Ten menatap Johnny sendu, lelaki itu bahkan tidak peduli dengan atensinya di sini, hari ini Ten padahal sengaja datang ke kantor Johnny, membawakan makanan yang disukai lelaki tampan itu, sekalian ingin menyampaikan keinginanya.
"Johnny"
"Hm"
"Dengarkan aku"
"I hear you babe" ujar Johnny tapi matanya tidak lepas dari macbook di depanya.
"Lihat aku Johnny"
Ten merengek, menarik dagu Johnny dan menangkup wajahnya. Pandangan mereka saling bertemu beberapa saat.
"Ayo akhiri semua ini" lirih Ten.
"Aku...aku...ayo akhiri hubungan kita" ujar Ten tentu saja membuat Johnny mengernyit.
"Akhiri? Jangan bercanda babe, aku tidak suka caramu menipuku" ujar Johnny, menyingkirkan tangan Ten di wajahnya.
"Isshh, aku tidak bercanda...aku serius Johnny hyung, mari akhiri, aku sudah tidak bisa menyembunyikanya darimu lagi, kau terlalu mengabaikanku, kau tidak pernah membalas pesanku, kau tidak pernah mau menyempatkan waktumu untuku, barang hanya untuk makan siang saja rasanya sangat sulit, aku menyukai hubungan yang memiliki banyak intensitas pertemuan, sedangkan kau...hanya sibuk dengan kerjaanmu" ujar Ten lesu.
"Ck, Ten, jangan bersikap seperti anak anak yang baru mulai pacaran, kita sudah bersama 3 tahun lebih...kau tau aku seperti apa, jangan permasalahkan hal sepele seperti itu, kita sudah dewasa, bukan lagi bocah SMA" Ujar Johnny kesal, menatap tajam ke arah Ten.
"Hal sepele yang kau maksud itu penting untuku, aku minta maaf jika terlalu merepotkan dengan banyak permintaan padamu...anggap ini sudah berakhir...selamat tinggal"
Ten langsung berlari kecil keluar dari ruangan Johnny, tentunya menangis...hey siapa yang tidak sedih mengakhiri hubungan yang berjalan sudah cukup lama, jangan tanya bagaimana Ten sangat mencintai Johnny, tapi ini adalah keputusan terbaik untuk Ten, kenapa harus bertahan di sebuah hubungan yang sudah bisa dibilang jauh dari kata harmonis.
"Sialan TEN LEE!!" Teriak Johnny, mengacak rambutnya kasar lalu menghempas barang barang di atas meja dengan kasar.
"Sialan, awas saja kau Ten"
*
Hari ini Jaehyun ada di gedung yang rencananya akan menjadi tempat usahanya nanti. Sudah dari seminggu yang lalu dirinya setiap hari pergi kemari, kadang kadang juga bersama Ten, atau sendiri seperti sekarang.
Gedungnya sangat besar, didalamnya juga sudah diisi berbagai macam barang yang diperlukan, sebenarnya Jaehyun tidak perlu merubah apapun, tapi dia ingin menyulap bagian depan gedung menjadi menarik.
Dari hasil tinjauan Jaehyun sejauh ini mengenai pemasaran suatu produk, mungkin barang barang atau produk produk kosmetik yang saat ini sangat digemari oleh banyak orang di luaran sana, jadi Jaehyun berencana akan mencoba menjalin kerja sama pada beberapa perusahaan kosmetik untuk ini, mungkin gedung ini nanti akan menjadi incaran kaum milenial sekarang.
Appanya juga tidak mau benar bebar ikut campur masalah ini, Jaehyun juga tidak mengharapkan kalau appanya mau membantu, setidaknya untuk memberikan gedung secara cuma cuma saja rasanya sudah cukup.
"Hah, aku harap ini akan berhasil, dan harus berhasil...aku tidak boleh mengecewakan appa"
Mulai dari seminggu lalu dirinya benar benar sibuk berkutat dengan laptop dan beberapa berkas yang berisi informasi beberapa perusahaan yang mungkin bisa dia ajak bekerja sama, sebelum brand dari Jaehyun keluar Tentu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can Be Your Voice 《Jaeten》
Hayran Kurgu《JaeTen》 "Mulai sekarang aku akan menjadi suaramu" "Terimakasih untuk selalu ada" Cerita yang singkat ini hanya sebagian dari kisah Jaehyun dan Ten saat mereka masih sama sama remaja yang dimabuk oleh cinta. Dan kisah bagaimana hari hari Jaehyun seb...