Chapter 2-luka

624 135 2
                                    

~Happy Reading~

Jenazah dari korban pembunuhan tersebut mulai di autopsi untuk ditemukan lebih lanjut apa sebab penyebab kematiannya.

Dokter dari ahli forensik yang bernama Kanemoto Yoshinori tengah menelepon seseorang siapa lagi jika bukan Junghwan.

"Hasil nya sudah keluar" ucap Yoshi.

Tak membutuhkan waktu yang lama, detektif So Junghwan sudah tiba di tempatnya.

"Bagaimana?" Tanya Junghwan.

"Kukunya menghilang bukan?"

Junghwan mengangguk sebagai jawaban.

"Kau lihat di jari telunjuknya, ini bekas seperti dicabut, bisa saja pembunuh itu mencabut kuku dari remaja malang ini" jelas Yoshi sembari menampakan telunjuk tanpa kuku dari pemuda itu.

"Tak hanya itu" Yoshi menunjukan bagian ulu hati dari sang korban yang terlihat sedikit memar.

"Ini merupakan bagian sensitif, terdapat banyak susunan syaraf. Pelaku memukul ulu hatinya, jika bagian ini dipukul, maka diafragma menjadi kaku yang membuatnya kesulitan bernafas, disaat ini lah momen yang pas untuk melanjutkan pembunuhan"

Junghwan mengangguk paham.

"Tusukan ini lumayan dalam dia meninggal karena kehabisan darah dan perkiraan kematian pada jam 00:06"

Mata Junghwan tertuju pada bekas tusukan tersebut.

"Apa kau tahu sesuatu?" Celetuk Yoshi.

"Boleh aku minta catatan autopsi nya?" Izin Junghwan.

"Tentu" jawab Yoshi sambil mengangguk dan memberikan beberapa kertas untuk Junghwan.

Junghwan segera meninggalkan ruang autopsi dan menuju rumahnya.

Sesampainya dirumah Junghwan terus memikirkan bekas luka dari jenazah itu. Ia terus melihatnya dan mencoba mencari tahu apa maksudnya.

(Anggep aja itu luka tusukannya ye:v)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggep aja itu luka tusukannya ye:v)

"Angka 8 atau 2 titik yang menyatu?" Gumam Junghwan.

'Jika 2 titik yang menyatu artinya ada 6 tusukan tapi sebenarnya korban di tusuk sebanyak 5 tusukan, apa ini angka 8?' Pikirnya.

"Aish" Junghwan merebahkan tubuhnya dan mulai menutup matanya.

Pagi pagi sekali Junghwan yang merupakan detektif datang ke kantor kepolisian seperti biasanya.

Disana masih sunyi hanya dirinya...

Suasana hati Junghwan awalnya baik. Namun turun drastis begitu saja, saat mendapati Doyoung yang sudah duduk di kursinya sembari berputar-putar.

"Oh! Detektif So" Doyoung melambai-lambaikan tangannya kearah Junghwan.

Different World✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang