#14

10.1K 971 54
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Centilnya uke masa depan aku ini😫

.
.
.




Nyatanya kalimat Taehyung yang menyuruhnya untuk menunggu sebentar lagi karena sang alpha akan menyelesaikan permasalahan entah apa itu hanya omong kosong belaka. Bahkan sampai dirinya menunggu sampai usia kandungannya sudah sempurna untuk melahirkan kedua pups nya------- tak ada perubahan apapun terjadi pada hubungan keduanya.





Jungkook jelas merasa kecewa. Bukan kepaďa Taehyung sebenarnya, namun lebih ke dirinya sendiri. Karena bisa-bisanya dengan amat tolol ia menyanggupi perintah sang alpha yang menyuruhnya menunggunya; padahal dirinya disini hanya tengah di tipu untuk ke sekian kalinya. Mengapa Jungkook bisa dengan mudah menuruti semua perkataan Taehyung? Apa karena ikatan mate di antara keduanya-----

-------atau ini murni karena perasaan cintanya untuk sang alpha?


Ya, meski kenyataannya hanya dia yang memiliki perasaan terlarang ini. Hanya ia yang akan mengenang semua kebersamaan mereka. Sementara Taehyung akan melupakannya secara perlahan dan mulai menapaki kehidupan barunya bersama Hana.


Tes

Tes




Tanpa Jungkook sadari air matanya kembali mengalir membasahi kedua pipi putihnya. Dalam hati dirinya berjanji jika ini akan menjadi tangisan terakhirnya untuk sang alpha. Karena beberapa waktu ke depan; dirinya takkan lagi berada dalam ruang lingkup hidup Taehyung. Semuanya akan kembali ke semula------ persis seperti sebelum mereka bertemu dulu.




"Tolong kuatkan Mama---- twins. Mama mohon, hanya kalian yang bisa membuat Mama bertahan untuk melanjutkan hidup, baby~"



.




Nyuutt




Rasa sakit yang menghantam perut bawahnya sontak membuat Jungkook meringis pedih. Kontraksi. Omega manis memang menyadari jika kandungannya yang kian hari kian membesar pasti akan terus merasakan kontraksi. Dokter pribadinya pun sempat menjelaskan secara rinci jika itu merupakan hal yang wajar mengingat dua bayinya saat ini memang tengah mencari jalan keluar mereka. Otomatis akan semakin bergerak aktif di dalam sana.




Lamunan Jungkook kembali buyar saat rasa sakit itu semakin menghantamnya telak. Dan jujur saja rasa sakit ini tak bisa dia tanggung lebih lama lagi. Maka omega manis mendongak untuk memandang Taehyung yang tengah merapikan pakaian yang dia kenakan.






Tersenyum miris dalam hati ketika mengingat jika beberapa menit lalu Taehyung sempat meminta izinnya untuk pergi bersama Hana. Hanya berdua. Entah kemana dan Jungkook pun enggan memperdulikannya. Meski kenyataannya hatinya berdenyut nyeri karena rasa sakit dan cemburu.





"Hyungie-----" panggil Jungkook pelan; suaranya terdengar gemetaran karena menahan rasa sakit. Malah ringisannya pun terdengar.


Taehyung sontak memalingkan wajahnya ke arahnya. Memandangnya seolah bertanya ada apa. Dan ini membuat perasaan Jungkook kian tercubit; sebegitu tak pedulikah Taehyung padanya? Lalu apa arti dari pernyataan cinta yang selama ini sang alpha utarakan padanya? Apa hanya omong kosong belaka?





Baiklah, anggap ini kado terakhir Jungkook untuk Taehyung.




"Bisakah------ bisakah hyungie membawaku ke rumah sakit? Atau tolong panggilkan dokter------ perutku. Perutku sakit sekali. Kontraksinya tak mau hilang sejak tadi padahal biasanya tak sampai seperti ini. Aku hanya takut kalau twins sudah ingin keluar sebelum waktunya." Terang Jungkook cemas. Bahkan wajah pucatnya sudah di hiasi peluh.



Namun helaan nafas pendek Taehyung membuat perasaan Jungkook semakin tak nyaman. Air matanya luruh----- namun kali ini bukan tangis karena menahan sakit akibat kontraksi melainkan karena sakit hati pada sikap brengsek sang alpha.




"Baiklah, aku akan mengantarmu ke rumah sakit. Tunggu sebentar."


.
.




Tak ada hal yang lebih menyakitkan dari apapun di bandingkan di tinggalkan oleh alpha mu sendiri saat kau tengah berjuang membawa anak kalian ke dunia. Setidaknya itulah yang Jungkook rasakan sekarang. Cengkramannya pada lengan atas Taehyung kian mengerat ketika menyadari alpha itu akan pergi meninggalkannya begitu saja.




"Hyungie mau kemana? Ku mohon jangan tinggalkan aku sendiri. Aku takut-----jebal." Jungkook bahkan menatap Taehyung dengan mata basahnya. Wajahnya sudah kacau oleh air mata. Bahkan kepalanya menggeleng ribut, apalagi kala kembali melihat Taehyung menghela nafas pelan di hadapannya.




Jungkook takut. Sosok di hadapannya bukan Taehyung yang dia kenal selama ini. Seolah mereka adalah dua orang yang berbeda.




Omega manis ketakutan karena tebakannya tentang akhir kisah cinta mereka memang sesuai dengan bayangannya selama ini.





"Aku tak bisa menemanimu di dalam. Hana membutuhkanku----- aku sudah berjanji untuk kencan seharian dengannya hari ini. Kau tenang saja, dokter di dalam sana profesional semua. Takkan terjadi apapun padamu dan twins. Kalau tidak malam nanti, besok pagi aku akan menemuimu. Sampai nanti."




Bahkan ketika Jungkook terdiam mematung di posisinya pun; Taehyung tetap tak peduli dan memilih berlalu dari sana. Tak membalikan tubuhnya sehingga tak mengetahui kalau sang omega memandangnya dengan tatapan penuh kehancuran.





'Percuma kau datang pun, kau takkan pernah melihatku lagi. Hanya kekosongan yang kau temukan besok!'





.
.
~tbc~

Sudahi sampai disini ya apdetnya? Muehehe🌚

Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Fatum [kth + jjk]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang