#3

9.3K 901 18
                                    

Beberapa hari berlalu begitu saja, namun Jungkook sama sekali tak terlihat membaik. Sebaliknya, omega manis semakin uring-uringan dari waktu ke waktu. Perkataan Taehyung yang mengatakan merindukannya penyebab dari semua ini.





Jungkook tau; ungkapan rindunya itu bukan untuknya. Tapi untuk seseorang. Bagian dari masa lalu Taehyung. Cinta pertama dan pemilik sang alpha secara multak.





Deg




Jantungnya di remas kuat. Segala macam ketakutan muncul dalam benaknya. Apakah setelah sekian lama, Hana memutuskan untuk kembali mengambil miliknya yaitu Taehyung. Kalau iya, bagaimana nasibnya setelah ini? Apakah dia benar-benar akan menjadi omega yang di buang oleh sang alpha? Memikirkannya saja Jungkook sudah tak sanggup.







Ini bahkan lebih kejam dari terkena betrayal. Setidaknya jika betrayal, keduanya akan kesakitan kemudian mati secara perlahan. Namun di buang? Dirinya jelas hanya akan di anggap sebagai seonggok sampah oleh masyarakat di luar sana. Mereka bukan hanya menghina dirinya secara batin, mungkin akan melecehkannya secara fisik karena di anggap sudah cacat dan takkan berguna lagi.







"Kenapa Moon Goddess menempatkanku di posisi sesulit ini? Apa tak ada cara untukku agar tetap bisa bahagia bersama alpha ku tanpa gangguan siapapun? Apa aku bisa egois meski sedikit saja?" Gumamnya pelan, tanpa sadar satu tangannya terulur demi mengelus perut ratanya yang bergemuruh cukup nyaring.






Sepertinya Jungkook mulai kelaparan karena terlalu lama memikirkan semua masalah yang menimpa dirinya.





"Aneh sekali, aku merasa lapar lagi padahal beberapa saat lalu aku baru selesai makan. Tapi entah mengapa aku ingin sekali makan daging rusa yang masih muda. Langsung di makan setelah di buru oleh alpha." Gumamnya dengan tatapan menerawang, menyebabkan kedua matanya nampak berbinar cerah. Perutnya pun semakin bergemuruh kencang menyebabkan dirinya mencebik pelan.





Namun karena Taehyung juga belum pulang ke kediaman mewah mereka, Jungkook memutuskan untuk menahan keinginannya dalam-dalam. Lagipula aneh rasanya jika ia memikirkan kembali keinginannya ini, memakan daging mentah rusa muda yang alpha nya buru khusus untuknya.






Tap





Tap






Hingga suara langkah kaki yang terdengar begitu menggema hingga ke kamar utama membuat Jungkook seketika bangkit berdiri. Kedua matanya semakin berbinar cerah. Itu pasti Taehyung! Dengan riang dirinya berlari menuruni tangga untuk menyambut sang alpha yang wajahnya nampak sangat kelelahan.






"Hyungie!" Jeritnya sembari terkekeh riang ke arah Taehyung. Sudah bersiap menubruk sang alpha dan----




Hup




Taehyung dengan sigap menangkapnya. Dirinya hanya bisa tersenyum lembut ketika melihat Jungkook nampak riang dalam gendongan koalanya.





"Sepertinya kukis bahagia sekali~ ada apa heum?" Tanya Taehyung sembari mencium permukaan wajah Jungkook main-main yang mana menghasilkan pemiliknya terkekeh karena rasa geli.








"Aku mau makan rusa yang masih muda, tapi harus hyungie yang memburunya dalam wujud wolfie~ pliseu~ berikan satu untukku ya?" Rengeknya sembari memandang Taehyung penuh permohonan.






Tentu saja permintaannya tak bisa di tolak Taehyung. Dirinya terlalu mencintai omega manis dalam gendongannya, apapun akan dia berikan untuknya demi bisa membuat Jungkook selalu tersenyum bahagia.






.
.







"Bagaimana, sudah merasa kenyang atau masih lapar?" Tanya Taehyung sembari mengelus surai sang omega penuh sayang. Jungkook menggelengkan kepalanya pelan, sebelum memilih beringsut mendekat ke arah Taehyung. Duduk di pangkuannya dan meringkuk seperti bola.







Taehyung hanya bisa terkekeh pelan meski sedikit heran karena tumben-tumbennya Jungkook mau bermanja-manja seperti ini dengannya. Meski banyaknya dia merasa senang bukan main karena kapan lagi omega manis mau menempelinya seperti bayi kelinci.







"Aku sudah kenyang, perutku sudah terasa penuh sekarang. Terima kasih hyungie karena sudah mau mengabulkan keinginanku hari ini." Cuit Jungkook sedikit tak jelas karena teredam bahu Taehyung.







Tak langsung menjawab, Taehyung memilih meletakan dagunya di pucuk kepala sang omega. Menghirup aroma alaminya dalam-dalam.





"Apapun akan ku berikan untukmu, apapun----" gumam Taehyung samar-samar di keheningan malam itu.





Tanpa menyadari jika Jungkook dalam dekapannya tertegun dengan bola mata berpendar kosong. Dalam hati dirinya terkekeh miris mendengar perkataan Taehyung. Sang alpha jelas berbohong padanya.







Tak semua bisa Taehyung berikan padanya. Hatinya mungkin bisa dia dapatkan sekarang. Namun satu yang tak bisa dirinya berikan------






Raga Taehyung secara utuh.






Sebab, Taehyung bukan miliknya, melainkan milik Hana. Dirinya hanya memilikinya untuk sementara waktu saja. Takkan bisa memilikinya untuk selamanya. Dan kenyataan ini membuat Jungkook sedih bukan main. Batinnya meraung pilu, namun tak ada yang bisa ia lakukan untuk mengubah takdir kejam ini.







Dirinya hanya omega lemah yang di pilih sang alpha untuk menjadi mate nya, otomatis kunci permainan di pegang sendiri oleh sang alpha.







"Hyungie salah, ada satu hal yang tak bisa hyungie berikan padaku------ ragamu secara utuh. Sampai kapanpun, aku takkan pernah bisa memilikinya."








.
.
~tbc~


Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Fatum [kth + jjk]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang