Reygan memarkirkan motor Vespa berwarna tosca milik gadis cantik yang menjadi tunangannya itu.
Kini mereka berada di parkiran sebuah mall. Entah apa yang Reygan cari di mall itu."Mana helmnya?" pinta Reygan
"Bentar dulu, susah nih" gerutu Nara sembari berusaha melepas helm yang ia kenakan
Reygan yang melihat Nara kesusahan melepas helm pun lantas mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu.
Iya, tentu aksi itu membuat Nara membeku. Rasanya jantung Nara berdetak dua kali lebih cepat.
"Gitu aja gak bisa" cibir Reygan setelah melepas helm tersebut. Sedangkan Nara hanya membalas cibiran itu dengan mulutnya yang di majukan beberapa senti.
"Gak usah manyun, jelek. Udah ayo" Ucap Reygan lalu menengadahkan tangannya.
Untuk apa? Minta duit? Eh, Yakali!"Apa lagi? Kunci motornya kan ada di lo" ucap Nara
Ini Nara polos atau kurang pengalaman sih??
"Tangan lo" ucap Reygan
Nara mengangkat kedua tangannya, memperhatikan tangannya mulai dari telapak tangan hingga ke ujung lengan. Tapi, rasa-rasanya tak ada yang salah.
"Apaan sih, tangan gue kenap-"
Blush
Reygan menggenggam tangan gadis itu tanpa izin. Membawanya berjalan memasuki area mall yang di penuhi banyak orang, banyak juga sepasang remaja.
"Lo mau nyari apa sih Rey?" tanya Nara
"Makanan" tembal Reygan sembari mengedarkan pandangannya
"Jadi kita ke sini cuma buat cari makanan? Kenapa gak di jalan aja sih?" cerca Nara
Reygan melirik Nara "Bawel" ucapnya
Akhirnya Reygan memutuskan untuk makan di salah satu restoran sushi yang cukup besar.
Lagi-lagi Reygan mengedarkan pandangannya untuk mencari meja yang kosong. Iya, tampaknya hari ini mall memikat banyak pengunjung, hingga hampir semua restoran di penuhi pengunjung.Akhirnya kedua remaja itu duduk di meja bernomor tiga puluh enam.
"Lo mau makan apa?" tanya Reygan
"Samain aja"
Setelah Nara mengatakan itu, Reygan pun berjalan menuju kasir untuk memesan makanan yang ia inginkan. Sepertinya membutuhkan waktu cukup banyak untuk menunggu pesanan mereka tiba. Iya, banyak orang yang berbondong-bondong ingin menghilangkan rasa laparnya di sana.
"Rey" panggil Nara
"Hmm" seperti itulah Reygan menyahutinya
"Rey liat gue dulu" ucap Nara sedikit merengek
Reygan menaruh ponselnya. Menaikkan kepalanya, menatap gadis di depannya itu. "Apa hmm?"
Sial. Kenapa suara Reygan sangat sopan menelusup ke dalam telinga Nara? Iya, membuat Nara meletoy.
Nara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "Em anu, eh itu"
Lah? Nara salting woy!!
"Itu apa?" tanya Reygan
Mulai nih si Nara bikin cogan bingung
"Beliin gue itu dong" Tunjuk Nara pada stand bertuliskan cotton candy
Reygan melirik ke arah yang di tunjuk Nara. Menaikkan sebelah alisnya.
"Lo nyuruh gue?" tanya Reygan. Tunggu, itu pertanyaan atau tamparan untuk Nara yang tak tahu diri?
KAMU SEDANG MEMBACA
Reygana
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA] "Cinta memang bukan untuk dipaksa, Tapi cinta bisa datang karena terbiasa." _Ainara Rinza_ Kisah pria tampan yang sangat ramah dan bersahabat, senyumnya yang bisa menghanyutkan para kaum hawa, dan tawanya yang bisa...