Ten memasuku Cafe bersama Johnny, setelah makan siang mereka langsung kembali ke Cafe, Johnny terlalu malas untuk jalan jalan ketika siang, katanya matahari terlalu terik.
"Tae--
"Loh, Jaehyun hyung" seru Ten, melihat hyungnya yang duduk bersama Jaehyun, terlihat sedang berbincang satu sama lain.
"Owh, Johnny, Ten kalian sudah datang, Jaehyun tadi ingin menemuimu Ten" ujar Taeyong.
Ten tersenyum lalu duduk di samping Jaehyun, mengabaikan Johnny yang masih berdiri di belakangnya.
"Sudah mencoba Peach Cake hari ini? Aku baru bisa membuatnya 3 buah tadi" ujar Ten, melihat Cake yang masih tersisa setengah di meja.
"Sudah, Taeyong hyung juga memberiku Jus Peach, kuenya enak seperti biasa" Jaehyun menggerakan tanganya antusias, tidak lupa memasang senyum manisnya.
Ten tertawa kecil lalu mengangguk menanggapi pendapat Jaehyun.
"Aaa...baguslah kalau--
"Dia bisu? Tidak bisa bicara seperti appamu" celetuk Johnny, Taeyong, Ten dan Jaehyun menoleh pada Johnny bersamaan, tapi lelaki tinggi itu tetap memasang wajah biasa saja, seakan tidak ada kesalahan apapun dengan perkataannya.
"Kenapa kau dikelilingi orang orang seperti ini Babe, kau--
Ten menarik Johnny menjauh, sebelum kekasihnya itu berbicara sesuatu yang akan menyinggung nanti.
"John, berhenti menyinggung appaku, kau juga tidak boleh bicara begitu di depan Jaehyun" ujar Ten tak habis pikir.
"Ck, toh juga kenyataan" ujar Johnny acuh.
"Tapi kan--
"Ah, sudah waktunya kembali ke kantor, sampai Jumpa lain waktu Sayang" Johnny mencuri satu kecupan di dahi Ten lalu pergi begitu saja, tanpa peduli dia telah memotong omongan Ten.
Ten menghela nafas pelan, Johnny memang sulit sekali diberitahu untuk menghargai seseorang, lelaki itu terlalu menganggap dirinya paling sempurna,Ten tidak terlalu menyukai cara bicara Johnny yang kelewat tidak sopan seperti itu, terkesan meremehkan.
"Hm, maaf tadi ada urusan sebentar" ujar Ten ketika kembali pada Jaehyun dan Taeyong.
"Kalau begitu, Ten, Jae, aku akan membantu Jungwoo, pelanggan cukup banyak, kalian mengobrol saja ya" ujar Taeyong kemudian bangkit dari duduknya dan menghampiri Jungwoo, lelaki anime itu langsung tersenyum lebar ketika berhasil mengagetkan Jungwoo, Ten hanya terkekeh pelan melihat kelakuan hyungnya yang bisa bisanya masih modus disaat begitu.
Ten kembali beralih pada Jaehyun, tersenyum dan menatap penuh minat pada Jaehyun.
"Kalau begitu hari ini apa yang ingin kau ceritakan bagaimana, kau menjalani harimu? Apakah hari ini baik?" Tanya Ten, terlihat tertarik membahasnya bersama Jaehyun.
"Aku mencari pekerjaan lagi, tapi seperti biasa selalu di tolak" Ten mengangguk memahami setiap gerakan tangan yang dibuat Jaehyun, lelaki tampan itu juga terlihat sangat lesu ketika mencoba mengatakanya.
"Hey, tidak apa apa, hari ini masih belum, besok pasti bisa" ujar Ten tersenyum.
"Omong omong, kau kan lulusan bisnis, jadi tentu bisa mengembangkan atau membangun usaha, kenapa tidak mencoba membangun sebuah usaha, tidak apa mulai saja dulu dari awal" ujar Ten, kembali terlihat antusias dengan pembicaraanya.
"Memang apa yang bisa aku lakukan? Appa bilang aku tidak akan pernah bisa bekerja dengan seseorang, aku bisu"
Ten menghela nafas, menatap Jaehyun dengan serius, menepuk bahu lelaki itu beberapa kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can Be Your Voice 《Jaeten》
Fiksi Penggemar《JaeTen》 "Mulai sekarang aku akan menjadi suaramu" "Terimakasih untuk selalu ada" Cerita yang singkat ini hanya sebagian dari kisah Jaehyun dan Ten saat mereka masih sama sama remaja yang dimabuk oleh cinta. Dan kisah bagaimana hari hari Jaehyun seb...