"Dia datang seperti akan memakanku," Taehyung menguap. "Selanjutnya dia meledekku habis-habisan, dasar wanita sial."
Jimin menutup telinga Seunji, sang empu hanya diam melotot ke arah Taehyung. "Sseun kau tak perlu dengar ini, sana pergi ke kamar."
Seunji melepas tangan Jimin dari telinganya. "Oppa, orang saat berada dibatas alkohol yang bisa diminumnya adalah puncak pengakuan."
Taehyung menenggak sekali lagi seloki vodkanya. Waktu yang sedih dimulai, Taehyung mencucurkan air mata dengan tiba-tiba. "Aku melihat semua orang mati, Dorothy terus mengancamku dan dia seperti," Taehyung duduk tegak dan mulai tersenyum miring. "Aku tahu aku membuatmu ketakutan." Ia hampir mengambil seloki lain, hanya saja gelasnya direbut Jimin dan akhirnya hanya bergerak minum tanpa gelas.
"Lalu aku meminta bantuannya karena tak ada yang bisa berkomunikasi denganku selain Dorothy seperti tolong aku aku wanita sial walau aku terbawa sial juga." tangannya mengepal dan diangkat keudara.
Badannya mencondong mengambil seloki yang tadi direbut Jimin dan meminumnya. "Dia benar membantuku, hanya saja dia mengambil kenangan-kenangan indahku supaya aku hanya mengingat hal menderita, tetapi dengan itu setimpal dengan kau," ia menunjuk Jimin. "Yang selamat dari insiden malam itu."
"Kak Taehyung kau terlalu mabuk."
"Namun aku tak berbohong, Seunji." Ia menatap Seunji dengan mata sayunya yang merah. Lalu ia tertawa. "Wah melihatmu aku jadi mengingatnya, kurus, kecil, rambut hitam, dan berkulit pucat."
"Aku membaca buku sepupuku yang masih berumur 14 tahun, disana ditulis ciuman malaikat maut dapat mengembalikan ingatan sekaligus menyerahkan diri untuk menyelamatkan manusia," Taehyung menatap selokinya yang kosong, tak ada niat untuk mengisinya lagi. "Malam itu, Dorothy menciumku."
Jimin dan Seunji yang duduk bersebelahan sedikit bingung saat Taehyung berucap "Aku mengantuk." tiba-tiba bangkit dan tersungkur di lantai, tertidur karena vodka. Jimin menggendongnya untuk dipindahkan ke kamar tamu. Taehyung masih tertidur pulas tengkurap ketika Jimin memerhatikannya diambang pintu dengan alis sedikit menaut.
"Dongeng apa yang dia dapat dari buku itu?"
Jimin menoleh kearah Seunji yang berdiri di belakangnya. Ia kembali melihat Taehyung yang bernapas dengan teratur. Tangannya menyilang, bahunya ia sandarkan ke ambang pintu. "Mungkin kau tidak percaya, semua perkataan Taehyung itu benar,"
"Jadi oppa percaya Kak Taehyung yang mabuk?"
"Kau bilang sendiri kan, sayang. Saat orang berada dibatas toleran alkohol adalah puncak pengakuan."
Seunji terdiam.
"Oppa sering melihatnya, sosok Dorothy-dorothy yang disebutnya saat mengunjungi bangsal Taehyung. Dia menyelamatkan Taehyung, oppa juga."
-
KAMU SEDANG MEMBACA
GWTN II; Phantom ✔
Fanfiction𝗣𝗵𝗮𝗻𝘁𝗼𝗺 /ˈfan(t)əm/ (n). a figment of the imagination. Apa yang akan kau pilih antara mati dengan tenang atau hidup dengan penderitaan? Kim Taehyung mengambil keduanya; hidup untuk temannya dan mati untuk Dorothy, tetapi ternyata malaikat mau...