Hari ini lagi lagi Orion membuat Aletta bingung, masalahnya bukan karena Orion yang mengerjainnya lagi tapi karena Orion yang dari tadi pagi tidak keluar ruangannya. Jangankan keluar ruangan menelepon Aletta saja hari ini tidak. Memang sih pekerjaan hari ini cukup banyak tapi biasanya sebanyak apapun pekerjaannya Orion selalu memanggilnya untuk meminta tolong apapun ya walau cuman buat lap keringat saja.
Apa Aletta mulai kangen Orion ya?
Jawabannya tidak, Aletta hanya heran saja sama bosnya ini, ada saja tingkahnya yang pasti selalu buat Aletta menggeleng geleng. Lihat saja sekarang sudah lewat dari jam makan siang tapi Orion belum juga ada niat untuk keluar dari ruangannya.
Aletta berdiri dari duduknya dan berjalan mengetuk pintu sang bos, yang entah sejak kapan Aletta suka mengetuk pintu bosnya ini biasanya juga langsung masuk saja.
Tokk... Tokk...
"Pakk.. Sudah jam 2 lewat anda tidak pergi makan siang?" Tanya Aletta karena tak ada jawaban juga dari Orion.
Oke, bertindak sopan sepertinya cukup sampe di sini. Aletta sudah gatal ingin membuka pintu atasanya itu penasaran dengan apa yang terjadi dengan Orion.
Cklek.
"Pak and--ASTAGA PAK ORION!!" Teriak Aletta saat menemukan Orion tengah terbaring lemah di meja kerjanya dengan wajah pucat dan keringat yang terus bercucuran di pelipisnya.
"Pak Orion anda kenapa? Pak!! Astaga!! Pak sadar!! Pak masih bisa dengar suara saya tidak pak?"
"Pak Orion sadarr!! Bapak pingsan ya? Pak Jawab saya!! Aduh ini gimana beneran pingsan deh kayanya." Ucap Aletta panik sampe paniknya Aletta dari tadi cuman mondar mandir saja.
"Gotong jangan gotong jangan gotong jangan." Ucap Aletta pada dirinya sendiri.
"Kalo jangan kasian gini gini juga bos, duit biaya hidup gue sumanya dari Pak Orion. Ya udah deh gotong aja, tapi kalo di gotong nggak kuat. Ahh ya ampun gimana.. "
"Ya udah gotong aja." Putusnya ya walaupun berat tapi Aletta bakal berusahalah buat angkat Orion setidaknya sampai Orion berbaring di sofa.
"Berat banget sih pasti dosanya banyak nih orang." Ucap Aletta pada dirinya sendiri meletakan tubuh Orion di sofa.
Aletta mencoba menghubungi dokter dan memintanya untuk segera datang memeriksa Orion. Karena Aletta sudah lama bekerja bersama Ibu Ratna makanya Aletta tidak terlalu bingung harus menghubungi dokter siapa karena keluarga Orion punya satu dokter pribadi.
Sebelum dokter Vincent datang, Aletta juga sempat menghubungi David teman Orion meminta bantuannya untuk membuat Orion sadar, dan benar saja Orion sadar tepat sebelum dokter Vincent datang. Aletta mencoba memberikannya air hangat yang sudah dibawanya dari pantry.
Walaupun sudah sadar wajah Orion masih terlihat pucat bahkan tangannya pun terlihat sedikit termon. Untung saja dokter Vincent langsung datang menangani Orion dengan cepat.
"Terakhir kamu makan kapan?" Ucap dokter Vincent ketika selesai memeriksa Orion.
"Kemarin."
"Sekali?" Tebak dokter Vincent yang di jawab dengan anggukan oleh Orion.
"Kamu lembur tiap malam?" Orion mengangguk lagi.
"Sudah tiga hari berturut turut." Jawabnya ragu.
"Ck.. Orion Orion!! Kamu itu tau punya sakit maag tapi makan kamu nggak pernah dijaga, saya tebak pasti selama tiga hari ini kamu cuman makan sekali iya kan?" Orion diam tak menjawab tebakan dokter Vincent yang semuanya benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Secretary
Любовные романыFYI : 21+ banyak adegan dewasanya anak dibawah umur di larang mampir :) Kehidupan Aletta yang damai dan tentram seketika kacau dan rumit setelah bertemu Orion anak bosnya yang sangat diktator dan juga dingin. Selain itu Orion juga sangat possesive d...