***Vote and Komen ya"Hey, apa kau baik baik saja?" Jaehyun terlonjak kecil ketika tangan mungil itu menyentuh dan mengguncangkan bahunya.
"Hum, aku baik" ujar Jaehyun dengan gestur tanganya.
"Baguslah, eoh...apakah kau ingin pergi ke toko kueku?" Tanya lelaki cantik itu.
"Ah toko kue mu ya? Aku memang ingin masuk tadi" jelas Jaehyun.
Lelaki cantik itu mengamati tangan dan gestur badan Jaehyun lalu mengangguk.
"Baiklah, ayo masuk" ujar lelaki cantik itu.
Jaehyun mengekori dari belakang, masuk ke dalam cafe bernuansa clasik itu. Untuk sebuah toko kue, toko ini memang besar dan mewah. Jaehyun dengar dari Doyoung kue disini sangat terkenal dan enak.
"Jadi, kau ingin kue seperti apa? Katakan padaku aku akan membawanya untukmu" senyum manis itu sedari tadi memang tidak lelas dari wajahnya, suara lembutnya yang terkesan agak cempreng mengalun dengan lembut. Jaehyun suka, suka memandangi wajah manis itu.
"Hm, aku suka peach, dari temanku, aku tau kalau disini ada kue peach" ujar Jaehyun dengan gestur badanya.
"Ahh, peach, baiklah, kue itu ada, aku akan membungkusnya untukmu, tunggu sebentar"
Jaehyun memperhatika gerakan kecil si lelaki cantik yang berjalan menuju etalase tempat kue kue tersimpan.
Kenapa dia mungil sekali? Jaehyun gemas sungguh. Wajahnya manis, tapi dia lelaki? Lelaki itu cantik sungguh, Jaehyun ingin mengakuinya.
"Ini kue peach pesananmu" ujarnya menyerahkan box ukuran sedang pada Jaehyun.
Jaehyun mengernyit, dia hanya memesan satu kue, tapi kenapa ada 3 buah kue di dalamnya.
"Hee, aku hanya pesan satu"
"Ahh iya, anggap saja itu hadiah untukmu dariku, hmm...natal sudah dekat kan" ujar si lelaki cantik sambil tersenyum.
"Ah terimakasih...
"Namaka Yeonghum, kau bisa memanggilku Ten, datanglah lagi kapan kapan ya" ujar lelaki cantik itu yang ternyata bernama Ten.
Jaehyun mengangguk kemudian mengeluarkan sebuah pulpen lalu menulis namanya di telapak tangan Ten.
"Ahh, Jaehyun? Baikah Jaehyun, datanglah kapan kapan" senyum itu kembali terbit, kini matanya ikut tersenyum, membentuk bulan sabit yang sangat indah.
Setelah membayar pesananya, Tentu Ten hanya meminta bayaran untuk 1 kue, 2 kue lainya kan hadiah, hehe.
Jaehyun keluar dari toko kue dan menuju cafe Doyoung, senyum kecil sedari tadi Jaehyun tampilkan karna wajah manis Ten selalu terbayang bayang di kepalanya.
Caranya tersenyum, caranya berbicara, dan caranya menatap Jaehyun saat Jaehyun menggerakan tanganya sebagai isyarat. Jaehyun menyukainya.
***
"Jaehyun"
Jaehyun menoleh saat Doyoung datang menghampirinya di meja pojok cafe.
"Apa sudah tidak sibuk?"
"Tidak kok, sudah selesai"
"Ahh..baiklah, owh iya, aku membawakan hyung kue dari toko sebelah"
"Toko sebelah? Dari toko si pendek cerewet itu?"
Jaehyun mengernyitkan alisnya mendengar penuturan Doyoung, si pendek? Ahhh...mungkin maksudnya Ten.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can Be Your Voice 《Jaeten》
Fanfiction《JaeTen》 "Mulai sekarang aku akan menjadi suaramu" "Terimakasih untuk selalu ada" Cerita yang singkat ini hanya sebagian dari kisah Jaehyun dan Ten saat mereka masih sama sama remaja yang dimabuk oleh cinta. Dan kisah bagaimana hari hari Jaehyun seb...