memang aku tidak tau bagaimana posisinya sekarang tetapi setidaknya aku juga bisa ikut merasakan apa yang dia rasakan sekarang

"terima kasih selalu ada untukku berjanjilah selalu bersamaku" katanya sambil memegang tanganku seperti memohon agar aku tidak akan pernah meninggalkannya

"iya aku janji... sekarang ayo kembali, teman-temanmu pasti sudah menunggumu" aku menghapus air matanya iapun menarik ujung bibirnya membuat senyuman yang sangat manis

pov end-

...

7 bulan kemudian...

lisa yang sekarang sedang membersihkan halaman rumahnya dari dedaunan dan ranting kering dibuat menghentikan pekerjaannya karena hanbin yang tiba-tiba memarkirkan motornya di depan pagar dan terlihat terburu-buru menemuiku

"lisaaa...ini aku ada kabar baik untukmu"

"apaa?" hanbin mengeluarkan ponselnya dan melihatkan kepada lisa sebuah pengumumn audisi pencarian bakat

"kan kau bisa mengirimkanku lewat chat dasar aneh, tidak perlu datang kerumah segala kali"

"yaa karna aku sedang ada di cafe dekat sini dan pas sekali salah satu temanku mengirimkan ini lalu sekalian saja aku mampir kesini"

"lagian kenapa sih lis kau tak mau menerima pekerjaan yang sudah ditawarkan ayahku? kau tidak perlu susah-susah cari kerja lagi"

"harus berapa kali aku bilang aku tidak ingin merepotkanmu"

"yasudah setidaknya aku bisa membantumu kalau kau perlu sesuatu jangan pernah sungkan untuk menelfonku, aku pergi dulu ya"

"iya hati-hati bin" hanbin pergi dan melambaikan tangan ke lisa dibalas senyuman olehnya

hanbin sekarang juga sedang bekerja dan berkuliah dia jarang bertemu dengan lisa karena kesibukannya tersebut tidak hanya hanbin, yeri maupun seulgi pun sepertinya juga memiliki jadwal kuliah yang padat namun tidak dengan seorang perempuan bernama rosie dia adalah satu-satunya orang yang selalu mengunjunginya entah 2 kali seminggu hanya sekedar mengantarkan makanan atau bermain bersama kucing-kucing lisa. rosie sekarang sedang mengikuti kursus kelas musiknya selama 1 tahun sebelum menjadi seorang penyanyi seperti yang diimpikannya sedangkan lisa semenjak kepergian eommanya sekitar 5 bulan yang lalu dia bekerja serabutan untuk bisa memenuhi kehidupannya mulai dari pagi hingga siang menjadi pengantar laundry dan sore sampai malam dia menjadi pramusaji di salah satu restauran tengah kota seoul.

pada suatu malam lisa dibuat bimbang apakah dia harus mengikuti saran hanbin untuk bekerja di salah satu perusahaan ayahnya atau mengikuti audisi pencarian bakat tersebut? hadiahnya juga lumayan besar jika menang ia akan mendapatkan uang dan beberapa fasilitas seperti penthouse di daerah gangnam, sebuah mobil mewah tidak hanya itu beberapa agency besar akan menawarkan pekerjaan tetap untuknya.

"sepertinya aku akan mecoba ikut audisi"

...

BERTAUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang