tiga

902 94 0
                                    

2 minggu berlalu setelah kedatangannya di Seoul Rosé merasa bosan dan akhirnya dia mendaftarkan dirinya ke salah satu sekolah yang ada di Gangnam yang lumayan jauh dari komplek rumahnya yaitu SMA Yonsei namun ayahnya lagi-lagi tidak menyetujui keinginannya itu dikarenakan ayahnya ingin dia untuk bersekolah di SMA Yangjae salah satu SMA elite yang ada didekat rumahnya bukan SMA biasa yang suasananya jelas berbeda jauh dengan sekolah yang diinginkan ayahnya dan Rosé memaksakan diri untuk tetap bersekolah disana apa boleh buat ayahnya yang pada awalnya tidak menyetujui harus menuruti permintaan putri kesayangannya itu.

-hari pertama sekolah-

hari pertamanya sekolah Rosé tidak ingin diantar oleh asisten ayahnya dengan mobil mewah itu melainkan dia ingin pergi menggunakan bus umum meskipun jarak tempuhnya lumayan jauh seperti biasanya dia tidak peduli dengan hal tersebut.

"kau yakin ingin berangkat sendiri" tanya yoonbin sambil melahap sarapannya pagi ini

"iya memangnya kenapa? sudah biasa lagipula 10 tahun aku juga sendiri tak ada masalah" jawabnya ketus menatap sedikit tajam ke mata sang ayah, 

yoonbin yang mendengar hal itu kemudian diam dan mulai angkat bicara.                                               "kamu masih marah sama ayah?"                                                                                                                 "sepertinya aku sudah kenyang okay aku pergi dulu takut terlambat" tuturnya sambil membawa ranselnya menjauh dari ruang makan dan pergi ke sekolah.

...

pada saat dirinya di dalam bus Rosé merasa ada yang janggal bukan tentang seragam atau penampilan dirinya melainkan 2 orang pemuda yang duduk tepat berhadapan dengannya sedaritadi menatap dengan raut wajah cabul dan mengerikan, Rosé yang awalnya tidak peduli sambil mendengarkan musik di earphonenya menjadi sedikit takut dan sesekali memalingkan wajahnya ke segala arah dia mulai cemas karena didalam bus tersebut tidak banyak orang mungkin sekitar 5 orang termasuk dia, tiba-tiba seoranng memakai hoodie hitam berdiri menghalangi pandangan dan menghadap 2 orang tersebut.

ROSÉ POV

aku sedikit kaget dan terus memandangi orang berhoodie hitam yang sedang memunggungi tepat di depanku tanpa sebab padahal masih banyak kursi yang kosong dan lebih kagetnya lagi 2 orang cabul yang sedaritadi memandangku membungkuk memohon minta ampun kepada orang misterius ini kebetulan posisi bus juga berhenti 2 orang itu berlari ketakutan seperti sedang kesurupan, aku yang ada di dalam bus tersebut terdiam dan tidak mengerti apa yang barusan aku terjadi. orang berhoodie hitam itu memakai masker dan duduk di bangku paling belakang sehingga aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, setelah itu bus berhenti tepat di halte sekolahku anehnya orang itu rupanya turun juga dan kelihatannya satu sekolah denganku, ingin sekali mengikutinya namun dia terlihat terburu-buru dan aku ketinggaan jejaknya.

...

"Rosé kamu pulang sama siapa?" tanya joy dia adalah teman sebangkuku dikelas anaknya ramah dan sangat lucu kita belum sehari berkenalan namun sudah seperti kenal lama, "oh aku sendirian joy naik bus", "kebetulan aku juga naik bus yuk pulang bareng".

didalam bus aku memandangi setiap orang yang ada disana dan tidak menemukan orang yang aku cari "kamu kenapa Rosé?" tanya joy yang sedaritadi kebingungan memerhatikanku, "hmm tidak apa-apa joy" jawabku sambil tersenyum kecil, kemudian kita turun namun joy turun duluan karena kompleks rumahnya kebetulan sebelum kompleks perumahanku.

pov end-

LISA POV

hari ini aku agak telat berangkat ke sekolah karena aku lupa beli bensin untuk motorku, tidak ingin terlambat dan tanpa pikir panjang aku memutuskan untuk naik bus umum. aku sangat menikmati perjalanan sambil melihat jalanan lewat jendela bus sampai pada saat aku melihat suasana didalam bus ada pemandangan yang kurang pantas aku lihat, ada 2 anak berandalan dari SMA tetangga, aku tau mereka memang terkenal sangat nakal dan bejat rupanya mereka ingin mencoba untuk mengganggu seorang perempuan yang duduk tepat dihadapan mereka tanpa sepatah kata aku segera berdiri didepan mereka dan membuka maskerku 

"woy ngapain lu disini minggir nggak!" ucap salah satu anak itu, "bodo amat" jawabku santai  "anj*ng minggir nggak lu bngst!" saut anak yang lainnya, "kalian semua emang ngga pernah berhenti kaya gini ya?" ucapku pelan sambil membuka masker

"yahh lis aduh lu kok ngga ngomong sih", "yuk cabut bego! maaf ya lis jangan digebukin please". aku tak menyauti mereka dan kembali ke tempat dudukku sambil menggelengkan kepala, mereka adalah mantan lawanku yang kalah pada pertandingan muay thai antar sekolah waktu itu lagaknya memang garang dan berandalan namun tidak ada apa-apanya diatas ring.

Aku lari sekencang-kencangnya ke kelas dan meletakkan tas karena hari ini jam pertama adalah olahraga kebetulan sudah ganti baju sejak dari rumah jadi aku tidak susah payah untuk mengganti baju lagi, bisa dibilang baju olahraga adalah seragam favoritku karena aku hanya cukup memakai celana kain pendek dan atasan kaos atau jersey basket sangat simple tidak terlalu ribet seperti baju formal.

...

"lis yuk naik!" tutur pria tampan yang tiba-tiba ada di hadapanku sekarang sambil membawa motor sportnya, "okay brai ke bengkel yak", "lu kerja? nggak ada liburnya sih lis?" tanyanya dengan wajah sedikit risih "yaelah kaya ngga tau gua aja lu bin yuk lah cepet, banyak kerjaan nih", "siap boss" dia adalah hanbin sahabatku sejak kita masih dibangku SMP orangnya sangat asik dan rendah hati tak heran dia adalah primadona di sekolah ini, sudah berpuluh kali menyatakan perasaan kepadaku namun berakhir kutolak mentah-mentah, hanya heran saja kenapa ada orang sesempurna dia bisa suka dengan gadis sepertiku yah aku pikir kita memang cocok sebatas sahabat lagipula aku juga tidak selevel dengannya. Hanbin itu salah satu anak dari perusahaan agency terbesar di Korea yaitu YG ent tak banyak orang yang tau tentang hal tersebut selain aku dan 2 teman dekatku lainnya karena memang dia menyuruh kita untuk tutup mulut mengenai siapa dirinya sebenarnya, hahaha temanku misterius.

pov end-

"aduh dia siapa ya aku penasaran banget, cowok apa cewek? hmm tapi kalau cowok kok keliatannya cewek ya" ocehnya sambil menggulir layar ponselnya keatas dan kebawah, "kenapa dia bisa tau kalau aku takut tadi, apa dia peramal? atau jangan-jangan..." tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu "nona rosie makan malamnya sudah siap ditunggu bapak dibawah ya non", "iyaa bi sebentar"....."ih bibi ganggu sesi imajinasiku aja" batinnya kemudian mematikan hp dan beranjak keluar kamar.




BERTAUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang