Jaehyun sibuk mematut dirinya di depan cermin, berkali kali menghela nafas lalu menunduk, kadang kadang beberapa kali juga kehilangan kepercayaan dirinya, lalu kembali menyemangati dirinya sendiri, begitu terus yang terjadi selama beberapa jam yang lalu.
Sampai sampai lelaki mungil yang kini berada satu ruangan denganya juga ikut menghela nafas lelah, melihat lelaki tampan itu berdiri di depan cermin kurang lebih satu Jam.
"Apa yang kau takutkan? Kau sudah tampan, kau menyiapkan segalanya dengan baik beberapa bulan ini, berhenti merasa kurang percaya diri" Ten berujar sembari membalik badan Jaehyun menghadapnya.
Pagi tadi dia sengaja datang ke rumah Jaehyun untuk menyiapkan lelaki tampan itu yang katanya tidak bisa tidur dari semalam.
Sekarang adalah hari dimana rapat pertama dimulai, tentang siapa saja yang mau menanamkan sahamnya, dan siapa saja yang setuju menjalin relasi denganya.
"Aku hanya kurang yakin, setelah mereka tau aku bisu, apakah mereka akan tetap mau bekerja denganku atau malah pergi" lesu Jaehyun.
"Loh, kan yang terpenting presentasimu bagus, program kerjamu bagus dan terpercaya, apa hubunganya dengan kau yang bisu, kalau ada yang berkata seperti itu sini biar aku yang pukul wajahnya" ujar Ten, menangkup belah pipi Jaehyun, lalu menggoyang goyangkan kepala lelaki tampan itu dengan gemas.
"Lagipula ada teman temanku, setidaknya jika bukan orang lain, teman temanku mau bersama sama membantumu" ujar Ten.
"Kau ingat Somi? Dia galak. Kalau ada yang mengataimu mungkin dia sudah memukulnya lebih dulu daripada aku" ujar Ten terkekeh.
"Tenang saja, hari ini kau bisa membuktikan diri sebagai lulusan fakultas Bisnis Mr. Jung" ujar Ten sambil tersenyum.
Jaehyun mengangguk lalu ikut tersenyum menatap Ten.
"Tapi appa tidak datang" Ten kembali tersenyum ketika menangkap perkataan Jaehyun.
"Tidak apa, sekarang pergi lalu temui Taeyong hyung, dia sudah menunggu, aku akan menyusul sebentar lagi, lihat kamarmu berantakan, aku harus merapikanya" ujar Ten.
"Semangat Jung, kau pasti bisa" Ten mengepalkan tanganya di udara.
Kemudian tanpa Jaehyun duga, satu kecupan manis mendarat di bibirnya dengan tiba tiba, si pelaku hanya tersenyum lucu melihat Jaehyun yang terlihat kaget.
"Sudah sana pergi" ujar Ten lalu mendorong Jaehyun keluar dari kamar, mengantar lelaki tampan itu sampai di depan pintu utama.
"Dah Jaehyun~~"
Setelahnya Ten menutup pintu rumah, jantungnya juga berdegup sangat kencang.
"Ahh, jatuh cinta menegangkan sekali ya, hihi"
Dia berjalan santai kembali ke kamar Jaehyun, rumah Jaehyun rasanya seperti rumah sendiri saja, karna di dalam rumah jarang terlihat sang pemilik, yang bersliweran hanya para maid yang sibuk membersihkan rumah.
Ten merapikan kamar Jaehyun, sungguh berantakan, karna mendadani lekaki tampan itu tadi seluruh isi lemari Jaehyun dikeluarkan Ten hanya demi menemukan Suit yang cocok untuk Jaehyun, alhasil dia harus merapikanya sekarang.
"Eh, aku susah seperti istrinya saja"
Setelah selesai dengan kamar Jaehyun, Ten turun ke bawah, mendapati Sungchan dan Jaehyuk di ruang tamu, yang satunya sibuk membaca koran, yang satunya menonton televisi.
"Paman, aku permisi ya" ujar Ten membungkuk sopan.
Jaehyuk tersenyum tipis lalu mengangguk.
Tapi sebelum pergi, Ten sempat menatap Jaehyuk sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can Be Your Voice 《Jaeten》
Фанфик《JaeTen》 "Mulai sekarang aku akan menjadi suaramu" "Terimakasih untuk selalu ada" Cerita yang singkat ini hanya sebagian dari kisah Jaehyun dan Ten saat mereka masih sama sama remaja yang dimabuk oleh cinta. Dan kisah bagaimana hari hari Jaehyun seb...