"Terkadang apa yang kita inginkan tidak Allah kabulkan tapi apa yang kita butuhkan Allah kabulkan"
Vote+coment
Happy Reading 😊
Setelah kejadian kemarin Syilla merasa malu jika bertemu Kaisar, entah kenapa kejadian itu juga terus terngiang ngiang dipikirannya. Padahal Syilla sudah berusaha untuk tidak memikirkannya. Sampai-sampai Syilla yang sedari tadi dipanggil Abi tidak merespon.
"Syilla"panggil Abi sambal menepuk pundak Syilla
"Iya Abi"
"Abi liat kamu dari tadi benggong terus, kamu ada hal yang dipikirin?"tanya Abi
"Enggak kok bi"jawab Syilla
"Yakin? Kamu nggak mau cerita ke Abi?
Syilla tersenyum, "Kalau ada masalah Syilla cerita ke Abi"
Abi tersenyum, "Abi berangkat dulu"
"Iya bi"
Abi beranjak dari meja makan menuju keatas kamar Maura.
"Maura, Abi berangkat kerja dulu ya"
Hening
Abi langsung turun dan keluar rumah begitu pun Syilla mengantar Abi sampai depan gerbang.
Sementara itu, Maura masih betah dikamarnya. Notifikasi pesan masuk dari grup, Maura langsung mengeceknya.
Nita
Maura, gue nebeng mobil lo lagi boleh nggak?
Angel
Nebeng mulu sih, Nita:V
Kasihan tuh Maura tiap hari bolak-balik jemput lo
Nita
Iya yah, yaudah deh gak jadi
Maura
Gue jemput
Nita
Apa? Seriusan Ra? Oh my god thank you Maura
Lo emang sahabat terbaik gue
Angel
Ra mending nggak usah, ntar ke enakan
Nita
Ih jangan dengerin Angel
Dia iri Ra
Angel
Apaan sih
Maura
Udah diem
Nita, lo siap-siap awas aja kalo gue kesana lo belum siap
Gue tinggal
Setelah percakapan mereka usai, Maura keluar kamar tak sengaja Maura berpapasan dengan Syilla yang membawa makanan dan minuman untuk Maura. Sampai minuman itu tumpah mengenai baju Maura.
"Ck, lo sengaja ya?! Sial banget sih pagi-pagi gini!"omel Maura
"M-maaf kak, Syilla nggak sengaja. Syilla nggak tau kalau Kak Maura tiba-tiba keluar dari kamar"
"Oh lo nyalahin gue?!"
"Enggak kak, Syilla yang salah Syilla minta maaf"ucap Syilla lirih
"Ck, minggir lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Syilla
Подростковая литература"Bisakah kita seperti Matahari dan bumi yang saling menjaga jarak agar terlindungi" Arsyilla Nur Rafiqah adalah gadis berusia 17 tahun, sejak ia lahir sudah ditinggal pergi oleh ibu kandungnya. Sebelum ibunya meninggal, ibu Syilla (Nur) meminta suam...