~Happy Reading~
Bau dupa, banyak jimat yang tertempel di dinding, kalian pasti sudah dapat menebak dimana kah tempat ini. Ya, rumah Mashiho selaku dukun dan teman dari arwah tidak tenang yang bernama Doyoung.
Kini saatnya Doyoung untuk pergi dengan tenang, semua rasa penasarannya telah terjawab.
"Aku akan merindukan mu Doyoung" ucap Mashiho yang memeluk Doyoung dari belakang.
Doyoung melepaskan tangan Mashiho yang memeluknya.
"Aku senang tidak tinggal seatap dengan mu lagi" goda Doyoung.
"Baiklah! Aku juga senang hidup sendirian" sebal Mashiho.
"Cih, aku akan melupakan mu" Ucapan Doyoung membuat Mashiho kesal dan mengambil jimat.
"Jangan! Letakkan jimat itu! Baik, aku akan merindukan mu!" Doyoung berlari kepojok yang membuat Mashiho melepas tawanya.
"Aku akan pergi" Doyoung melambaikan tangannya kearah Mashiho lalu menembus pintu rumah Mashiho.
Ia terkejut saat Junghwan berdiri tegap di hadapannya.
"Kau akan pergi?" Tanya Junghwan.
"Ya" jawab Doyoung.
"Aku sudah menemukan mayat mu, ingin aku antarkan?" Tawar Junghwan.
"Tidak buruk" Doyoung masuk kedalam mobil Junghwan.
Mereka berdua menuju makam tempat mayat Doyoung disemayamkan, Doyoung hanya melihat batu nisan yang tertera nama Park Doyoung dan tanggal lahir, tanggal kematian.
"Kau sudah melihat berita tentang mu dan hyu--"
"Tidak, aku tidak berani melihat berita" sela Doyoung yang tidak ingin diingatkan lagi tentang kakaknya.
"Baik, aku paham, kau bisa beristirahat dengan tenang sekarang, kembalilah" ujar Junghwan.
"Terimakasih untuk semuanya, detektif dan maaf jika aku sangat mengesalkan hari itu"
"Itu sudah tugas ku"
"Kuharap detektif Yoon segera siuman" Doyoung berdiri diatas tanah yang menggunung yang didalamnya terdapat mayat dirinya.
Junghwan melambaikan tangannya sembari tersenyum kearah Doyoung.
"Kembali lah dengan tenang" salam perpisahan dari Junghwan.
"Sekali lagi terimakasih untuk semuanya detektif So" Doyoung membalas senyuman Junghwan dan mulai turun ketanah.
3 hari kemudian...
Junghwan menuju penjara pusat tempat Jihoon sang pembunuh berantai terkurung disana.
"Aku ingin bertemu dengan Park Jihoon" Junghwan masuk kedalam ruang kunjung setelah mengatakan kata itu pada petugas.
Sekitar tiga menit Junghwan menunggu Jihoon yang tak kunjung datang menemuinya dan terdengar suara langkah kaki seseorang yang berlari.
"Detektif! Park Jihoon bunuh diri!"
"Apa?!" Seketika Junghwan berdiri dari duduknya dan mengikuti petugas itu menuju sel tahanan Jihoon.
Tubuh dari seorang Park Jihoon telah membiru dan kaku diatas sana dengan leher yang terjerat oleh kain. Jihoon gantung diri.
Pada tembok sel sebelah kanan tertulis kata, 'susul adikmu disana, Park Jihoon. Sekarang giliranku bermain dengan Detektif So'
Dan disebelah kiri tertulis, 'pelaku yang sebenarnya disini hehe'
Sedangkan dilantai, 'coba cari aku, detektif'
Tulisan-tulisan aneh tersebut di tulis menggunakan krayon merah yang kini tergeletak di lantai.
Manik Junghwan tak sengaja menangkap sebuah lipatan kertas putih yang digenggam oleh Jihoon, dengan hati-hati Junghwan mengambilnya dan membuka lipatan kertas itu.
Dan tertulis 'TOLONG AKU!!'
-Different World-
KAMU SEDANG MEMBACA
Different World✓
Mystery / Thriller[END] Perjuangan seorang adik mencari hilangnya sang kakak dan juga tentang kematian dirinya yang masih misteri yang belum terpecahkan hingga polisi angkat tangan dalam memecahkan kasus ini. *** Di tahun 2014, terdapat saudara kembar yang menghilang...