#five

77.1K 2.6K 18
                                    

Jika di tanya Orion seorang playboy maka jawabannya adalah bukan. Bagaimana Orion mau jadi playboy kalo setiap saat tingkahnya selalu di awasi oleh mamih tercinta dan Rainna kakaknya. Bukan maksud apa apa sih cuman keluarga Orion tidak mau sampe dirinya masuk kedalam pergaulan yang salah. Biasanya untuk orang sekelas Orion yang hidup penuh harta dari jaman dia kecil saat besar dia akan bertindak semena mena, maka demi menghindari itu orang tua Orion selalu memantau semua tindakan yang anaknya lakukan.

Walaupun begitu bukan berarti Orion tidak pernah punya pacar. Ada Bunga cinta pertamanya dulu, mereka berpacaran ketika mereka duduk di bangku SMP. Kisah cinta Orion dan Bunga bukan seperti kisah cinta remaja biasanya karena hubungan mereka didasari oleh sebuah persahabatan. Awalnya teman teman SMP Orion sering menjodoh jodohkan keduanya karena sering pergi dan pulang sekolah bersama maka dari itu Orion dan Bunga memutuskan untuk pacaran. Tapi tetap saja namanya juga anak SMP masih pada bocil yang sebenernya mereka belum terlalu paham soal pacaran.

Hubungan Orion dan Bunga berakhir karena Bunga harus pindah kota ikut keluarganya. Ayahnya Bunga seorang TNI yang sering pindah pindah tugas. Ketika putus dari Bunga, Orion tidak pernah merasa sedih. Entahlah mungkin karena Orion tidak benar benar menyukai Bunga.

Ketika SMA apa Orion punya pacar? Jawabannya punya itu juga ceweknya yang nembak lebih dulu. Karena merasa kasian jadi Orion terima saja. Jadi kesimpulan Orion bukan playboy iya kan?

Kalo tentang Orion selama di Australia biar saja jadi rahasia Orion dan Tuhan yang tau apa Orion punya pacaran atau tidak.

Percaya atau tidak tapi Orion menyukai Aletta dari pertama pertemuannya. Awalnya Orion hanya ingin jahil tapi lama kelamaan isi kepalanya di penuhi oleh Aletta. Maka Orion tidak akan menyia-nyiakan kesempatannya kali ini. Berkat dirinya merengek sepanjang malam pada sang mamih jadilah sekarang Aletta benar benar jadi miliknya. Eh maksud Orion itu Aletta benar benar menjadi sekertarisnya. Sudah Orion pikir matang matang kalau ini adalah awal dari kisahnya bersama Aletta.

Orion tersenyum ketika melihat wajah cemberut Aletta di depannya dengan tangan yang menyilang di dadanya. Pagi pagi sekali Orion menghubungi Aletta dan menyuruhnya datang ke rumahnya demi menunggu sang bos baru selesai dengan kebutuhannya.

"Senyum dong Aletta... " Goda Orion.

"Ck.udah deh nggak usah basa basi lagi ayo buruan kita berangkat nggak usah lama lama."

"Bentar ini yang bos nya siapa sih saya atau kamu? Ko yang ngatur ngatur kamu sih ya gimana saya dong mau berangkatnya nanti atau nggak jadi sekalian juga nggak apa apa."

"Mana ada bos yang kaya gituh. Kalo emang situh bosnya kasih contoh yang bagus dong buat karyawan karyawannya."

"Contohnya?" Goda Orion lagi bahkan kali ini Orion berjalan mendekat ke arah Aletta.

"Ya--contohnya kaya---." Aletta berjalan mundur gugup dengan tingkah Orion yang tiba tiba.

"Ck. Apaan sih pah sanah mundur atau mau saya teriak biar orang rumah semua denger?" Ancam Aletta.

"Teriak saja saya nggak takut orang di rumah nggak ada siapa siapa. Mamih saya? Dia udah pergi sama papih saya ke bandara buat honeymoon." Sambil merapatkan tubuh Aletta mendekat.

Aletta sedikit terkejut dengan ulah Orion, tapi secepatnya ia menetralisir ke panikannya dengan mencoba mendorong tubuh Orion menjauh. Bukannya menjauh Orion malah semakin merapatkan tubuhnya.

"Aletta.. Kita nggak usah pergi ke kantor saja. Saya kayanya lebih pengen manja manja sama kamu di kamar mumpung orang rumah pada nggak ada."

Aletta yang mendengar itu melotot tajam. Gila bosnya ini kayanya bener bener sudah tidak ada otak.

Orion tersenyum melihat respon dari Aletta, dengan gemas Orion mencium pipi kiri Aletta dan pergi meninggalkan Aletta yang membatu.

Cup~

"Letta cepat mau saya tinggal disini kamu!!" Teriak Orion menyadarkan Aletta yang dari tadi membeku kini dengan tergesa-gesa menyusul Orion yang sudah ada di dalam mobil.

Orion melempar kunci ke arah Aletta dengan wajah sombongnya.

"Saya belum punya supir pribadi jadi mau nggak mau kamu yang bawa mobil  kan kamu sekretaris saya."

Mau marah tapi gimana ya Orion kan bos Aletta jadi ya marahnya di tahan dulu aja semoga nanti kalo udah numpuk Aletta bisa lampiaskan rasa marahnya pada Orion.

Selama perjalanan tidak ada sepatah dua patah yang di keluarkan oleh keduanya terutama Orion bahkan Aletta sekali kali melirik ke arah bosnya itu takut kalo bosnya ke rasukan sesuatu atau semacamnya. Ternyata tidak Orion sedang duduk dengan santai dibelakang Aletta dengan tangan yang sibuk dengan tablet sepertinya Orion sedang mengecek data perusahaannya, lihat saja Orion sangatlah  serius memandangi tabletnya. Kalo lagi serius gituh Orion terlihat lebih tampan berkali kali lipat iya kan?

Eh tunggu.. Apa baru saja Aletta memuji seorang Orion. Iuh.. Sadar orang kaya Orion nggak patut di puji nanti kadar ke narsisannya meningkat drastis.

"Mata nya fokus ke jalan jangan ke saya, saya tau saya ganteng.. "

Tuh kan baru saja Aletta bilang kalo orang kaya Orion nggak bisa di puji. Puji dikit aja ngelunjak.

Tidak perlu waktu lama mobil yang Aletta bawa sudah sampai di gedung WJ company alias Wijakrama Company. Kali ini Aletta tau dari mana asal usul ke narisisan seorang Orion. Untung Aletta bisa mengemudi dengan baik jadi perjalanan mereka bisa sampai dengan selamat sentosa. Bayangkan kalo Aletta tidak bisa mengemudi bukannya sampai di WJ eh malah sampainya di RS. Amit amit deh.

Tidak ada perayaan atau sambutan khusus memang Orion sendiri yang tidak mau ada hal hal yang seperti itu menurut Orion itu bisa saja menghamburkan uang perusahaan dari pada di pakai oleh hal seperti itu mending di pakai untuk menyumbangkan ke orang orang yang lebih membutuhkan. Sungguh mulia sekali yah Orion haha.

Jabatan Orion saat ini bukanlah CEO atau eksekutif direktur tapi hanya seorang direktur biasa untuk beberapa devisi. Bukan karena Orion tidak mampu tapi karena bapak Wijakrama masih belum mau memberikan jabatannya meski itu pada anaknya sendiri.

Ruangan Orion berada di lantai 10 bukan lantai paling atas sih tapi yah lumayan lah buat Aletta kalo dirinya harus naik turun lantai nantinya. Ya walau ruangan Aletta sebenernya berada di depan ruangan Orion tapi Aletta yakin bosnya ini akan menyusahkannya nanti.. Ya nanti semoga aja nanti bukan di hari pertamanya kerja.

Pintu ruangan Orion terbuka menampilkan Orion dengan beberapa berkas yang menumpuk di tangannya, menghampiri meja Aletta.

Brukkk..

"Tugas kamu analisis semua berkas itu.. Karena ini hari pertama saya kerja jadi saya butuh semua data ini secepatnya, bisa kan?"

Aletta tercengang melihat berkas yang kini menumpuk di meja kerjanya kalo misalnya satu dua mungkin Aletta sanggup tapi ini ada hampir 10 lebih berkas dan itu harus ia selesaikan dengan secepatnya.

Mau protes nggak bisa jadi ya Aletta cuman bisa mengangguk mengiyakan permintaan bosnya ini.

Orion pergi kembali memasuki ruangan nya meninggalkan Aletta bersama dengan tumpukan berkas berkas tebal itu.

Hari pertama Aletta kerja sepertinya akan jadi hari pertama Aletta lembur juga. Sungguh nikmati sekali hari Aletta sekarang. Thanks Orion :)

***

Mau ngucapin thank you juga sama readers yang udah mau nyempetin datang di lapaknya Orion sama Aletta semoga betah aja yah kalian. Tolong temani Orion dan Aletta sampai ending juga yah, nanti :)

My Little SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang