#35

8.9K 675 26
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alpha Kim...

Omega Jeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Omega Jeon...


.
.
.









"Thanie~ serius dengan keputusanmu? Apa Thanie~ benar-benar yakin dengan jalan yang akan Thanie~ pilih ini?" Tanya Jungkook yang duduk di ujung kasur putera sulungnya, memandang alpha kecil itu sendu.





Bahkan bibir bawahnya pun beberapa kali ia gigit.






Nathan yang mendengar pertanyaan sang ibu pun hanya bisa menghela nafas pelan sebelum membalasnya dengan deheman pelan---- pasalnya sudah beberapa kali ibunya bertanya hal serupa. Ia melakukannya seolah sengaja untuk membuat Nathan goyan dengan keputusan yang sebelumnya sudah ia pilih.








Terdengar jelas nafas Jungkook, kedua bola mata sang omega bahkan sudah berkaca-kaca.







"Tapi----- nanti Thanie~ akan jauh dari Mama, Papa bahkan Noya. Lalu nanti kalau Mama kangen Thanie~ bagaimana? Atau Thanie~ yang rindu Mama~" Rajuk sang ibu dengan bibirnya yang mencebik lucu.








Sekali lagi Nathan menghela nafasnya pelan di sela kegiatannya mempacking barang-barangnya ke sebuah koper. Sebelum kemudian memutuskan untuk menghentikan sejenak kegiatannya tersebut demi memusatkan perhatiannya pada sang ibu.






"Ma~~" panggilnya pelan, namun detik selanjutnya Nathan tertegun di posisinya kala melihat ibunya yang tengah memandangnya dengan wajah basah karena air mata. Bahkan Jungkook sampai menggigit bibir bawahnya, bermaksud agar isak tangisnya tak ikut keluar juga.









"Mama kenapa menangis? Mama jangan menangis seperti ini, Ma---- Mama baik-baik saja bukan?" Pekik Nathan khawatir, takut sesuatu terjadi pada ibunya.






Jungkook menggelengkan kepalanya pelan, masih dengan wajah basah oleh air matanya. Omega dewasa merentangkan kedua tangannya ke arah alpha kecil kesayangannya; meminta Nathan untuk memeluknya erat. Dan tentu saja itu di sanggupi Nathan tanpa memprotes apapun.









"Mama masih merasa tak rela karena harus berpisah jauh dengan Thanie~ Mama takut----- Mama takut kalau harus membayangkan hidup tanpa Thanie~ Mama sayang Thanie~ Mama tak mau jauh darimu." Isak Jungkook pilu membuat Nathan di posisinya hanya bisa terdiam dengan kedua mata berkaca-kaca.








Sesungguhnya  alpha muda pun merasakan hal serupa.






.









"Loh~ loh~ loh~ kok Mama dan Hyung Tampan berpelukan seperti Teletubbies begitu, kenapa tidak ajak Noya? Mata kalian juga basah dan sembab, Mama dan Hyung Tampan menangis bersama ya? Noya tidak aja ya? Hikseu~"








Entah datang darimana, tiba-tiba saja suara Juno sudah terdengar di ambang pintu kamar sang kakak. Memecahkan suasana haru yang tengah terjadi di antara pasangan ibu dan anak yang sebentar lagi akan berpisah.







Bukan hanya memekik ribut, Juno bahkan sampai berlari tergopoh-gopoh ke dalam kamar sang kakak hanya untuk kemudian kembali berteriak nyaring ketika melihat koper Nathan yang terbuka di atas kasur dan beberapa barang sang kakak ada di dalamnya.








Sepertinya kakaknya berniat kabur dari rumah dan ketahuan sang ibu! Itulah yang ada dalam fikiran si balita manis.









"Kenapa barang-barang Hyung Tampan berserakan seperti ini? Kamar Hyung Tampan juga sangat berantakan seperti baru saja di terpa badai, Hyung Tampan mau kabur ya?!" Mendengar pertanyaan Juno, apalagi melihat tatapan memicing bocah manis yang katanya akan menjadi pasangan hidupnya kelak itu membuatnya hanya bisa menghela nafas pelan.








"Bukan begitu-----" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Juno kembali memekik nyaring membuat ibunya yang sejak tadi diam mengamati merasa sebal juga.

"KALAU BEGITU HYUNG TAMPAN PASTI MAU PERGI BERLIBUR BUKAN? NOYA MAU IKUT! AYO, BAWA NOYA! NOYA JUGA MAU LIBURAN BERSAMA HYUNG TAMPAN! NOYA BOSAN MELIHAT WAJAH GALAK MAMA TERUS-MENERUS!"








Bukan hanya menjerit heboh, Juno bahkan sampai menggelayuti tubuh sang kakak sembari memandangnya dengan kedua mata berkaca-kaca. Dan hal ini malah membuat hati Nathan terasa nyeri bukan main.








Jungkook sendiri yang melihat tingkah Juno hanya bisa menggigit bibirnya sembari memandang anak bungsunya iba.










"Hyung bukan mau berlibur, Noya. Hyung akan pergi sementara untuk pergi ke sekolah." Terang Jungkook yang memang tidak sepenuhnya bohong.







Ya, setelah beberapa hari mengurung diri di dalam kamarnya----- Nathan kemudian menemui sang ibu dan mengatakan tujuannya. Keluar dari rumah yang penuh kenangan, ia ingin menenangkan fikiran serta mencerna semua hal yang terjadi padanya akhir-akhir ini.









Dan ia memutuskan untuk masuk ke salah satu akademi khusus alpha.









Jungkook awalnya enggan memberikan izin, pasalnya akademi itu memiliki peraturan teramat ketat. Dimana semua murid di larang pulang ke rumah mereka sebelum berhasil menyelesaikan beberapa tantangan yang di berikan oleh pihak sekolah. Dan para orang tua di larang keras menemui anak mereka dengan alasan apapun.











Namun melihat ekspresi teguh puteranya, Jungkook tau------ ia tak bisa mencegah kepergian alpha kecilnya.











"Sekolah? Kenapa harus membawa banyak barang seperti ini----- Hyung Tampan mau meninggalkan Noya ya? Hyung Tampan sudah tak menyukai Noya lagi? Apa Hyung Tampan sekarang membenci Noya karena Noya sudah tak pernah mengajak Hyung Tampan bermain dokter-dokteran lagi? Hikseu~"










.
.
~tbc~


Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Fatum [kth + jjk]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang