Jangan remehin Koo, dia emang omega tapi inget pepatah; bumil lebih ganas dari ibu tiri apalagi kalo udah nyangkut bayinya!
.
.
.Siang itu di hari yang terik, Jungkook memutuskan untuk duduk bersantai di balkon kamarnya sembari menyelesaikan rajutannya untuk kedua anaknya yang masih berada di dalam perut. Ya, perutnya kini nampak kian membulat---- besar karena dua anaknya tumbuh sehat dan kuat.
Jungkook bahagia, namun di satu sisi ia merasa sedih. Karena harus menjalani kehamilannya seorang diri. Taehyung benar-benar tak peduli lagi padanya. Semenjak hari dimana Jungkook meminta Kim muda untuk tak melakukan kontak fisik berlebihan dengan Hana----- ya, Taehyung memang tak menyentuh wanita itu secara berlebihan. Namun konsekuensinya adalah Jungkook yang juga ikut di jauhi Taehyung. Sang alpha hanya akan mendatanginya seperlunya saja; hanya menanyakan perkembangan anak mereka kemudian sisanya di percayakan pada salah satu tangan kanannya; Mingyu.
Alpha muda yang sudah mendampingi Taehyung sejak Kim muda naik tahta menjadi ketua klan menggantikan ayahnya yang meninggal karena di bunuh saat terjadi peperangan dengan klan lain.
Alpha muda yang memilih tua sendiri setelah mate nya meninggal di hari pernikahan mereka.
Dan untuk beberapa alasan; Jungkook iri pada mate Mingyu karena dia mendapatkan pendamping hidup seroyal dan setia seperti lelaki tersebut. Andai saja Taehyung juga bisa seperti Mingyu.
Namun sepertinya mustahil......
.
"Kapan kau akan pergi dari Mansion ini?" Jungkook yang tengah menyeduh minuman segar untuk sekedar menemaninya merajut nanti menoleh sekilas ketika mendengar suara Hana. Dan benar saja dugaannya; wanita itu tengah berdiri di ambang pintu dapur. Menatapnya menusuk.
Namun bukan itu yang membuat Jungkook mengernyitkan kening. Lebih pada cara Hana berkeliaran dengan pakaian kekurangan bahannya. Sebuah gaun satin tipis tanpa lengan dan panjangnya hanya sebatas paha atasnya. Apa dia tak malu atau risih padahal tau disini banyak lelaki berkeliaran secara bebas? Jungkook meringis pedih begitu menyimpulkan satu hal-----
Mungkin memang selera Taehyung adalah yang seperti ini. Nampak liar dan nakal------ persis jalang!
Tersadar dari lamunan tak pantasnya, Jungkook memilih menggelengkan kepalanya pelan sembari mengaduk minumannya. Memilih tak begitu memperdulikan Hana dan segala macam provokasinya.
"Tunggu sebentar lagi, aku pastikan akan menghilang seperti yang noona harapkan. Jadi, tak usah khawatirkan apapun. Aku pasti pergi jika memang sudah waktunya pergi." Ujar Jungkook tenang, namun sepertinya itu tak membuat Hana tenang. Wanita cantik yang memegang kendali penuh akan kehidupan Taehyung itu malah nampak kian emosi saja.
Terlihat dari kedua bola matanya yang nampak menyala----- begitu mengerikan. Apalagi ketika pandangannya turun ke arah perut bulat Jungkook. Emosinya semakin menjadi saja.
Tanpa sadar, kakinya melangkah mendekat pada Jungkook membuat omega manis kini mulai memandangnya penuh antisipasi. Kedua tangannya bahkan melingkar erat di depan perutnya, seolah memang memahami maksud Hana kali ini.
"Jangan melakukan apapun yang akan merugikanmu di masa depan atau noona benar-benar akan menyesalinya." Ujar Jungkook tenang seolah dapat membaca isi dalam fikiran Hana. Namun wanita itu hanya terkekeh sinis dengan pandangan masih mengarah ke perutnya.
"Yang paling ku sesali adalah benar-benar kehilangan Taehyung dalam genggaman tanganku dan sebelum itu terjadi, aku akan melenyapkan pengganggu yang menghalangi jalanku. Siapapun itu tanpa terkecuali!" Bisik Hana tajam. Namun Jungkook masih berdiri di balik topeng tenangnya.
Bahkan ketika satu tangan Hana terjulur ke depan perutnya, hendak mendorongnya------ Jungkook masih nampak tenang.
Brug
"JUNGKOOK!"
Omega manis tertegun di posisinya. Tatapannya bertemu dengan Taehyung yang memandangnya tajam dan begitu mengerikan tepat saat dia membalikan keadaan dan mendorong Hana menjauh sampai membuat wanita itu terjatuh bersimpuh di hadapannya.
Taehyung melihat dirinya mendorong wanita pujaannya!
.
.Brak
"Apa yang salah denganmu hari ini? Kenapa kau mendorong Hana seperti itu, kau menyakitinya! Dan aku sangat kecewa pada sikapmu, Jung!" Jungkook sempat tertegun sejenak mendengar teriakan Taehyung kala sang alpha baru saja memasuki kamarnya. Dalam hati terkekeh miris, Taehyung bahkan tak menanyakan alasan di balik sikap kasarnya pada Hana. Dia hanya menyimpulkan dari satu sisi saja, Jungkook kecewa akan hal ini.
Memilih santai, Jungkook melanjutkan acara merajutnya. Seolah tak peduli akan Taehyung yang begitu frustasi di dekatnya.
"Aku tak merasa melakukan kesalahan apapun karena memang aku harus melakukannya. Jika aku membiarkannya, bisa saja nyawa twins dan aku yang di pertaruhkan disini." Cuit Jungkook tenang, namun Taehyung tak sebodoh itu untuk tak menangkap maksud kalimat Jungkook. Memandang omega manis dengan kedua mata melotot horor sembari menggelengkan kepalanya.
"Tidak mungkin, Hana tak mungkin tega melakukan hal itu. Kau pasti menipuku! Kau pasti mengarang cerita ini agar aku tak memarahimu! Pasti itu kan?" Jerit Taehyung frustasi, kali ini dia mendapatkan perhatian Jungkook sepenuhnya.
Omega manis mendongak, memandang Taehyung dengan kedua bola mata kosong. Namun ada sorot kekecewaan besar disana.
"Untuk apa aku melakukan hal serendah itu untuk membuatmu percaya padaku karena kenyataannya yang aku dapatkan memang seperti yang aku prediksikan. Terserah, hyung mau percaya atau tidak------ aku sama sekali tak peduli. Tapi satu hal harus hyung tau; seorang ibu akan melakukan apapun demi melindungi anaknya dan itu yang tengah aku lakukan kali ini!"
.
.
~tbc~Ig; jicho_world
Twt; chuujicho
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatum [kth + jjk]✔️
Fiksi PenggemarSemua orang tau jika Taehyung dan Jungkook adalah sepasang mate, namun menginjak tahun kelima----- Taehyung bersikeras ingin memutuskan ikatan keduanya karena dia kembali bertemu cinta pertamanya dan Taehyung dulu pernah berjanji akan menjadi mate H...