#6

9K 847 15
                                    

Hubungan keduanya berubah agak canggung. Setidaknya itu yang Jungkook rasakan sekarang, entah mengapa dirinya merasa adanya sekat antara ia dan Taehyung.

Sang alpha pun nampak kikuk sekali ketika bersinggungan dengannya.

Dan Jungkook pun tak berani untuk mendekati sang alpha terlebih dahulu untuk sekedar membicarakan permasalahan mereka atau sekedar mencairkan kecanggungan tersebut. Entah mengapa dirinya selalu merasa takut.

Takut jika akhirnya Taehyung tetap akan membuangnya dan itu tak lama lagi. Hanya menunggu sampai Kim muda yakin dengan keputusannya.

Dan Jungkook tau, Taehyung pasti akan tetap memilih Hana. Karena sejak dulu; takdir Kim Taehyung adalah Jung Hana.

Bukan Jeon Jungkook!

Tapi meski begitu, salahkah jika dia berharap bahwa sebagian hati Taehyung telah berhasil dia bawa?

.

Tap

Tap

"Hyungie sudah bangun? Mau aku siapkan sarapan sekarang?" Tanya Jungkook agak canggung kala melihat Taehyung menuruni tangga dan menghampirinya yang sedang menata sarapan yang dia buat di atas meja.

Tak langsung menjawab, Taehyung memilih memandang Jungkook secara intens.

Dan entah mengapa itu membuat perutnya bergejolak aneh. Seolah ada sesuatu yang berputar-putar di dalam sana. Dirinya jelas tak tau apa itu, namun tatapan Taehyung benar-benar membuatnya merasa sedikit tak nyaman.


"Ada apa hyungie----- apa ada yang salah denganku?" Tegur Jungkook takut-takut karena melihat tatapan Taehyung yang tak biasa. Di tambah Kim muda sama sekali tak mengeluarkan suara apapun sejak tadi semakin membuatnya tak nyaman.

Seolah tersadar jika dirinya telah membuat sang omega tak nyaman karena ulahnya, akhirnya Taehyung tersadar. Dirinya mengerjapkan kedua matanya beberapa kali sembari berdehem pelan, sebelum mengulas senyuman tipis pada Jungkook.



"Tak ada, maaf karena membuatmu tak nyaman. Tapi aku hanya sedikit terpukau sebab entah mengapa hari ini kau nampak bersinar di mataku." Balasnya santai, tentu takkan tau dampaknya pada Jungkook seperti apa.

Blush


Kedua pipi Jungkook memerah sempurna, tak bisa pemuda manis tutupi lagi. Bahkan wajahnya pun terasa panas. Dan semuanya karena gombalan receh sang alpha. Tapi entah mengapa malah membuat dirinya malu seperti anak perawan yang baru pertama kali berpacaran saja. Sungguh memalukan!



Karena tak kuat dengan gombalan Taehyung, sebenarnya ia hanya tak ingin membuat sang alpha nantinya semakin menggodanya habis-habisan; Jungkook memilih membuang pandangannya ke arah lain dan berpura-pura sibuk dengan masakan yang telah dia buat untuk sarapan keduanya.




"Mau aku siapkan sarapan sekarang? Kebetulan aku memasakan makanan kesukaan hyungie." Gumamnya sembari menyiapkan piring untuk Taehyung. Kim muda hanya berdehem sejenak, sebelum suara tarikan kursi terdengar yang menandakan jika sang alpha kini duduk manis disana.







"Entah mengapa aku bahagia sekali dengan keadaan kita sekarang. Kita benar-benar seperti pasangan mate sesungguhnya. Aku harap Moon Goddess mau mengabulkan satu permintaanku."

.
.




Tak ada kegiatan lain, Jungkook memilih melanjutkan acara menyulamnya yang sempat terhenti. Entah mengapa akhir-akhir ini omega manis itu sangat suka sekali dengan kegiatan ini. Seakan ada yang mendorongnya untuk melakukan semua itu.



Beberapa hasil rajutannya pun sudah ada yang selesai, misalnya sweater untuk Taehyung. Syal untuk sang alpha dan sisanya adalah kaus kaki dan kaus tangan berukuran kecil. Lalu selimut untuk seorang bayi. Entah maksudnya apa, sampai sekarang pun; Jungkook masih tak mengerti mengapa bisa timbul perasaan ingin membuat benda-benda itu dalam dirinya.



Satu yang dirinya takutkan adalah bahwa ada nyawa lain tengah bersemayam dalam rahimnya. Apa yang harus dia lakukan? Tak mungkin mengatakan pada Taehyung----- memangnya alpha itu akan melakukan apa?



Bertanggung jawab?


Lalu bagaimana dengan Hana yang katanya sudah kembali?


Taehyung pasti lebih memilih wanita itu dari pada dirinya.




Tanpa sadar Jungkook malah jatuh melamun sembari mengelus perut ratanya dengan hati-hati.


"Jika pun pups ada dalam perut Mama------ tapi sepertinya semua itu takkan merubah keputusan Papa. Kita tetap akan kehilangan Papa. Jadi, Mama harap pups kelak menjadi sosok yang kuat. Jangan lemah seperti Mama."




Hingga suara langkah kaki di lantai bawah membuat Jungkook tersadar dari lamunannya. Sang alpha sudah kembali dan entah mengapa dirinya merasa luar biasa bahagia.


Dirinya sampai berlari kecil ke luar kamar demi menyambut Taehyung, namun saat dirinya baru berada di ujung tangga; langkahnya agak tersendat sebab mendengar percakapan beberapa orang----- dan salah satu suaranya nampak asing dalam indera pendengarannya.



Entah mengapa dirinya mulai meragu untuk melanjutkan langkahnya. Namun Jungkook memilih untuk mendekat. Hingga di pertengahan tangga dirinya bisa melihat sosok asing yang berdiri di samping Taehyung yang wajahnya nampak kaku.





Sosok asing itu perlahan mengangkat kepalanya saat mendengar suara langkah kaki mendekat padanya. Dan Jungkook bisa melihat senyuman manis di wajah cantiknya.





"Kau pasti Jungkook, oppa sudah bercerita tentangmu. Namaku----- Jung Hana." Sapanya riang,




Bruk



Namun Jungkook malah melihat kegelapan di matanya sebelum akhirnya jatuh tak sadarkan diri.



.
.
~tbc~


Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Fatum [kth + jjk]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang