"Ugh----- kepalaku pusing sekali."
Jungkook mengeluh sembari memegang kepalanya yang terasa sakit sekali. Pening tak tertahankan. Seakan sebelumnya ada benda besar di hantamkan kesana.
Menutup kedua matanya kembali setelah merasakan pandangannya malah kabur saat ia mencoba melihat sekeliling. Ia mengeluh pusing lagi bahkan tanpa Jungkook sadari suaranya malah seperti sebuah rengekan manja.
Taehyung yang sejak tadi duduk di sisi ranjangnya sontak bergerak cepat untuk memijat kepala Jungkook seraya bertanya penuh kelembutan. Namun sorot matanya memancarkan kekhawatiran yang besar.
"Masih pusing? Istirahat saja dulu, jangan memaksakan dirimu. Dokter bilang itu tak baik untuk kau dan dirinya di dalam sana." Bisik Taehyung penuh perhatian.
Jungkook sama sekali tak menangkap makna dalam di akhir kalimat Taehyung. Padahal sang alpha jelas-jelas menekankan bahwa dirinya kini tak sendiri, ada satu atau beberapa nyawa tengah berjuang bersamanya. Namun omega manis yang memang masih dalam keadaan tak baik jelas tak mendengar kalimatnya itu.
Taehyung pun tak terlalu mempermasalahkannya. Baginya yang terpenting sekarang adalah keadaan Jungkook. Ia tak mau membuat omega nya shock dan tentu saja jika terjadi----- akan membahayakan keadaan anaknya di dalam sana. Ketika anaknya tak tenang maka mereka akan terus-menerus bergejolak disana dan itu tentunya akan ikut mempengaruhi Jungkook sendiri.
Jadi, dia memutuskan untuk berada di samping Jungkook dan melakukan apapun agar sang omega tetap dalam keadaan baik-baik saja. Memijat pelipisnya dan menggumamkan beberapa kata penenang sehingga membuat tubuh omega manis secara perlahan berubah rileks dan Jungkook mulai menggerung manja seperti seekor kucing kecil.
Bahkan bibir tipisnya melengkungkan senyum. Dan ini jelas membuat Taehyung menggigit bagian dalam mulutnya guna meredam jeritan gemas akan tingkah lugu omega nya. Namun jelas saja, dirinya hanya bisa menahannya sebentar saja. Karena beberapa detik setelahnya; ia menundukan kepalanya guna meraup bibir Jungkook ke dalam ciuman manis.
Jungkook yang linglung sontak membuka matanya lebar-lebar karena terkejut akan tingkah tiba-tiba Taehyung. Namun selanjutnya; ia mulai membalas pagutan Taehyung. Ikut menggerakan bibirnya dan mulai terbuai hingga lenguhan nikmatnya lolos beberapa kali dari bibir tipisnya.
Keduanya yang sudah terlena jelas melupakan hal amat penting di sini.
Karena sejujurnya di ruangan tersebut bukan hanya ada mereka saja. Tapi ada seseorang yang sejak tadi berdiri agak jauh dari ranjang dengan tubuh kaku nya.
Bahkan wajahnya sudah berubah sepucat mayat. Dengan kedua matanya membola horor------ ada kegetiran serta rasa iri disana.
Dia, Jung Hana. Menyaksikan semuanya tanpa satu pun terlewat.
Hingga gejolak aneh di perutnya membuat Jungkook dengan paksa mendorong tubuh Taehyung agar melepaskan pagutan keduanya. Ada sesuatu bergerak disana, kali ini terasa sangat jelas dan ini membuatnya di dera kegugupan serta ketakutan yang dalam.
"A-apa yang terjadi sebenarnya?" Jungkook tak bisa menahan rasa gugupnya. Apalagi saat melihat tatapan teduh Taehyung, jantungnya malah semakin berdetak kencang dan rasanya tak nyaman.
"Kau pingsan dan aku memanggil dokter kemari. Namun ternyata kita mendapatkan kabar luar biasa bahagia karena sebentar lagi kita akan menjadi orang tua dengan dua pups." Terang Taehyung tenang, namun siapapun jelas bisa mendengar nada suaranya yang terdengar amat bahagia.
Bagaimana tidak, dirinya akan menjadi seorang ayah dari orang yang dia cintai.
Namun sepertinya sang alpha sama sekali tak menyadari jika Jungkook semakin gamang akan kenyataan tersebut.
Dirinya jelas memikirkan nasib serta status kedua anaknya di masa depan nanti.
Karena statusnya sekarang saja sudah tak jelas begini.
.
.Jungkook duduk melamun di balkon kamarnya sembari memandang kosong ke arah taman bunga yang ia buat dulu saat beberapa minggu berada disana.
Fikirannya kalut karena memikirkan masa depan anaknya. Hana telah kembali, bahkan Taehyung sendiri yang membawanya kemari. Bukankah itu artinya sebelumnya Taehyung berniat menegaskan kembali hubungan mereka dan memutuskan ikatan keduanya.
Namun karena dirinya mendadak hamil maka rencana itu berubah----- atau mungkin di tunda sejenak sampai Jungkook melahirkan anak-anaknya. Lalu setelah itu apa?
Taehyung akan membawa keduanya dan menyuruh Jungkook menghilang dari kehidupan mereka? Entah mengapa perasaannya berubah tak enak karena pemikirannya ini.
Jika kalian bertanya dimana alpha itu sekarang------- dia tengah berbicara berdua dengan Hana di ruangan lain. Entah membicarakan apa. Mungkin tengah membujuk gadis itu agar bersabar barang sebentar saja. Hatinya jelas kian mencelos saja.
Tanpa sadar air matanya jatuh, ia menangis dalam diam tanpa isakan menyertainya. Tangannya masih mengelus perutnya sendiri sembari bergumam pelan.
"Papa pasti memiliki rencananya sendiri begitupun dengan Mama------ bagaimanapun akhirnya nanti, percayalah; Mama menyayangi kalian dengan nyawa Mama sendiri. Tolong, hiduplah dengan baik dan mari bertemu di masa depan nanti."
.
.
~tbc~Ig; jicho_world
Twt; chuujicho
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatum [kth + jjk]✔️
FanfictionSemua orang tau jika Taehyung dan Jungkook adalah sepasang mate, namun menginjak tahun kelima----- Taehyung bersikeras ingin memutuskan ikatan keduanya karena dia kembali bertemu cinta pertamanya dan Taehyung dulu pernah berjanji akan menjadi mate H...