lima

769 93 0
                                    

...

"kak?"

"rosie hey! rosie!" sentak joy agar dia sadar dari lamunannya 

"a-aah oh y-ya t-tolong cek sebelah ssini" tidak ada tanggapan namun lisa langsung mengecek bagian mesin yang bermasalah sedangkan Rosé sibuk memandangi lisa dari ujung kaki sampai kepala, terpukau dan sedikit tidak percaya bahwa montir yang sedang memperbaiki mobilnya adalah seorang perempuan dan ada satu hal yang membuat Rosé betah untuk memandangi lisa

"kak coba tolong dinyalakan lagi mesinnya"

 "o-oh ii-iya" Rosé segera menyalakan mesinnya dan akhirnya mobil yang awalnya mogok sekarang sudah dapat dikendarai lagi

ROSÉ POV

aku benar-benar malu saat mengira bahwa dia adalah seorang laki-laki untung saja dia tidak marah atau tersinggung aku sebagai seorang perempuan saja sangat terpaku dengan parasnya yang menawan tanpa celah sedikitpun dan ada satu hal yang membuatku tidak bisa mengalihkan pandanganku padanya adalah 2 iris mata coklat yang mengingatkanku pada mendiang eomma ini tampak tak masuk akal namun ketika aku melihat kedalam sepasang iris coklat itu rasanya dia membawaku jauh pada kenangan bersama eomma, belum sempat bertanya nama dan mengucapkan terima kasih dia terlihat menerima telfon kemudian terburu-buru untuk pergi aku hanya diam dan terus terpaku hingga dia telah menghilang dari hadapanku 

"itu tadi namanya lisa" joy memecahkan lamunanku dan mencoba memberi tahu tentang gadis montir tersebut

"dia satu sekolah dengan kita loh" aku tersentak dan langsung menoleh kearahnya 

"kamu bercanda kan? tetapi mengapa aku tidak pernah melihatnya?" tanyaku memperjelas kemudian joy tertawa membuatku tambah bingung

"rosie kamu baru masuk sekolah kemarin ya wajar jika kamu belum sempat melihatnya"

"kamu kenal dengannya?", "tidak tetapi aku yakin satu sekolah pasti tahu siapa itu lisa gadis peraih predikat siswa teladan dan peringkat 1 pararel selama 2 tahun berturut-turut"

rasa penasaranku sekarang semakin meningkat tentang siapa itu lisa, sayangnya joy sudah kuantar pulang dan perbincangan kita  harus putus ditengah jalan, namun pandangan lisa tidak henti-hentinya melintas dipikiranku.

"astaga aku tadi belum bayar biaya servicenya!" akhirnya aku memutuskan untuk menelfon paman lee

"halo paman maaf aku tadi lupa membayar biaya servicenya kalau semisal kutransfer bisa kan?"

"iya nak Rosé bisa, lain kali kalau ada masalah dijalan jangan sungkan-sungkan untuk menelfon paman ya"

"baik paman terima kasih"

pov end-

...

"iya bu ada apa?" lisa mengangkat telfon dari ibunya

"lisa ibu tadi pulang dan melihat ke kandang kucing milikmu, louis dimana? ibu hanya melihat leo disini?"

"astaga, padahal semuanya sudah kukunci bu kalau memang dia keluar juga lewat mana ini jam kerja lisa juga hampir selesai aku akan segera pulang" lisa tampak menutup telfon dan terburu-buru untuk mengemasi peralatannya 

dia kemudian menancapkan gas motornya menuju bengkel namun di perjalanan dia baru ingat bahwa belum menagih uang servicenya, dia memutar balik ke tempat dimana mobil Rosé mogok sayangnya dia pun juga sudah pergi lisa memutuskan untuk kembali ke bengkel

"paman aku minta maaf ya....uhm.."

"ada apa lisa kenapa wajahmu kusut seperti itu?"

"aku tadi lupa menagih uang servicenya tapi besok aku janji akan menemuinya dan meminta uangnya"

"ah tak usah dipikirkan Rosé sudah membayarnya lagipula dia anak pelanggan paman jadi tak ada yang perlu dicemaskan lisa"

"uh lisa jadi lega maaf ya paman sekali lagi" 

"kalau begitu pulanglah hari sudah hampir petang"

"baik paman aku pamit pulang"

"iya hati-hati ya nak"

...

sampai dirumah lisa langsung mencari dimana louis pergi, percayalah lisa sangat menyayangi kucing-kucingnya itu layaknya saudara kandung.... aneh, tetapi lisa merasa bahwa leo dan louis  adalah penyemangat ketika dia merasa terpuruk dan sedih, tak lama kemudian dia menemukan louis sedang tertidur di kolong kasur miliknya kemudian dia menempatkanya kembali ke kandang bersama leo sebenarnya bukan kandang lebih tepatnya rumah-rumahan kecil khusus kucing yang lisa beli sewaktu pergi ke toko hewan dulu. 

setelah beres dengan louis seperti biasa lisa mengganti pakaiannya dan pergi mandi kemudian makan malam bersama ibunya 

LISA POV

aku sungguh lelah hari ini dan memutuskan untuk tidur tidak terlalu larut namun mataku rasanya tidak ingin diajak kompromi, tiba-tiba tidak tau datangnya bayangan akan gadis yang siang tadi aku perbaiki mobilnya melintas dipikiranku.....jujur dia sangat lucu pipinya mengembang seperti bola pimpong seketika aku menghampirinya tadi dan dia memanggilku mas? kurasa dia butuh seditikit obat penenang 

"dia murid baru di sekolah kan? kurasa iya"

"hahaha....aku baru ingat ternyata dia gadis yang sama seperti gadis yang telah kuselamatkan dari 2 berandalan di bus kemarin"

"tetapi mengapa dia sangat terkejut sampai melihatku seperti itu? memangnya aku mengerikan?"

"kata paman lee namanya Rosé, tak pernah mendengar nama seperti itu apa dia orang luar korea? namun wajahnya seperti gadis korea pada umumnya tetapi kuakui dia lebih cantik rambutnya pun juga sangat indah"

"tetapi tetap saja first impressionnya bagiku menyebalkan apa dia tidak lihat aku cantik seperti ini, mindsetnya tentang montir selalu laki-laki membuatku agak risih. minta maaf pun tidak hadeh..."

tak sadar sejak tadi membicarakannya setelah itu akupun tertidur pulas

pov end-

...



BERTAUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang