#9

8.3K 837 31
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pas cuddle dedek koo doyannya ndusel-ndusel manja><


.
.
.






Beranjak siang; Jungkook baru membuka kedua matanya. Hal pertama yang dia temukan dalam pandangannya adalah sinar matahari cukup menyengat memasuki celah jendela yang gordennya sudah tersibak. Sepertinya seseorang sebelumnya memasuki kamarnya.




Mungkin saja itu Taehyung.



Dan bersamaan dengan kedua matanya yang terbuka; rasa pening menghantam kepalanya. Bahkan Jungkook merasakan kepalanya yang berputar-putar. Sakit sekali. Akhirnya mengerang pelan; sekedar mencoba menstabilkan dirinya yang entah bagaimana ceritanya bisa menjadi seperti ini.




Cklek




Bahkan Jungkook mengabaikan suara pintu yang terbuka. Pemuda manis sungguh tak kuat untuk sekedar membuka mata; sebab rasa sakit pada kepalanya terasa nyut-nyutan sekali.




"Sudah bangun----- terasa pusing tidak?" Barulah saat mendengar suara Taehyung, omega manis menyadari jika sang alpha yang masuk ke dalam kamarnya. Namun ada yang aneh; wangi tubuh Kim muda nampak tercium agak asing. Seperti ada aroma omega lain yang menempel dalam tubuhnya dan itu bukan aromanya.




Hatinya mencelos. Entah mengapa firasatnya berubah tak enak. Seolah ada sesuatu yang tak mengenakan telah terjadi disini.




Jungkook perlahan mencoba kembali membuka matanya; meski agak masih terasa pusing namun omega manis memilih memaksakannya. Dan ada satu tanda lebam terlihat jelas di punggung tangannya membuat Jungkook paham mengapa hatinya terasa mencelos.






Dirinya terkena betrayal. Dan ini karena Taehyung yang melanggar peraturan Moon Goddess di saat ia memiliki dirinya sebagai omega nya.






Menyadari jika sang omega sibuk terpaku pada tanda betrayal di punggung tangannya membuat ekspresi Taehyung berubah sendu. Memandang Jungkook dengan tatapan menyesal.





"Kook, maafkan aku. Aku-----"

"Untuk apa hyungie meminta maaf, hyungie sama sekali tak salah disini. Hak hyungie untuk memilih siapa pendampingmu kelak, aku hanya seorang omega yang memang di inginkan ketika memang seorang alpha menginginkanku. Aku bahkan tak memiliki hak atas hidupku sendiri. Tapi bolehkah aku meminta satu hal------ setidaknya sebelum ikatan kita terputus; tolong jangan bercumbu dengan orang lain. Aku hanya tak ingin ada tanda betrayal dalam tubuhku, sebab jika seperti itu takkan ada alpha lain yang mau bersamaku lagi."



.
.







Dokter yang memeriksanya telah pergi beberapa saat lalu. Dia mengatakan jika Jungkook kelelahan dan terlalu stress; memikirkan banyak masalah yang seharusnya tak dia fikirkan. Dokter tersebut hanya menganjurkan agar omega manis bersitirahat yang cukup dan meminum vitamin yang dia berikan. Jungkook hanya mengangguk tanda menyetujui. Sebab, setidaknya dia harus terus pulih dan jangan sampai sakit kembali. Omega manis setidaknya harus bisa melindungi dirinya dan calon anaknya kelak.





Sejak tadi pun Jungkook memilih untuk tidur saja. Karena hanya dengan cara tersebut maka omega manis akan melupakan masalah yang tengah menimpanya dan belum memiliki jalan keluarnya.




Barulah saat siang beranjak sore. Langit pun nampak akan menggelap. Jungkook memutuskan untuk keluar dari kamarnya; tentunya setelah membersihkan tubuhnya. Minimal dirinya harus terlihat segar dan tak nampak pucat lagi.





Langkahnya sempat terhenti kala mendengarkan tawa lembut seorang gadis ketika dia akan pergi ke dapur lalu di susul suara seorang lelaki yang ia yakini adalah Taehyung; sang alpha. Entah sudah ke berapa kali dalam hari ini hatinya terus berdenyut nyeri. Jika terus seperti ini; bisa di pastikan perasaannya untuk Taehyung akan cepat lenyap.





"Hanya menunggu beberapa saat lagi Jung, kau pasti kuat dan kau harus kuat."




Tap



Tap





Jungkook memasang wajah santainya saat memutuskan untuk berjalan ke arah dapur mansion Kim. Mengabaikan fakta jika hatinya terus hancur sedikit demi sedikit.





Apalagi ketika menemukan pemandangan mencelos di depan sana. Dimana Taehyung dan Hana berdiri berdampingan. Keduanya tengah melemparkan candaan satu sama lain. Jungkook menyadari jika keduanya terlihat serasi. Calon pasangan ideal jika memang mereka memutuskan untuk mengikat diri dalam ikatan mate kelak. Pantas saja Taehyung enggan melepaskan Hana, bahkan mempertahankannya sampai detik ini sekalipun memiliki dirinya sebagai mate nya.





Masih dengan wajah datar; Jungkook memilih melenggang mendekat untuk mengambil air minum. Dan karena ini; Taehyung menyadari keberadaannya. Dia memandang Jungkook lembut.





"Sudah bangun---- ingin makan tidak?" Tanya Taehyung penuh perhatian namun Jungkook memilih menggelengkan kepalanya. Sama sekali tak memandang sang alpha; sibuk meminum air dalam gelas.






"Tak lapar." Balasnya pendek, Jungkook memutar tubuhnya. Hendak meninggalkan area dapur karena entah mengapa bau feromon Hana tercium tak enak baginya. Membuatnya tak nyaman. Namun Taehyung yang tak menyadari keadaan Jungkook malah menahan tangan sang mate.






"Makan sedikit saja, kau belum makan dari siang tadi. Pups pasti kelaparan dan aku juga tak ingin kau sakit nantinya." Bujuk Taehyung, namun Jungkook malah mengibaskan tangan sang alpha.






"Aku sedang tak lapar."






.
.
~tbc~








Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Fatum [kth + jjk]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang