Papa Tata sama Mama Koo yang lagi pergi kencan ninggalin anak sulungnya puyeng sendiri ngurusin adek bontotnya~😫
.
.
."Hyung Tampan kenapa Mama dan Papa pergi hanya berdua? Kenapa jiga kita tak boleh bermain di luar? Aku bosan sekali, hikseu~" rajuk Juno sembari menggelayuti tubuh sang kakak dari arah belakang. Kedua tangan mungilnya memeluk leher Nathan dari belakang sementara hidungnya sibuk mengendusi bahu alpha kecil tersebut.
Nathan sejujurnya sudah lelah karena di tempeli sang adik sejak membuka mata. Pasalnya kedua orang tuanya pergi meninggalkan mereka di dalam Mansion; sang ibu hanya berkata kalau ada urusan penting yang harus mereka selesaikan dan tak mungkin membawa Juno ataupun Nathan.
Alhasil, khusus hari ini Nathan menjadi baby sitter dadakan untuk sang adik. Sementara malang bagi Juno, karena dia bahkan di tinggal pergi kedua orang tuanya sewaktu dirinya masih tertidur. Jungkook memang sengaja melakukannya, pasalnya kalau Juno tau mereka akan pergi, pasti bocah gendut itu akan merengek ingin ikut. Parahnya mungkin sampai menangis berguling-guling karena tak di izinkan ikut.
Nathan sudah membuka mulutnya, hendak menjawab pertanyaan sang adik. Namun dirinya seketika mengingat hal terakhir yang terjadi sewaktu ia menjawab pertanyaan Juno dulu; adiknya menangis histeris. Maka kali ini, Nathan sepertinya harus memikirkan jawabannya terlebih dahulu, jelas tak mau kalau sampai membuat Juno kembali histeris. Kedua orang tuanya tak ada disini untuk menenangkan anak cengeng itu!
"Soalnya di luar sedang panas terik, nanti kalau kita main di luar akan terkena demam!" Terang Nathan bersamaan dengan------
Jder
-------suara petir terdengar amat menggelegar di luar sana membuat keduanya sampai berjengit karena terkejut.
Baik Nathan ataupun Juno hanya bisa mengerjapkan kedua bola mata super lugu dengan posisi sama; dimana Juno memeluk Nathan dari belakang.
"Tapi kenapa ada suara petir, hyung tampan? Langit juga terlihat berwarna kelabu, tidak panas kok. Malah mendung begitu, Hyung Tampan mau menipu Noya ya? Hikseu~ nanti Noya adukan Papa loh~ hikseu~" rengek Juno lagi, kali ini semakin menduselkan wajahnya di sela leher sang kakak.
Feromonnya tercium begitu enak, membuat Juno betah mencium baunya. Mungkin omega kecil termasuk omega genit, karena senang sekali mencium feromon seorang alpha.
Nathan menghela nafas pelan, sepertinya ia memang harus bisa lebih bersabar dalam menghadapi tingkah polah sang adik yang memang sedikit banyaknya menyebalkan ini.
"Karena ada suara petir, Noya jangan sekali-kali bermain di luar atau nanti Noya akan gosong karena di sambar petir. Memangnya Noya mau kulitnya nanti berubah hitam?" Nathan dapat merasakan bagaimana Juno dalam posisinya menggelengkan kepalanya heboh. Kedua bola mata bulatnya bahkan sampai melotot.
"TIDAK MAU! TIDAK MAU! NANTI KULIT GLOWING NOYA YANG SELALU MAMA RAWAT SEPENUH HATI BERUBAH SEPERTI KULIT MINGU SAMCHEON YANG HITAM SEPERTI KEDELAI PILIHAN, HIKSEU~ NOYA TAK MAU, HYUNG TAMPAN! HUEEEEEE-----"
Nathan rasanya ingin menangis meraung akan kelakuan sang adik. Pasalnya setelah meraung, Juno dengan seenak tubuh bongsornya merubah posisi menjadi duduk di atas pangkuannya dengan wajah terkubur di dada kecilnya.
Bahkan omega kecil itu sibuk merengek memanggil sang ayah yang mungkin tengah sibuk mengurusi sesuatu kali ini.
Tolong, kuatkan hati Nathan kali ini!
.
."BAWA TAWANANNYA KEMARI DAN IKAT DIA DI TENGAH LAPANGAN SANA!" teriakan salah satu tetua klan terdengar begitu lantang.
Jungkook bahkan sampai berjengit karena terkejut mendengarnya, namun saat merasakan usapan lembut di pergelangan tangannya di susul genggaman kuat sang alpha, omega Jeon tau; semuanya akan baik-baik saja selama Taehyung berada di sampingnya. Mereka akan saling menguatkan satu sama lain. Seperti apa yang sekarang tengah keduanya lakukan.
"Semuanya akan baik-baik saja, kau tenang saja. Takkan ada yang terjadi pada kita." Bisik Taehyung sembari memandang sang omega lembut. Hati Jungkook jelas meleleh mendapatkan perhatian sederhana seperti ini dari seseorang yang menjadi belahan jiwanya.
Memilih tak menjawab apapun, Jungkook hanya melemparkan senyuman lembut ke arah sang alpha. Namun kedua bola matanya melirik ke arah simbol yang terukir di leher Taehyung; tanda ikatan mereka berada. Hanya saja milik Jungkook berada di area tangannya.
Jika milik Taehyung membentuk sebuah sulur atau akar pohon namun sekilas nampak seperti aliran darah. Milik Jungkook adalah sebuah mahkota bunga; tepatnya bunga macan.
Keduanya masih saling berhubungan; jika tanpa sebuah akar tanaman, bunga takkan bisa mekar begitu cantiknya. Bahkan takkan bisa tumbuh karena semuanya di atur oleh sang akar. Mereka jelas saling membutuhkan satu sama lain dan jelas takkan bisa di pisahkan.
"Aku hanya mencemaskan Noya, dia pasti akan rewel karena di tinggalkan oleh kita tanpa pesan apapun. Thanie pasti akan kerepotan mengurus adiknya yang cengeng itu."
.
.
~tbc~Untuk chap depan harap sabar aja ya dan berdoa aja semoga bisa kelar cepet tanpa hambatan soalnya stok part lama aku cuma sampe sini ehehe
Ig; jicho_world
Twt; chuujicho
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatum [kth + jjk]✔️
FanfictionSemua orang tau jika Taehyung dan Jungkook adalah sepasang mate, namun menginjak tahun kelima----- Taehyung bersikeras ingin memutuskan ikatan keduanya karena dia kembali bertemu cinta pertamanya dan Taehyung dulu pernah berjanji akan menjadi mate H...