|•Reygana 19

2K 87 0
                                    

Nara masih melongo tak percaya. Mengapa bisa ponselnya ditemukan Reygan?
Nara pun mengeluarkan kembali isi dari dalam tote bag tersebut. Dan kalian tau apa yang Reygan berikan?
CAMILAN. Kenapa bisa Reygan membelikan camilan yang memang Nara suka?
Oh, jangan lupakan secarik kertas yang Reygan selipkan.

Gak usah banyak tanya, ambil aja!

Sebetulnya isi dari kertas itu sedikit menyebalkan, tapi kenapa tanpa sadar tercetak garis lengkung dari bibir Nara?
Ah ini memang sudah gila.

"Demi apa, lo senyum-senyum sendiri Nar," ujar Alsya yang baru saja keluar dari kamar mandi, tentu dengan heboh.

Seketika lamunan Nara pun buyar.
"A-apa sih Sya, bikin gue kaget aja," Nara kemudian menyembunyikan kertas pemberian Reygan itu dengan melipatnya.

"Gue liat dengan mata kepala gue sendiri kalo lo senyum-senyum sambil liatin itu tote bag," ujar Alsya,

"Ketimbang senyum doang. Gak usah rempong deh Sya," tembal Nara,

"Lo tuh, ketimbang ngaku kalo lo suka sama Kak Rey aja gengsi banget," timpal Alsya,

"Terus aja Sya bahas itu, terusss sampe puass,"

Alsya pun hanya mencabik-cabikan bibirnya.

"Eh apaan sih itu? Makanan kann? mau dong gue," ujar Alsya dengan matanya yang mencari tahu apa isi dari tote tag itu.

"Lo ambil yang ada di kulkas aja," ucap Nara,

"Sama aja sih Nar" tolak Alsya

"Gak bisa. Ini punya gue!"  Nara sembari menepuk punggung tangan Alsya yang akan mengambil camilan pemberian Reygan itu.

"Ish. Pelit banget sih, Mentang-mentang dari Kak Rey," omel Alsya kemudian ia pergi ke bawah untuk mengambil beberapa camilan milik sahabatnya itu.

_________

"Nana, besok pagi Bunda harus pergi meeting sama klien Ayah di Singapura. Kamu gapapa ya Bunda tinggal?" ujar Lista disela-sela makan malam.

"Berapa lama Bun?" tanya Nara,

"Mungkin sekitar satu minggu. Karena ada sedikit masalah yang gak bisa Bunda dan Ayah tinggal," jelas Lista,

"Nana boleh ikut gak Bun?" pinta Nara,

Ah, sebenarnya Lista tak tega meninggalkan putrinya ini. Tapi ia juga tidak mungkin membatalkan keberangkatannya.

"Gak bisa sayang, ini urusan bisnis," ujar Lista,

"Yaudah deh," pasrah Nara,

"Tenang aja Bun, nanti Alsya temenin Nara kok," ujar Alsya yang ikut andil dalam perbincangan ini.

Iya. Malam ini Alsya memutuskan untuk menginap dirumah Nara. Dan mungkin akan terulang dalam waktu dekat ini.

"Makasih ya Alsya," ucap Lista,

Alsya pun mengangguk dengan senyum tulusnya.

Kemarin Alsya pikir hanya hari ini ia akan menginap dirumah Nara, namun ternyata itu salah, mungkin Alsya akan menginap hingga beberapa hari kedepan untuk menemani Nara.

"Bun, aku sama Alsya udah selesai, kita langsung keatas yaa" pamit Nara saat ia dan Alsya telah menyelesaikan makan malamnya.

"Iya, langsung tidur yaa,"

Nara dan Alsya pun beranjak dari tempat duduknya dan bergegas pergi ke kamar milik Nara yang berada di lantai dua.

Sebenarnya ada perasaan yang mengganjal di hati Nara. Tapi ia sendiri pun tidak tau perasaan apa itu.

ReyganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang