dua puluh dua

316 31 0
                                    

Seorang perempuan berkacamata hitam menggunakan jacket wool chanel bermotif hitam putih itu berjalan sambil membawa kopernya keluar dari gerbang penerbangan internasional bandara Incheon Seoul dan kemudian masuk ke dalam mobil merci hitam yang sedari tadi menunggu kedatangannya.

"paman aku telah tiba di korea" ucap perempuan itu menelpon seseorang

"sudah cukup lama aku tidak mengunjungi kota ini, terasa banyak sekali perubahan "

"eomma menitip salam untukmu dia juga merindukanmu"

"hahaha kalau begitu, sampai jumpa nanti oppa" balasnya tersenyum sambil memandangi jalanan luar dibalik kaca mobil

perempuan ini tak lain tak bukan adalah jennie kim... iya benar, sahabat rosie sewaktu dia masih bersekolah di Melbourne, Australia. Singkat cerita setelah lulus SMA jennie tidak melanjutkan studinya ke universitas melainkan ikut sekolah kursus designer karena ia ingin meneruskan bisnis butik milik ibunya dan menjadi seorang designer setelah setahun mengikuti kursus akhirnya dia lulus dan mendapatkan sertifikat resmi dengan predikat designer terbaik, tak berhenti disana semenjak saat itu dia mulai mendapatkan banyak sekali tawaran untuk merancang busana milik client ibunya mulai dari para artis, pejabat dan kalangan pembisnis lainnya. Jennie kemudian terkenal dengan sebutan desaigner termuda yang berhasil sukses masuk kedalam majalah bergengsi vogue bersanding di jajaran para designer terkenal yang ada di dunia seperti phoebe philo dan sekarang dia menjadi salah satu assistant creative director dari brand pakaian yang sekarang ia pakai yaitu chanel.

kemudian perempuan bermata kucing itu melangkahkan kakinya menuju sebuah gedung di tengah kota seoul, pandangannya menelusuri setiap sudut dari tempat itu dan akhirnya sampai kedalam salah satu ruangan disana

"jennie kim! keponakanku sudah tiba kau rupanya" pria paruhbaya itu terlihat antusis memeluk jennie sambil melihatnya dari mulai ujung kaki hingga kepala

"oppa kenapa kau melihatku seperti itu"

"kau sekarang sangat berbeda sekali ya keponakanku ini semakin cantik dan dewasa rupanya"

"ahh kau bisa saja"

sibuk saling bertukar cerita satu sama lain maklum jennie dan pamannya ini sudah lama tidak bertemu terakhir pun sebelum ia lulus SMP pada saat pernikahan pamannya setelah itu ia harus kembali ke australia. di pertengahan obrolan jennie bertanya lebih jauh soal kerja sama yang sebelumnya ia sudah bahas dengan pamannya melalui via telpon

"paman jujur aku ragu tentang kontrak yang kau tawarkan, karena seperti yang kau tau aku juga sekarang sedang bekerja sama dengan brand aku hanya takut tidak bisa fokus dan mengacaukan pekerjaanmu"

"iya jennie aku paham tapi aku hanya memintamu sebagai desaigner sementara sampai project debutnya selesai tidak untuk jangka waktu panjang, jadi bagaimana?? aku harap kau bersedia karena jujur aku ingin project ini berjalan sangat memuaskan dan sukses"

setelah jennie berfikir sejenak tak ada salahnya juga ia membantu pamannya, "baiklah paman aku bersedia"

"heol!! benarkah aku tak salah dengar??"

"iya paman aku takut dicap sebagai keponakan durhaka jika menolaknya hahaha"

"ada-ada saja kau ini, ya sudah paman percayakan semua kepadamu aku yakin busana rancanganmu tidak akan pernah mengecewakan" gelak tawa mereka menghiasi ruangan tersebut

"kau selalu memujiku berlebih seperti itu, aku juga berterima kasih kepadamu karena sudah mempercayaiku ngomong-ngomong paman memangnya siapa artis yang akan aku rancang busananya... kau sama sekali belum memberitahuku"

BERTAUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang