Chapter 14-terungkap?

586 124 7
                                    

~Happy Reading~

Hujan lebat yang mengguyur kota telah reda. Kolam renang indoor yang awalnya sunyi dan tak berpenghuni kini menjadi ramai akan polisi yang tengah menyelidiki tempat dimana terjadinya perkelahian, penculikan hingga pembunuhan.

Junghwan masih sedikit syok dengan kematian kedua rekannya yang tewas mengenaskan, sedangkan Jaehyuk telah dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Jihoon telah diamankan, ia sangat tenang dan tak memberontak sekali pun. Bahkan ketika dimasukan kedalam ruang jeruji besi, tatapan Jihoon terasa kosong.

Junghwan tak mau terlarut dalam kesedihan sehingga ia menyibukkan dirinya dengan cara menyelidiki tempat ini bersama anggota polisi yang lain.

Junghwan menemukan ruangan tersembunyi, ia membobol masuk. Nampak sebuah rubanah sebagai tempat untuk melakukan pembunuhan yang keji. Tempat yang dimana tangisan dan jeritan diredam oleh tempat ini.

Bau amis darah, bau busuk mayat tercium di indra penciuman Junghwan. Tatapannya berubah menjadi sendu saat melihat beberapa potongan tubuh manusia yang berserakan, manusia yang bergelantungan tak bernyawa, dan beberapa orang yang terkurung.

"T-t-tolong" beberapa orang meminta pertolongan kepada detektif yang bernama So Junghwan.

"Tenang saat ini kalian aman" kata Junghwan sembari membebaskan mereka.

"Aku menemukan sesuatu" Junghwan berbicara di walkie talkie nya.

Tak membutuhkan waktu lama, korban yang selamat telah mendapatkan pertolongan. Petugas forensik kini menyelidiki rubanah yang menjadi saksi bisu dari pembunuhan keji.

Junghwan kembali menyelidiki rubanah tersebut dengan teliti, terlihat terowongan kecil yang berada didepannya, ia sedikit menunduk saat memasuki terowongan itu.

Ia mendapati sebuah lemari kayu yang telah usang, merasa aneh dengan lemari tersebut, Junghwan membuka kedua pintu lemari usang itu. Dan terlihat ruangan kecil, karena penasaran tanpa ragu Junghwan masuk kedalamnya.

Alangkah terkejutnya ia sampai menjatuhkan dirinya. Mayat Doyoung ternyata disimpan dan diawetkan kedalam tangki yang sangat dingin.

Tubuhnya yang kaku terbujur tegak di dalam tangki logam, wajah, anggota tubuhnya masih utuh sepenuhnya.

Juga pada pergelangan tangan kiri Doyoung yang terdapat gelang berliontinkan kuku dari para korban yang telah dibunuh secara tragis oleh Jihoon.

Tak ketinggalan juga dengan leher Doyoung yang sama dipakaikan kalung dengan banyak liontin dari kuku manusia asli.



Saat ini Jihoon tengah diintrogasi, ia sama sekali tak mau membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan sampai membuat para petugas yang memberikan pertanyaan menyerah dan memanggil Junghwan yang ahli dalam hal ini.

Junghwan datang dan duduk dihadapan Jihoon, mereka hanya berdua.

"Aku tahu, kau berharap adikmu kemari bukan?"

Jihoon masih tidak mau membuka suara.

"Bagaimana jika aku panggil dia?"

Jihoon mengangkat kepalanya, ia sudah terbujuk dengan kata-kata manis yang keluar dari mulut Junghwan.

"Tapi, kau harus menjawab pertanyaan yang aku ucapkan, walau menjawab hanya beberapa saja, demi adikmu"

"Baik, aku mulai pertanyaannya, kau yang membunuh 30 orang tak bersalah?"

"Ya"

Junghwan mengeluarkan kalung dan gelang yang dikenakan oleh mayat Doyoung, ia meletakkannya diatas meja.

Different World✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang