"Hah?" refleks Nara.
"Iya Nara." Sungguh Reygan ini mengesalkan sekali. Dengan meminta Nara untuk menjadi teman duetnya pun, masih saja wajahnya dingin tak tersentuh.
"Nar, lo dipanggil tuh," ujar Alsya yang berada di sebelahnya,
"Gue gak mau," tembal Nara,
"Kesempatan itu Nar," bisik Alsya,
"Kaki gue kan lagi sakit Sya," keukeh Nara,
Apa ini? Kenapa suasana mendadak riuh saat Nara dan Alsya sedang sibuk dengan perbincangannya?
Nara pun mengalihkan pandangannya ke sekeliling dan yang ia dapatkan...
Reygan yang kini berdiri dihadapannya.
"Ayo," ujar Reygan sembari mengulurkan tangannya.
Sontak Nara tertegun. apa yang harus ia lakukan? Terlebih sorak riuh teman-temannya yang membuat suasana semakin membuat Nara heran.
"T-tapi-" Nara semakin dibuat bingung. Apa yang harus ia lakukan?
"Mau aja Nar," bisik Alsya,
Banyak yang menyorakinya, termasuk Alsya yang memojokkan agar ia mengikuti ajakan Reygan.
Oke. Jalan satu-satunya Nara mengikuti ajakan Reygan untuk bernyanyi bersamanya. Nara rasa suaranya juga tidak terlalu buruk
Iya, Nara meraih tangan Reygan dan bangkit dari duduknya.
Pemandangan yang sangat-sangat jarang dilihat oleh seluruh warga sekolah. Tentu banyak dari kaum hawa yang merasa iri pada Nara dan lagi, Reygan memapah Nara dengan tangannya yang memegangi pundak Nara.
Dan kalian tau? Tidak ada perlawanan yang Nara lakukan pada Reygan.
"Sini Nar," ujar Pandu sembari menepuk nepuk bangku yang tadi dibawakan oleh Nina.
Nara pun duduk disalah satu bangku yang disediakan, tak lupa dengan dibantu oleh Reygan. Dan Reygan duduk di hadapan gadis itu.
"Ndu, lo bawa gitar?" tanya Reygan.
Reygan dan Pandu memang sudah cukup akrab, hingga mereka tak segan-segan lagi untuk berbicara santai layaknya teman."Bawa. bentar deh gue ambil,"
Pandu pun berlari ke tendanya untuk mengambil gitar miliknya.Tak lama kemudian Pandu datang dengan gitar ditangannya.
"Nih," ujar Pandu sembari memberikan gitarnya kepada Reygan.
Reygan mulai memetik senar gitar asal. Mencoba mencari lagu apa yang ingin dinyanyikan
"Lagu apa?" tanya Nara pelan,
"Lagu Melukis Senja bisa?" tanya Reygan yang diangguki Nara.
Reygan mulai memetik gitarnya.
Aku mengerti
Perjalanan hidup yang kini kau lalui
Kuberharap
Meski berat, kau tak merasa sendiriSungguh. Suara Nara ternyata sangat merdu. Tidak ada yang tau sebelumnya selain Alsya.
Kau telah berjuang
Menaklukkan hari-harimu yang tak mudah
Biar kumenemanimu
Membasuh lelahmuIzinkan kulukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis, tertawaKata demi kata Nara nyanyikan dengan iringan musik yang berasal petikan gitar Reygan.
Duet ini nampaknya berhasil membuat para murid terbawa suasana. Terlebih kecocokan mereka dalam duet itu seolah lagu tersebut mewakilkan perasaan Nara dan Reygan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reygana
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA] "Cinta memang bukan untuk dipaksa, Tapi cinta bisa datang karena terbiasa." _Ainara Rinza_ Kisah pria tampan yang sangat ramah dan bersahabat, senyumnya yang bisa menghanyutkan para kaum hawa, dan tawanya yang bisa...