#12

9.2K 902 35
                                    

Alpha Tae yang udah nyakitin omega mbem!!!😤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alpha Tae yang udah nyakitin omega mbem!!!😤

Loh~ loh~ uke aku kok nyempil di kandang maung?! Hikseu😲


.
.
.






Keheningan yang mencekam melanda meja makan keesokan harinya. Seolah mereka masih memiliki sesuatu emosi yang di pendam masing-masing membuat suasana menguarkan hawa tak enak.





Jungkook jelas merasakannya, namun memilih untuk mengabaikannya dan fokus memakan sarapannya kali ini. Sejak semalam dia sudah memikirkannya matang-matang, Jungkook akan mengabaikan apapun yang coba Hana lakukan padanya. Kalau perlu dirinya takkan terlalu sering muncul di hadapan mereka----- semua dia lakukan demi keselamatan sang anak.





Hanya tinggal beberapa bulan lagi----- semuanya akan kembali ke semula.





Taehyung akan hidup bahagia bersama pilihannya----- begitupun dengannya. Hanya tinggal menunggu sampai saat itu tiba.





Tring




Tring





Sendok yang beradu dengan piring terdengar menggema memecah keheningan. Tak ada suara apapun dan ini membuat hati Hana cerah bagai mentari pagi. Namun wanita itu tak terlalu memperlihatkannya di hadapan Taehyung; jelas tak ingin di cap sebagai wanita licik yang tertawa di atas kebahagiaan orang lain.




Meski memang begitulah fakta yang sesungguhnya.





"Oppa, bagaimana masakannya? Apakah enak, aku yang memasakannya loh~ spesial untukmu karena aku ingin menjadi mate yang berguna untukmu." Ujar Hana dengan riang; siapapun bahkan bisa mendengar dengan jelas sindiran dalam setiap kalimatnya.




Namun yang tengah di sindir sepertinya memang dalam mode masa bodoh. Tak menanggapi, bahkan melirik pun enggan dia lakukan. Tetap santai memakan sarapannya, menganggap seolah keduanya tak ada bersamanya di meja makan.





Taehyung berdehem sejenak, sebelum mengulas senyuman tipis.



"Enak sekali, kau memang pintar memasak. Terima kasih untuk masakan spesialnya." Ujar Taehyung memandang Hana lembut. Jelas kalimatnya hanya sebuah kebohongan demi menjaga perasaan sang gadis. Dirinya bahkan tak terlalu menikmati sarapan yang di buat Hana karena fikirannya kini fokus pada pemuda manis yang duduk di sebrangnya.




Omega manis yang masih menjadi mate nya------ yang kini tengah mendiaminya. Bahkan tak mengatakan satu patah kata pun dari mereka bangun tidur. Dan ini membuatnya resah bukan main.






"Kalau begitu tambah lagi ya oppa? Oppa harus banyak makan agar tak lemas saat pergi keluar untuk menemui bawahanmu." Bujuk Hana riang mengabaikan wajah Taehyung yang semakin keruh saja. Dirinya ingin sekali berbicara satu atau dua hal dengan Jungkook. Namun kenapa Hana pagi ini terus-menerus mengoceh tiada henti seakan memang mencoba membuat mereka tak berkomunikasi satu sama lain.






Mengabaikan Hana sejenak, Taehyung mencoba memberanikan diri memandang Jungkook.





"Jung----"

"------aku sudah selesai. Terima kasih noona atas makanannya." Bahkan belum sempat Taehyung mengatakan kalimatnya, pemuda manis memotong panggilannya. Beranjak santai ke arah wastafel dengan tangan menenteng piring kotornya.





Mengabaikan Taehyung yang tergugu di posisinya.





Jungkook tak mendengar panggilannya?






Sayangnya tidak, Jungkook mendengarnya. Namun dia memilih mengabaikannya------ omega manis hanya tak ingin semakin mendengar perkataan menyakitkan keluar dari belah bibir sang alpha. Cukup semalam dirinya benar-benar meyakini satu hal; selama ini Taehyung tak mempercayainya, jadi menjelaskan apapun yang berhubungan dengan Hana rasanya percuma saja.





.
.






Dug



"Akh," Jungkook sontak menghentikan kegiatan merajutnya kala merasakan tendangan dari dalam perutnya. Bayinya mungkin tengah mencari perhatian sang ibu yang memang sejak tadi memilih diam saja. Tak mengajaknya berbicara seperti kebiasannya sebelum-sebelumnya.






Menundukan kepalanya ke bawah; memandang perut besarnya dengan penuh sayang. Satu tangan Jungkook terulur untuk mengusap permukaan perutnya dengan lembut serta hati-hati.





"Kenapa heum? Twins pasti kesal karena Mama mengabaikan twins sejak tadi ya? Mama minta maaf okay, hari ini Mama sedang dalam keadaan tak baik-baik saja. Mama sedih sekali, twins. Lebih banyaknya Mama kecewa pada Papa kalian." Ujar Jungkook sembari memandang langit di luar sana dengan tatapan menerawang. Namun siapapun jelas bisa melihat tatapan sendu serta kecewanya yang memantul di kelereng bulatnya.





Perkataan Taehyung semalam sulit untuk dia hapus begitu saja dari ingatannya. Tapi Jungkook harus berterima kasih juga, karena berkat kalimatnya; pemuda manis kini benar-benar mengerti posisinya yang sesungguhnya dalam hidup sang alpha.







Masih mengelus perutnya, Jungkook terus mengoceh sendiri. Mencoba membangun satu komunikasi dengan kedua anaknya yang masih berada di dalam perut.






"Papa kalian memang benar, sejak awal dia akan percaya pada cinta sejatinya bukan pada Mama dan entah mengapa Mama malah kecewa karena hal itu. Padahal Mama seharusnya menyadari posisi Mama disini. Di antara kalian nanti, siapapun yang akan ikut Papa kalian------ tolong pukul Papa sekali saja untuk Mama, okay?" Jungkook terkekeh miris setelah mengatakan kalimat terakhirnya.






Rasa sesak kembali menghantam dadanya.







"Mama tak ingin berpisah dengan kalian, rasanya berat sekali hiks. Tapi hanya ini cara paling adil untuk kita semua. Maafkan Mama hiks."






.
.
~tbc~





Ig; jicho_world
Twt; chuujicho_

Fatum [kth + jjk]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang